Daftar / Masuk
03
Desember

SILABUS SOSIOLOGI SMA KELAS XI

Written by imam fauzi. rev="post-79" 2 comments Posted in: PENDIDIKAN

2013031511542932953

Satuan pendidikan     : SMA/MA

Kelas                              : XI

Kompetensi Inti           :

KI 1     : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2   : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3   :         Memahami, menerapkan dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4     : Mengolah, menalar dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. baca lebih lanjut…..Silabus-Sosiologi-Kelas-XI

01
Desember

SILABUS SOSIOLOGI SMA KELAS X

Written by imam fauzi. rev="post-75" 3 comments Posted in: PENDIDIKAN

20120409BelajarBeralasTikar090412-1

Satuan Pendidikan        :  SMA/MA

Kelas                              :  X

Kompetensi Inti           :

KI 1       : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2   : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia

KI 3   : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang  spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah

KI 4    : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak  terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan. baca lebih lanjut…Silabus-Sosiologi-Kelas-X

27
November

Tanganmu bergetar Ibu…….

Written by imam fauzi. rev="post-45" 2 comments Posted in: RENUNGAN (MOTIVASI)

ibu_doa-161140

TAHUN YANG LALU , ketika Ibu saya berkunjung, Ia mengajak saya untuk berbelanja bersamanya karena dia membutuhkan sebuah gaun yang baru. Saya sebenarnya tidak suka pergi berbelanja bersama dengan orang lain, meskipun itu Ibu saya. Saya bukanlah orang yang sabar. Tetapi, kami putuskan juga berangkat ke pusat perbelanjaan tersebut. Kami mengunjungi setiap toko yang menyediakan gaun wanita. Selanjutnya, Ibu saya mencoba gaun demi gaun dan mengembalikan semuanya. (lebih…)

26
November

Dua Fenomena…….

Written by imam fauzi. rev="post-42" 2 comments Posted in: RELIGI, SOSIOLOGI

Fenomena Ahmadiyah dan aborsi di Indonesia

Ahmadiyah, adalah sebuah gerakan keagamaan Islam yang didirikan oleh Mirza Ghulam Ahmad (1835-1908) pada tahun 1889, di sebuah kota kecil yang bernama Qadian di negara bagian Punjab, India. Mirza Ghulam Ahmad mengaku sebagai Mujaddid, al Masih dan al Mahdi. Para pengikut Ahmadiyah, yang disebut sebagai “Ahmadi” atau “Muslim Ahmadi”, terbagi menjadi dua kelompok:

  1. Ahmadiyah Qadian

Kelompok pertama ialah “Ahmadiyya Muslim Jama’at” (atau Ahmadiyah Qadian). Pengikut kelompok ini di Indonesia membentuk organisasi bernama Jemaat Ahmadiyah Indonesia, yang telah berbadan hukum sejak 1953 (SK Menteri Kehakiman RI No. JA 5/23/13 Tgl. 13-3-1953). Di Indonesia dikenal dengan ”Jemaat Ahmadiyah Indonesia” (berpusat di Bogor), yakni kelompok yang mempercayai bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang mujaddid (pembaharu) dan seorang nabi yang tidak membawa syariat baru. (lebih…)

26
November

Etnografi….

Written by imam fauzi. rev="post-32" 1 comment Posted in: ANTROPOLOGI

Etnografi?
Pada ilmu alam, menghasilkan suatu teori yang berangkat dari teori-teori sebelumnya. Peneliti melakukan klarifikasi terhadap keabsahan teori tersebut kemudian melakukan penelitian ulang untuk mendapatkan kebenaran dan kepuasan pengetahuan oleh peneliti. Jika penelitian tersebut sesuai dengan teori sebelumnya, peneliti akan sependapat dengan teori yang telah dibuktikan sendiri, namun jika hasil penelitian menunjukkan perbedaan, maka peneliti akan melakukan kritik terhadap teori yang coba Ia buktikan atau bahkan peneliti akan melakukan generalisasi dan membuat teori baru sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Diantara berbagai teori ilmu-ilmu alam, kita mengenal berbagai teori atau hukum yang sudah tergeneralisasi dan menjadi baku disaat sekarang, seperti teori Darwin, hukum Newton, hukum Gossen I, hukum Gossen II (filsuf dalam ilmu Ekonomi) dan masih banyak lainnya yang dihasilkan para filsuf ilmu alam. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh ahli ilmu alam melahirkan berbagai teori, dan apakah berlaku demikian juga terhadap ilmu sosial? (lebih…)

26
November

AKU INI SALAH MELIHAT, ATAU AKU MEMANG TIDAK BISA MELIHAT?

Written by imam fauzi. rev="post-30" 1 comment Posted in: SASTRA

Kau bilang kau punya baju, tapi tak hentinya kau rendahkan baju yang dikenakan orang lain
Kau bilang kau lebih, tapi kenapa kau kurangkan kemampuan orang lain
Kau bilang kau tahu, tapi kenapa kau bodohkan orang yang punya tahu berbeda denganmu
Kau bilang kau melihat, tapi kenapa kau acuh pada sekelilingmu
Kau bilang aku keliru, tapi kau bilang kau selalu keliru.
Kau bilang aku rendah, tapi kau bilang kau yang paling rendah
Aku ini salah melihat, atau aku memang tidak bisa melihat?

Kau cakap aku sombong, tapi kau tuannya sombong
Kau lirik aku dengan angkuhmu, kau senyumi kaum radikalis musuhmu
Kau bilang kau punya segalanya, tapi kau terus saja merenggut kepunyaanku
Kau berfatwa benar, tapi kau selalu meminta maaf atas segala kesalahanmu
Kau bilang selingkuh itu dosa, tapi kau pun beristri lebih dari satu
Kau bilang aku hanya bisa melihat luarnya saja, tapi kau pun tak bisa melihat epidermisnya
Aku ini salah melihat, atau aku memang tidak bisa melihat?

Kau bilang kau seorang yang paling tinggi, tapi di belakangmu ada yang memerintahmu
Kau bilang kau priyayi, tapi terus saja kau bersikap bodoh dan ketinggalan jaman
Kau bilang kau santri, tapi kenapa kau bantah status kesantrianmu
Tak menjalankan ritual kesantrian, terus jalankan ritual abangan
Tak jalankan ibadah jamaa’h, subuh siang kau pelihara dengan istiqomah
Kau bilang itu kebersamaan, tapi kau hanya loyal dengan yang sejajar denganmu
Aku ini salah melihat, atau aku memang tidak bisa melihat?

Kau cibir banyak kaum di luar sana, kaummu sendiri tak pernah kau sambangi
Kau hindari barang haram dan maksiat, tapi kau ajukan orang lain berbuat maksiat
Kau bersikukuh dengan pendirianmu, kau patahkan pendirian orang lain
Kau angggap kelompokmu yang paling benar, kau hardik komunitas yang tak sejalan denganmu
Bukankah mereka hanya memakai baju yang berbeda denganmu?
Aku ini salah melihat, atau aku memang tidak bisa melihat?

Kau kibarkan bendera keagunganmu, kau turunkan bendera orang lain
Kau sibukkan dirimu dengan syari’at, kau abaikan masalah sosial di sekelilingmu
Kau putuskan yang paling bijak, kau muntahkan pendapat orang lain
Kau bilang paling alim, ku tanya kapan kau mengaji kau jawab tak pernah
Kau bilang aku kampungan, kau sendiri paling kusut pemikiran dan kebiasaanmu
Kau bodohi aku, kau juga pintari aku
Aku ini salah melihat atau aku memang tidak bisa melihat?

Sama-sama menuju Roma, hanya dengan jalan pilihan yang berbeda
Sama-sama berdiri dibawah kibaran bendera agama, hanya baju kita saja yang berbeda
Bukannya yang terpenting adalah memakai bajunya, bukan warnanya yang sama?
Kau rendahkan yang warna bajunya berbeda, sementara kau tinggikan yang tidak pakai baju
Kau puja perunggu di luar sana, kau buta dengan berlian di bawah telapak kakimu.
Katamu aku hanya bicara, katamu aku hanya menilai, katamu aku hanya memaki
Aku ini salah melihat, atau aku tidak bisa melihat?

26
November

KETIKA AKU SUDAH TUA….

Written by imam fauzi. rev="post-28" 1 comment Posted in: RENUNGAN (MOTIVASI)

KETIKA AKU SUDAH TUA, bukan lagi aku yang semula. Mengertilah, bersabarlah sedikit terhadapku. Ketika pakaianku terciprat sup, ketika aku lupa bagaimana mengikat sepatu, ingatlah bagaimana dahulu aku mengajarimu. Ketika aku berulang-ulang berkata-kata tentang sesuatu yang telah bosan kau dengar, bersabarlah mendengarkan, jangan memutus pembicaraanku. (lebih…)

26
November

Teori Dramaturgi: Erving Goffman

Written by imam fauzi. rev="post-26" 1 comment Posted in: SOSIOLOGI

Erving Goffman, lahir di Alberta, Canada pada 11 Juni 1922. Mendapat gelar S1 dari Univ. Toronto dan menerima gelar doctor dari Univ. Chicago. Beliau wafat pada tahun 1982 ketika sedang mengalami kejayaan sebagai tokoh sosiologi dan pernah menjadi professor dijurusan sosiologi Univ. Calivornia Barkeley serta ketua liga Ivy Univ. Pennsylvania. Erving Goffman, dianggap sebagai pemikir utama terakhir Chicago asli (Travers, 1922: Tselon, 1992); Fine dan Manning (2000) memandangnya sebagai sosiolog Amerika paling berpengaruh di abad 20. Antara 1950-an dan 1970-an Goofman menerbitkan sederetan buku dan esai yang melahirkan analisis dragmatis sebagai cabang interaksionisme simbolik. Walau Goffman mengalihkan perhatiannya di tahun-tahun berikutnya, ia tetap paling terkenal karena teoridramtugisnya.
Pernyataan paling terkenal Goffman tentang teori dramaturgis berupa buku Presentation of Self in Everyday Life, diterbitkan tahun 1959. Secara ringkas dramaturgis merupakan pandangan tentang kehidupan sosial sebagai serentetan pertunjukan drama dalam sebuah pentas. Istilah Dramaturgi kental dengan pengaruh drama atau teater atau pertunjukan fiksi diatas panggung dimana seorang aktor memainkan karakter manusia-manusia yang lain sehingga penonton dapat memperoleh gambaran kehidupan dari tokoh tersebut dan mampu mengikuti alur cerita dari drama yang disajikan. (lebih…)

26
November

Kisah Rasulullah SAW Menyaksikan Para Pendosa di Akhirat

Written by imam fauzi. rev="post-24" 1 comment Posted in: RELIGI

Ada sepenggal episode menarik berkait dengan perjalanan Rasulullah Saw ketika bermi’raj dari Baitul Maqdis ke Sidratul Muntaha. Ketika berada di langit pertama, Rasulullah Saw dengan didampingi Jibril, menyaksikan perilaku-perilaku unik dari manusia yang selalu mengundang rasa ingin tahu beliau. Pemandangan perilaku unik yang dilihat pertama kali oleh beliau adalah orang-orang yang memiliki bibir seperti Unta, dan di mulut mereka terdapat potongan api berbentuk batu yang mereka telan lalu keluar lewat dubur mereka, kemudian ditelan lagi dan begitu seterusnya. (lebih…)

26
November

China Miliki 40.000 Masjid Bagi 23 Juta Orang Penduduk Muslim

Written by imam fauzi. rev="post-22" No comments Posted in: RELIGI

Salah satu pepatah Arab kuno yang diserap oleh Umat Islam adalah “Tuntutlah Ilmu sampai ke negeri Cina”, bangsa Cina memang telah mencapai peradaban yang amat tinggi. Masyarakatnya pada masa itu sudah menguasai beragam khazanah kekayaan ilmu pengetahuan dan peradaban, pada akhirnya juga banyak diserap oleh umat Islam untuk mengembangkan beradapan Islam. Beberapa contohnya antara lain, ilmu ketabiban, kertas, serta bubuk mesiu. Kehebatan dan tingginya peradaban masyarakat Cina ternyata sudah terdengar di negeri Arab sebelum tahun 500 M. Sedangkan orang-orang Islam Cina yang sudah berhasil dalam mempelajari Agama Islam di daratan Arab kembali ke Cina, mereka sebagai orang-orang Islam mempunyai misi untuk berupaya mengembangkan agar ilmu dan hasil yang di dapat dalam mempelajari Islam dapat di wariskan ke anak cucu mereka di Cina. Dari sinilah kemudian muncul pemuka-pemuka Islam untuk mengajarkan Islam kepada orang-orang Cina Islam lainnya dengan memanfaatkan masjid selain tempat beribadah juga sebagai sarana untuk belajar mengajar atau pusat pendidikan dan pusat komunitas. Anak-anak diajarkan membaca Al-Qur’an, bahasa Arab dan bahasa Persia. (lebih…)