Integrasi berasal dari bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan. Integrasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang saling berbeda dalam kehidupan masyarakat sehingga menghasilkan pola kehidupan masyarakat yang memilki keserasian fungsi. Menurut Banton mendefinisikan integrasi sebagai suatu pola hubungan yang mengakui adanya perbedaan ras dalam masyarakat, tetapi tidak memberikan makna penting pada perbedaan ras tersebut.
Menurut William F. Ogburn dan Mayer Nimkof, syarat terwujudnya integrasi sosial ada tiga macam yaitu Pertama, anggota-anggota masyarakat merasa berhasil saling mengisi kebutuhan-kebutuhan di antara mereka. Kedua, masyarakat berhasil menciptakan kesepakatan (consensus) bersama mengenai norma dan nilai-nilai sosial yang dilestarikan dan dijadikan pedoman. Ketiga, norma-norma dan nilai sosial itu berlaku cukup lama, tidak mudah berubah, dan dijadikan secara konsisten oleh seluruh anggota masyarakat.
Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
- Integrasi Normatif, diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu mempersatukanmasyarakat.
- Integrasi Fungsional, terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada dalam sebuah masyarakat.
- Integrasi koersif, terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan).
Proses dalam Integrasi Sosial
Proses di dalam integrasi sosial memiliki 2 bentuk, yaitu asimilasi dan akulturasi. Asimilasi merupakan suatu proses sosial yang ditandai dengan adanya usaha-usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan yang ada di antara individu atau kelompok dalam masyarakat. Asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama, walau terkadang bersifat emosional, dengan tujuan mencapai kesatuan (integrasi). Sedangkan akulturasi menurut Koentjaraningrat adalah proses sosial yang terjadi bila kelompok sosial dengan kebudayaan tertentu dihadapkan pada kebudayaan asing yang berbeda. Proses sosial itu akan berlangsung hingga unsur kebudayaan asing itu diterima masyarakat dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri. Namun umumnya akulturasi berlangsung tanpa menghilangkan kepribadian kebudayaan itu sendiri.
Faktor-Faktor Pendorong Integrasi Sosial
Dalam proses asimilasi, integrasi sosial dapat dicapai karena adanya faktor-faktor sebagai berikut :
- Toleransi terhadap perbedaan
- Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
- Sikap saling menghargai orang lain
- Sikap terbuka dari golongan yang berkuasa dalam masyarakat
- Persamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
- Perkawinan campuran (amalgamation)
- Adanya musuh bersama dari luar
Syarat Berhasilnya Integrasi Sosial
Untuk mencapai integrasi soSial dalam masyarakat diperlukan setidaknya dua hal berikut untuk menjadi solusi atas perbedaan yang terdapat dalam masyarakat :
- Pada setiap diri individu masing- masing harus mengendalikan perbedaan/ konflik yang ada pada suatu kekuatan bangsa dan bukan sebaliknya.
- Tiap warga masyarakat meraas saling dapat mengisi kebutuhan antara satu dengan yang lainnya. Sehingga dalam masyarakat tercipta keharmonisan dan saling memahami antara stu sama lain, maka konflik pun dapat dihindarkan.
Reintegrasi Sosial
Reintegrasi sosial adalah proses penyesuaian kembali unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat sehingga menjadi satu kesatuan. Dalam pandangan Sukanto, reintegrasi atau reorganisasi adalah proses pembentukan kembali norma-norma dan nilai-nilai baru untuk menyesuaikan diri dengan lembaga-lembaga yang mengalami perubahan. Cara yang dilakukan untuk melakukan reintegrasi antara lain, mengupayakan penyelesaian konflik seperti mediasi dan arbitrasi. Meningkatkan toleransi dan rasa saling percaya. Penguatan kembali nilai-nilai kearifan local. Dan menjaga kelanggengan situasi damai.
Sumber;
Maryati, Kun,dkk, Sosiologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta : Erlangga
Harianto, Edi. 2014. Integrasi Sosial.https://anandalangkai.blogspot.co.id/2015/02/makalah-sosiologi-integrasi-sosial
Comments