Lahirnya Sosiologi
Sosiologi lahir pada abad ke-19. Peristiwa besar yang mengisi lahirnya sosiologi yaitu revolusi politik (Revolusi Prancis) dan revolusi ekonomi (Revolusi Industri). Menurut Aguste Conte perubahan-perubahan tersebut berdampak negatif, yatiu terjadinya konflik antar kelas dalam masyarakat. Comte melihat, setelah pecahnya revolusi Prancis masyarakat prancis dilanda konflik antar kelas. Konflik-konflik tersebut terjadi karena masyarakat tidak tahu bagaimana mengatasi perubahan akibat revolusi dan hukum-hukum apa saja yang dapat di pakai untuk mengatur tatanan sosial masyarakat.
Maka Comte menganjurkan supaya semua penelitian mengenai masyarakat ditingkatkan sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri. Comte membayangkan suatu penemuan hukum-hukum yang dapat mengatur gejala-gejala sosial. Tetapi Auguste Comte belum dapat mengembangkan hukum-hukum sosial itu sebagai suatu ilmu tersendiri. Comte hanya memberi istilah untuk ilmu tersebut dengan sebutan sosiologi. Istilah sosiologi muncul pertama kali pada tahun 1839 pada keterangan sebuah paragraf dalam pelajaran ke-47 Cours de la Philosophie (Kuliah Filsafat) karya Auguste Comte. Tujuan utama comte mencetuskan sosiologi adalah membangun ilmu tentang masyarakat yang dapat menjelaskan perkembangan umat manusia di masa lalu dan memperkirakan hal-hal yang akan terjadi di masa depan. Ia berpendapat bahwa ilmu alam telah berhasil menciptakan hukum mengenai gejala-gejala alam. Oleh karenanya Comte dikenal sebagai bapak sosiologi.
Menurut para ahli, syarat ilmu pengetahuan adalah:
- Kumpulan pengetahuan (knowledge).
- Tersusun secara sistematis.
- Menggunakan pemikiran (logis dan rasional).
- Terbuka terhadap kritik (objektif).
Sumber ilmu pengetahuan adalah philosophia (filsafat), sebagai sumber ilmu pengetahuan, maka filsafat disebut dengan mater scientarium. Dari filsafat itu lahir tiga cabang ilmu pengetahuan, yaitu:
- Natural sciences(ilmu-ilmu alamiah), seperti: fisika, kimia, biologi, botani, astronomi, dan sebagainya.
- Social sciences(ilmu-ilmu sosial), seperti: sosiologi, ekonomi, politik, sejarah, antropologi, psikologi sosial, dan sebagainya.
- Humanities(ilmu-ilmu budaya), seperti: bahasa, agama, kesusastraan, kesenian, dan sebagainya
Ciri-Ciri, Objek Kajian, Fokus Sosiologi
Istilah sosiologi berasal dari Bahasa Latin dan Yunani. Asal katanya adalah sociusdan logos. Socius (Latin) berarti kawan tetapi dalam arti luas masyarakat. Sementara itu, logos (Yunani) berarti kata atau berbicara. Dengan demikian, ilmu sosiologi berarti ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.
Ciri-ciri sosiologi sebagai ilmu pengetahuan adalah sebagai berikut:
- Sosiologi bersifat Empiris. Berdasarkan hasil observasi (pengamatan)
- Sosiologi bersifat Teoritis. Berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi
- Sosiologi bersifat Kumulatif. Teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori-teori yang sudah ada sebelumnya dalam arti memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori lama.
- Sosiologi bersifat Non-Etis. Tidak mempersoalkan baik buruk suatu fakta, tetapi menjelaskan fakta-fakta tersebut secara analitis.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat. Kata masyarakat berasal dari akar kata Arab musyarak, artinya bersama-sama. Istilah masyarakat dalam Bahasa Inggris adalah society. Kata society berasal dari Bahasa Latin socius, yang berarti kawan. Selo Soemardjan mengatakan bahwa masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama dan menghasilkan kebudayaan. J. L Gillin dan J. P Gillin mengatakan bahwa masyarakat adalah kelompok manusia yang terbesar. Mereka mempunyai kebisaaan, tradisi, sikap, dan perasaan persatuan yang sama. Sementara itu, menurut Ralf Linton, masyarakat merupakan suatu kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja sama dalam waktu yang cukup lama.
Dalam mempelajari masyarakat sebagai objek kajian, sosiologi memfokuskan studinya pada hal-hal berikut:
- Hubungan timbal-balik antara manusia satu dan manusia lainnya
- Hubungan antara individu dan kelompok
- Hubungan antara kelompok yang satu dan kelompok lainnya
- Proses yang timbul dari hubungan-hubungan tersebut dalam masyarakat
Manfaat Mempelajari Sosiologi
- Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, buruh, pegawai, komunitas agama, militer, dan sebagainya).
- Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial.
- Dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan bermasyarakat.
- Mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat.
Peran Sosiologi
Kegunaan mempelajari sosiologi, meliputi perencanaan sosial, penelitian sosial, pembangunan, dan pemecahan masalah sosial. Sosiologi merupakan kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan lingkungan sosialnya. Pengetahuan sosiologi bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari dan dapat diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat. Beberapa penerapan pengetahuan sosiologi dalam kehidupan bermasyarakat, antara lain sebagai berikut.
- Penerapan pengetahuan sosiologi tentang nilai dan norma sosial
- Penerapan pengetahuan sosiologi tentang interaksi dan peran sosial
- Penerapan pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian
- Penerapan pengetahuan sosiologi tentang perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
- Penerapan pengetahuan sosiologi tentang status individu dan masyarakat
- Penerapan pengetahuan sosiologi dalam pembangunan
Macam-macam gejala sosial dalam masyarakat, yaitu kemiskinan, kebodohan, kesenjangan sosial, disorganisasi keluarga, kenakalan remaja, penurunan kualitas moral, perilaku menyimpang, dan keberagaman kelompok sosial budaya. Gejala-gejala sosial yang tidak dikehendaki menurut Soerjono Soekanto disebut sebagai masalah sosial. Sosiologi berfungsi dalam kajian berbagai gejala sosial. Gejala-gejala sosial yang menjadi objek kajian sosiologi, antara lain demoralisasi, disorganisasi keluarga, kenakalan remaja, kemiskinan, dan kependudukan.
Sumber:
Maryati, Kun dan Juju Suryati. 2013. Sosiologi:Kelompok Peminatan Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Erlangga.
Narwoko,D.J dan Suyanto, Bagong. 2004. Sosiologi Teks Pengantar dan Terapan. Jakarta: Prenada Media.
Soekanto, Soerjono. 2006. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.