Berapa sih Sebenarnya Umur Hardisk?
Hardisk pada zaman sekarang bukan merupakan barang aneh lagi. Bahkan lebih cenderung ‘kuno’, karena telah ditemukan SSD (Solid State Drive) sebagai media penyimpanan data yang lebih canggih.
Akan tetapi bagi sebagian besar orang (khususnya mahasiswa) belum bisa ‘move on’ dari barang yang satu ini. Alasan utamanya ialah Murah. Harga per GB hardisk standar berkisar 1000 rupiah. Bandingkan dengan SSD yang masih berkisar 10000 rupiah per GB. Artinya, di harga yang sama, jika membeli hardisk akan mendapatkan kapasitas 10 kali lebih banyak daripada jika membeli SSD.
Meski begitu, hardisk rawan rusak, dan masa pakainya cenderung lebih pendek daripada SSD. Alasan utamanya ialah, hardisk masih memakai cakram (piringan) sebagai media penyimpanan data. Hal ini yang menyebabkan hardisk rawan rusak, karena dengan memakai cakram (piringan) maka rawan tergores jika terbentur. Beda dengan SSD yang sudah memakai chip sebagai penyimpanan data.
Nah, setelah mengetahui fakta di atas, dalam hati bertanya, kalau begitu berapa umur hardisk? Khan gawat itu kalo lagi asyik-asyik ngerjain tugas atau nyusun skripsi, eh data nya tiba-tiba hilang :cd
Sebuah perusahaan bernama Backblaze telah melakukan penelitian tentang hal tersebut, kita lihat hasilnya..
Blacbaze terus bekerja hingga 25.000 hardisk menyala secara online selama empat tahun terakhir, Setiap kali drive fail, mereka mencatatnya, kemudian slot digantikan. Setelah empat tahun, Backblaze sekarang memiliki data dan grafik yang luar biasa pada tingkat hardisk failure selama empat tahun pertama dalam usaha mereka.
Dari grafik di atas menunjukan, hardisk memiliki tiga fase kegagalan pada setiap tahunnya. Tahap pertama dengan waktu 1,5 tahun, hardisk memiliki tingkat failure sebesar 5,1%. Setelah 1,5 tahun, tingkat failure hardisk mulai turun menjadi 1,4%. Setelah tiga tahun akan meledak ke tingkat failure menjadi 11,8% per tahun. Singkatnya, ini berarti sekitar 92% dari hardisk bertahan selama 18 bulan pertama dan hampir semua orang (90%) lolos untuk tiga tahun ke depan.
Jadi bila kamu sudah menggunakan hardisk selama tiga tahun, ada baiknya kamu mulai melakukan backup data. Karena hardisk dengan umur setelah 3 tahun sudah memasuki umur kritis. Memang belum ada kepastian kalau hardisk itu akan rusak, tapi kemungkinan hardsik failure lebih besar dari tahun sebelumnya. Setelah menjalani test lebih lanjut, di tahun ke-empat ada kurang dari 80% hardisk tetap bertahan. Backblaze tidak memiliki penelitian lebih lanjut untuk tahun selanjutnya. Tapi menurut engineer Backblaze, Brian Beach, memperkirakan bahwa tingkat failure hardisk sebesar 12% setiap tahunnya. Yang berarti 50% hardisk akan tetap bertahan setelah 6 tahun.
Namun yang perlu kita tahu, hardisk yang bekerja di Backblaze adalah hardisk server yang bekerja selama 24 jam selama satu minggu penuh dan bahkan tidak pernah mati sampai sekarang. Penggunaan tersebut tidak sebanding dengan hardisk untuk orang rumahan atau kantor yang hanya bekerja selama 8 sampai 12 jam. Selain itu untuk hardisk dengan data center seperti di Backblaze hanya beroperasi untuk mengakses data. Sedangkan orang kantor atau orang rumahan menggunakannya untuk read/write data.
Lanjut ke grafik selanjutnya yang menunjukan lebih detail tentang hardisk failure. Diambil dari data hardisk yang telah rusak dan lamanya bekerja sampai akhirnya hardisk benar-benar mati. Hardisk akan rusak pada 18 bulan dengan kemungkinan sebesar 5%. Lalu pada tahun ketiga maka kemungkinan rusak akan semakin besar dan banyak hardisk yang rusak.
Kenapa Hardisk Rusak?
Ada tiga fase kegagalan yang dialami hardisk dan ada juga tiga cara yang berbeda dimana hardisk benar-benar mati. Kegagalan pada tahun pertama paling besar disebabkan oleh cacat produksi dari pabrikan. Kemudian di fase kedua antara 18 sampai 36 bulan, kematian hardisk disebabkan oleh berbagai macam kegagalan. Kemudian fase terakhir yang memasuki tahun keempat, failure karena drive sudah mulai aus.
Dalam kasus hardisk kelas enterprise dengan jaminan lima tahun, mereka mungkin dibuat dengan tingkat tolerenasi lebih tinggi dalam pengujian kualitas yang lebih ketat. Tapi WinPoin menebak, hardisk kelas enterprise memiliki hardisk yang rusak dengan tahun yang berbeda, tapi masih akan rusak setelah empat tahun bekerja.
Terus bagaimana ini?
Jadi bila kamu hari ini telah membeli hardisk baru, ada kemungkinan 90% bahwa hardisk tersebut akan bertahan selama tiga tahun. Jika hardisk kamu sudah ke titik tiga tahun, sebaiknya kamu mulai membuat backup dari data-data kamu. Ada kemungkinan sekitar 12% per tahun hardisk tersebut akan mati, ini perlu kamu catat bahwa ini adalah data hardisk internal. Sedangkan untuk hardisk external memiliki lebih banyak faktor untuk hardisk failure. Selain itu perlu kamu tahu juga, data hardisk dari Backblaze adalah data center yang berpurtar selama 24/7. Komputer rumah atau kantor tidak akan mungkin bekerja selama 24/7, sehingga kemungkinan hardisk dapat bertahan lebih lama dari data di atas.
Karena ada kemungkinan sebesar 5,1% hardisk akan mati di tahun pertama, kamu harus membuat backup yang teratur. Jika kamu sudah melewati fase pertama dan pindah ke fase kedua maka kamu bisa santai sejenak, bersihkan data-data yang tidak perlu dan backup data yang penting. Setelah fase ketiga dimana 36 bulan hardisk telah bekerja, sebaiknya kamu menyiapkan budget dan membeli hardisk baru, pindah semua data kamu kesana.
So, berapa umur hardisk?
- Menurut data Backblaze, umur hardisk dapat mencapai 10 tahun. Tapi beberapa hardisk bisa saja bertahan dari 20 sampai 30 tahun.
- Apakah semua hardisk bisa berumur seperti itu? Jawabannya adalah berbeda, tergantung penggunaan si user untuk hardisk tersebut.
- Studi dari CMU mengatakan MTBF dari produsen terlalu dibesar-besarkan. Hardisk akan lebih mudah mati dari spesifikasi hardisk tersebut. Jadi kamu jangan percaya sepenuhnya pada spesifikasi hardisk yang tertera.
- Kegagalan hardisk tergantung dari pemakaian, seberapa banyak data yang masuk dan keluar, kondisi suhu hardisk dan power yang diberikan pada hardisk.
Tingkat Failure berdasarkan merek
Dengan mengejutkan dari data di bawah ini, hardisk Seagate 3TB memiliki tingkat failure lebih besar dari merek lainnya yaitu 15% setelah sebelumnya 9% di tahun 2013. Sedangkan hardisk Western Digital 3TB memiliki tingkat failure 7% yang sebelumnya 4%.
Tabel di bawah ini menunjukan detail berapa banyak hardisk yang digunakan Backblaze, umur rata-rata hardisk, dan tingkat failurenya. Ini mencakup semua model 200 hardisk dari 34.811 total hardisk dan semuanya sebesar 100 Petabyte yang digunakan Backblaze. Untuk data “n/a” adalah hardisk baru yang digunakan Backblaze.
Backblaze mengatakan akan terus memperbarui data yang berlalu setiap tahunnya sehingga kita akan dapat mengetahui secara pasti kegagalan dan umur hardisk yang sebenarnya. Tidak ada yang bisa memastikan berapa lama umur hardisk. Apakah benar setelah empat tahun bekerja hardisk akan rusak?? Bagaimana dengan pengalaman kamu sendiri, guys? Jika kalian sedang mengerjakan sesuatu yang penting seperti tugas atau skripsi, sering-seringlah melakukan back-up atau upload ke cloud kesayangan kamu!
‘Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan’