PELUANG USAHA PRODUKSI KERUPUK

Februari 7, 2021 in SOSIOLOGI | Comments (0)

Siapa sangka kalau memproduksi kerupuk sebagai usaha rumahan di desa terpencil bisa menjadi lahan basah yang menjanjikan? tentu jenis usaha seperti ini tidak boleh disepelekan begitu saja. Seiring banyaknya permintaan pasar, tentu semakin dibutuhkan stok-stok kerupuk untuk mengisinya.

Kerupuk seakan-akan menjadi makanan wajib yang harus tersedia di tempat-tempat penjualan. Anda bisa melihat sendiri di warung, rumah makan, pasar dan beberapa tempat orang melakukan transaksi jual-beli. Di sana hampir pasti ada gantungan yang bernama kerupuk. Emang enak sih. Kerupuk bisa dipakai untuk teman nasi dan lauk. Renyah dan ringan. Selalu, dari hari ke hari bisnis kerupuk tidak pernah mengenal tutup usia.

 

Apakah ini peluang?

Betul. Selama permintaan pasar stabil, peluang usaha pun terbuka lebar. Kenapa produksi kerupuk bisa jadi usaha rumahan di desa terpencil yang menjanjikan?

Kerupuk memiliki bahan yang simpel. Umumnya, bahan yang digunakan untuk membuat kerupuk hanyalah adonan tepung tapioka dan varian perasa, semisal udang atau ikan, tapi bisa berinovasi menjadi tampilan kerupuk yang berbeda dan unik.

Produksi kerupuk kini sudah merayap jadi usaha rumahan di desa berkembang. Tidak hanya musiman, bahkan ada yang sudah jadi usaha tetap dengan permintaan stok yang cukup stabil. Desa berkembang saja bisa, apalagi desa terpencil? Nggak terbalik? Nggak dong.

Desa terpencil biasanya memiliki kekayaan melimpah dan juga alam yang masih terawat. Tapi umumnya, penghuninya tidak mempertimbangkan jauh kekayaan alam itu untuk jadi usaha komersil yang bisa meraup untung yang lumayan. Kebanyakan hanya menjual dari bahan-bahan mentah, tanpa diolah terlebih dahulu.

Padahal, perbandingan harga penjualan bahan mentah dan bahan mentah yang diolah itu bisa mencapai 1 : 5. Mungkin bisa lebih, tergantung kreativitas.

 

Bagaimana cara mendistribusikan kerupuk dari desa terpencil?

Untuk permulaan, tentu out-put usaha rumahan di desa terpencil harus didistribusikan sendiri. Sebab, masih dalam tahap promosi. Rajin-rajinlah keliling dari desa ke desa, warung ke warung, dan arena tepat untuk memasang produk.

Distribusi semacam itu bertujuan untuk mengenalkan produk Anda pada konsumen. Bagaimana rasanya, harganya, dan juga apa saja yang bisa bikin produk kerupuk Anda berbeda dari yang lainnya.

Setelah dirasa produk Anda mulai diminati oleh konsumen. Atau bahkan ada yang sampai sengaja ke rumah Anda untuk melihat bagaimana produksi kerupuk berjalan, atau bahkan ada yang memborong tanpa Anda capek-capek keliling, ini tentu sinyal bagus untuk Anda.

Kalau Anda sudah mencapai tahap itu, berarti yang Anda lakukan hanya konsisten merawat produk dan jangan sampai kualitasnya jatuh gara-gara tergiur dengan harga miring. Kualitas tetap nomor satu. Anda akan dikenal baik seiring baiknya produk Anda.

 

Kalau pada tahap pertama, yakni dalam proses pendistribusian tidak banyak peminat?

Perbaiki produk, dan silakan distribusikan kembali. Hampir selalu, tidak ada orang yang sukses dengan percobaan pertama. Mereka yang berhasil pasti mengalami trial dan eror berkali-kali. Kebanyakan tumbang dengan usaha minim.

Kalau Anda ingin menjadikan kerupuk sebagai usaha rumahan di desa terpencil yang menjanjikan, tetaplah fokus dan konsisten. Cepat atau lambat Anda akan melihat hasilnya.


Comments are closed.