Manusia memiliki sifat ingin tahu dan tidak pernah merasa puas
terhadap apa yang telah diraih. Manusia ingin mencari jawaban
terhadap masalah yang dihadapinya. Dengan kemampuan
berpikir, manusia melakukan penyelidikan sehingga memperoleh
pengetahuan baru. Sosiologi disusun dalam rangka melakukan
perencanaan sosial, pelaksanaan dan pemecahan sosial dalam
menciptakan masyarakat yang teratur dan nyaman. Oleh karena
itu, perlu dipahami sosiologi yang berfungsi dalam mengkaji
gejala sosial dalam masyarakat.
1. Pengertian Sosiologi Sebagai ilmu pengetahuan, Sosiologi
termasuk rumpun ilmu-ilmu sosial. Auguste Comte telah merintis
munculnya sosiologi. Pendekatan-pendekatan umum untuk
mempelajari masyarakat harus melalui urutan tertentu yang
kemudian sampai pada tahap akhir yaitu tahap ilmiah. Sehingga
Auguste Comte disebut “Bapak Sosiologi” karena ahli yang pertama
kali menggunakan istilah sosiologi dan mengkaji sosiologi secara
sistematis. Sehingga sosiologi dapat melepaskan diri dari filsafat
dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad XIX (1856).
Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata socius dan logos.
Socius (Latin) artinya teman, sedangkan logos (Yunani) artinya
perkataan atau pembicaraan. Sehingga sosiologi diartikan sebagai
membicarakan, memperbincangkan teman pergaulan. Atau
sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang hubungan
antara manusia satu dengan manusia lain dalam hidup
bermasyarakat. Adapun pendapat para ahli tentang pengertian
sosiologi dapat diuraikan berikut.
a. Roucek and Warren
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia
dengan kelompok-kelompok.
b. William F. Ogburn dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi merupakan penelitian secara ilmiah terhadap interaksi
sosial dan hasilnya, yaitu organisasi sosial.
c. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang:
1) Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara gejala sosial
dengan gejala non sosial seperti pengaruh iklim terhadap watak
manusia dan pengaruh kesuburan tanah terhadap pola migrasi
penduduk.
2) Ciri-ciri umum dari semua jenis gejala atau fenomena sosial
yang terjadi dalam masyarakat.
3) Hubungan maupun pengaruh timbal balik antara berbagai
gejala sosial.
d. Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses
sosial, termasuk perubahan sosial. Struktur sosial adalah
keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok yaitu
norma sosial, lembaga sosial, kelompok sosial dan lapisan sosial.
Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi
kehidupan bersama misal pengaruh ekonomi terhadap politik.
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam struktur
sosial.
e. JAA. Van Doorn dan CJ. Lammars
Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur
dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
f. Auguste Comte
Sosiologi adalah ilmu yang terutama mempelajari manusia sebagai
makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama
dengan sesamanya.
g. Van der Zanden
Sosiologi merupakan studi ilmiah tentang interaksi antar manusia.
h. GA. Lundberg
GA. Lundberg dalam buku “Sociology” menyebutkan “Sociology is
the social behavior of induvidual and groups” atau sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari tingkah laku sosial orang seorang atau
kelompok.
i. Bierens de Haan
De Haan dalam buku “Sosiologie, ontwikkeling en methode”
menyatakan sosiologi adalah ilmu tentang pergaulan hidup
manusia.
Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan
bahwa sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari hubungan atau
interaksi manusia dalam masyarakat. Dengan kata lain sosiologi
merupakan ilmu yang mengkaji interaksi manusia dengan
manusia lain dalam kelompok dan produk yang timbul dari
interaksi tersebut, seperti nilai, norma, dan kebiasaan yang
dianut oleh kelompok atau masyarakat.
2. Sifat dan Hakekat Sosiologia. Sosiologi termasuk rumpun ilmu-
ilmu sosial yang bersangkut paut dengan gejala-gejala
kemasyarakatan.
b. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang kategoris, artinya
membatasi diri dengan apa yang terjadi dan bukan pada apa
yang seharusnya terjadi.
c. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang murni, karena
bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan ilmu
pengetahuan secara abstrak, bukan ilmu pengetahuan terapan
atau terpakai.
d. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan secara abstrak, artinya
yang diperhatikan adalah pola dan peristiwa yang terjadi dalam
masyarakat.
e. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian
dan pola-pola umum. Sosiologi meneliti dan mencari apa yang
menjadi prinsip atau hukum umum dari interaksi antar manusia
dan perihal sifat, hakekat, isi dan struktur masyarakat manusia.
f. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang rasional, terkait
dengan metode yang dipergunakannya.
g. Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan yang umum dan bukan
ilmu pengetahuan yang khusus. Artinya sosiologi mengamati dan
mempelajari gejala-gejala umum yang ada pada setiap interaksi
dalam masyarakat secara empiris.
- Ciri-ciri Sosiologi Menurut Harry M. Johnson, seperti dikutip
Soerjono Soekanto, sosiologi sebagai ilmu memiliki ciri-ciri berikut:
a. Bersifat empiris yaitu didasarkan pada observasi dan akal
sehat yang hasilnya tidak bersifat spekulatif.
b. Bersifat teoritis, yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dari
hasil observasi yang konkrit di lapangan dan abstraksi tersebut
merupakan kerangka dari unsur yang tersusun secara logis dan
bertujuan menjalankan hubungan sebab akibat.
c. Bersifat kumulatif, yaitu teori-teori sosiologi dibentuk
berdasarkan teori yang sudah ada, kemudian diperbaiki,
diperluas dan diperhalus.
d. Bersifat non etis, dalam arti yang dipersoalkan dalam sosiologi
bukanlah baik buruknya fakta tertentu, tetapi menjelaskan fakta
tersebut secara analitis.
4. Obyek Studi SosiologiObyek studi sosiologi adalah masyarakat
dengan menyoroti hubungan antar manusia dan proses sebab
akibat yang timbul dari hubungan antar manusia itu yang selalu
berubah. Sehingga obyek yang dipelajari sosiologi adalah:
a. Hubungan timbal balik antara manusia satu dengan manusia
lain.
b. Hubungan antara individu dengan kelompok.
c. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok yang lain.
d. Sifat-sifat dari kelompok sosial yang beraneka macam
coraknya.
Dalam mempelajari obyek studinya, sosiologi tidak dapat hanya
berdiri sendiri tanpa bantuan ilmu sosial lainnya (bersifat
interdisipliner). Sehingga seseorang yang mempelajari sosiologi
dituntut harus banyak membaca buku dan tulisan yang berkaitan
dengan pokok bahasan dalam sosiologi itu sendiri.
5. Peran dan Manfaat Sosiologi
a. dalam pembangunanSumbangan sosiologi sangat besar dalam
proses pembangunan. Dalam peran di bidang pembangunan, maka
dapat dibedakan atas beberapa tahap yaitu :
1) perencanaan Tahap perencanaan perlu diadakan identifikasi
terhadap berbagai kebutuhan masyarakat, misal lapisan sosial,
saluran komunikasi, kekuasaan dan sebagainya.
2) pelaksanaan Dalam tahap pelaksanaan perlu dilakukan
penyorotan terhadap kekuatan dalam masyarakat dan
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi. Adapun dalam
tahap evaluasi diadakan analisis terhadap efek pembangunan.
3) evaluasiTahap evaluasi dilakukan dengan menganalisis
terhadap dampak pembangunan. Evaluasi dapat digunakan untuk
menilai keberhasilan pembangunan, dan diidentifikasi
kekurangan, kemunduran, atau kemerosotan. Sehingga dapat
dilakukan pengadaan, penambahan, dan peningkatan secara
seimbang.
b. dalam pemecahan masalah sosialMasalah sosial adalah masalah
yang ditimbulkan oleh masyarakat itu sendiri (Roucek and
Warren). Masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian antara
unsur-unsur kebudayan atau masyarakat yang membahayakan
kehidupan kelompok sosial. Masalah muncul bersumber pada
faktor: ekonomis, biologis, psikologis dan kebudayaan.
c. dalam perencanaan sosialSecara umum, sosiologi memiliki
beberapa kegunaan dalam perencanaan sosial yaitu:
1) Sosiologi memahami perkembangan kebudayaan masyarakat
dari taraf tradisional sampai taraf modern sehingga menyusun
dan memasyarakatkan perencanaan sosial relatif mudah
digunakan.
2) Sosiologi memahami hubungan manusia dengan lingkungan
alam, hubungan antar golongan, proses perubahan dan pengaruh
menemuan baru. Hal ini berarti perencanaan ke depan yang
disusun atas dasar kenyataan faktual dalam masyarakat oleh
sosiologi relatif bisa dipercaya.
3) Sosiologi memiliki disiplin ilmiah yang didasarkan atas
obyektivitas.
4) Dengan berpikir secara sosiologis, maka suatu perencanaan
sosial dapat dimanfaatkan untuk mengetahui tingkat
ketertinggalan dan kemajuan masyarakat dilihat dari sudut
kebudayaan.
d. penelitianSosiologi dapat digunakan dalam meneliti kehidupan
masyarakat, misal masalah sosial, anak jalanan, dan sebagainya.
Menurut pandangan sosiologi, perencanaan sosial merupakan alat
untuk mengetahui perkembangan masyarakat, sehingga hal ini
dapat bermanfaat dalam menghimpun kekuatan sosial dalam
rangka menciptakan ketertiban masyarakat.
Selain tersebut di atas, sosiologi juga memiliki manfaat sebagai
berikut :
a. Sosiologi dapat memberikan pengetahuan tentang pola interaksi
yang terjadi dalam masyarakat.
b. Sosiologi dapat membantu masyarakat dalam mengontrol atau
mengendalikan tindakan dan perilaku anggota dalam kehidupan
masyarakat.
c. Sosiologi mampu mengkaji status dan peranan anggota
masyarakat, serta dapat menilai masyarakat atau budaya lain.
d. Anggota masyarakat makin dapat memahami nilai, norma,
tradisi dan keyakinan yang dianut masyarkat lain, serta
memahami perbedaan yang ada.
e. Sebagai generasi penerus, dapat membuat lebih tanggap, kritis,
dan rasional dalam menghadapi gejala sosial dalam masyarakat
yang makin kompleks.