Daftar / Masuk
26
November

AKU INI SALAH MELIHAT, ATAU AKU MEMANG TIDAK BISA MELIHAT?

Written by imam fauzi. rev="post-30" 1 comment Posted in: SASTRA

Kau bilang kau punya baju, tapi tak hentinya kau rendahkan baju yang dikenakan orang lain
Kau bilang kau lebih, tapi kenapa kau kurangkan kemampuan orang lain
Kau bilang kau tahu, tapi kenapa kau bodohkan orang yang punya tahu berbeda denganmu
Kau bilang kau melihat, tapi kenapa kau acuh pada sekelilingmu
Kau bilang aku keliru, tapi kau bilang kau selalu keliru.
Kau bilang aku rendah, tapi kau bilang kau yang paling rendah
Aku ini salah melihat, atau aku memang tidak bisa melihat?

Kau cakap aku sombong, tapi kau tuannya sombong
Kau lirik aku dengan angkuhmu, kau senyumi kaum radikalis musuhmu
Kau bilang kau punya segalanya, tapi kau terus saja merenggut kepunyaanku
Kau berfatwa benar, tapi kau selalu meminta maaf atas segala kesalahanmu
Kau bilang selingkuh itu dosa, tapi kau pun beristri lebih dari satu
Kau bilang aku hanya bisa melihat luarnya saja, tapi kau pun tak bisa melihat epidermisnya
Aku ini salah melihat, atau aku memang tidak bisa melihat?

Kau bilang kau seorang yang paling tinggi, tapi di belakangmu ada yang memerintahmu
Kau bilang kau priyayi, tapi terus saja kau bersikap bodoh dan ketinggalan jaman
Kau bilang kau santri, tapi kenapa kau bantah status kesantrianmu
Tak menjalankan ritual kesantrian, terus jalankan ritual abangan
Tak jalankan ibadah jamaa’h, subuh siang kau pelihara dengan istiqomah
Kau bilang itu kebersamaan, tapi kau hanya loyal dengan yang sejajar denganmu
Aku ini salah melihat, atau aku memang tidak bisa melihat?

Kau cibir banyak kaum di luar sana, kaummu sendiri tak pernah kau sambangi
Kau hindari barang haram dan maksiat, tapi kau ajukan orang lain berbuat maksiat
Kau bersikukuh dengan pendirianmu, kau patahkan pendirian orang lain
Kau angggap kelompokmu yang paling benar, kau hardik komunitas yang tak sejalan denganmu
Bukankah mereka hanya memakai baju yang berbeda denganmu?
Aku ini salah melihat, atau aku memang tidak bisa melihat?

Kau kibarkan bendera keagunganmu, kau turunkan bendera orang lain
Kau sibukkan dirimu dengan syari’at, kau abaikan masalah sosial di sekelilingmu
Kau putuskan yang paling bijak, kau muntahkan pendapat orang lain
Kau bilang paling alim, ku tanya kapan kau mengaji kau jawab tak pernah
Kau bilang aku kampungan, kau sendiri paling kusut pemikiran dan kebiasaanmu
Kau bodohi aku, kau juga pintari aku
Aku ini salah melihat atau aku memang tidak bisa melihat?

Sama-sama menuju Roma, hanya dengan jalan pilihan yang berbeda
Sama-sama berdiri dibawah kibaran bendera agama, hanya baju kita saja yang berbeda
Bukannya yang terpenting adalah memakai bajunya, bukan warnanya yang sama?
Kau rendahkan yang warna bajunya berbeda, sementara kau tinggikan yang tidak pakai baju
Kau puja perunggu di luar sana, kau buta dengan berlian di bawah telapak kakimu.
Katamu aku hanya bicara, katamu aku hanya menilai, katamu aku hanya memaki
Aku ini salah melihat, atau aku tidak bisa melihat?

One Response

Stay in touch with the conversation, subscribe to the RSS feed for comments on this post.

  1. ignasia intan

    Artikelnya dibikin read more Mam, biar gak kepanjangan hehe makasih

    Desember 3, 2015 at 6:48 am
    Balas

Some HTML is OK

or, reply to this post via trackback.