Asyiknya Belajar Antropologi Kesehatan
Antropologi Kesehatan, apa yang ada di benak anda ketika membaca tulisan tersebut? Apa itu Antropologi? Lalu apa hubungannya dengan kesehatan? Daripada kita bingung, Yuk belajar Antropologi Kesehatan bareng-bareng!!
Sebelumnya apa itu Antropologi? Antropologi merupakan disiplin ilmu yang kajiannya adalah manusia dan segala kebudayaan yang dihasilkannya. Sedangkan Antropologi Kesehatan adalah sebuah kajian ilmu Antropologi, yang melihat aspek-aspek kesehatan dari kacamata antropologi, antropologi kesehatan ada dijadikan sebagai ilmu bantu untuk mendekati kesehatan dari perspektif budaya.
Menurut Foster (1986), Antropologi Kesehatan merupakan ilmu yang termasuk ilmu dalam kajian teoritis dan terapan. Dikatakan sebagai ilmu terapan karena studi yang dilakukan komperehensif tentang relasi-relasi timbal balik faktor biologi dengan budaya terkait permasalahan kesehatan dan penyakit. Maksudnya adalah kajian antropologi kesehatan ini digunakan untuk melihat masalah kesehatan tidak hanya dari segi biologi saja, karena kesehatan juga dapat dilihat dan dirasakan dari segi budaya. Kemudian antropologi kesehatan dikatakan sebagai kajian terapan/praktis karena mereka para ahli antropologi berpartisipasi dalam program-program perbaikan kesehatan masyarakat dan tingkah laku masyarakat dalam melihat kesehatan. Artinya, bahwa ilmu antropologi kesehatan sejauh ini banyak memberikan sumbangsi dalam penyelesaian masalah kesehatan yang ada di masyarakat.
Apa hubungan antara Kebudayaan dengan Kesehatan?
Hubungan antara kebudayaan dan kesehatan adalah sangat jelas. Kebudayaan melihat respon atau cara adaptasi manusia dengan lingkungannya. Penyakit adalah masalah umat manusia sejak awal peradabannya, setiap orang, masyarakat, dan kebudayaan selalu memiliki cara dalam menghadapi penyakit. Sebagai contoh, ketika pada seseorang ditemui penyakit yang sulit untuk diobati secara medis, maka pengetahuan yang dimiliki oleh masyarakat akan memberi peran penting dalam memberikan pengobatan secara tradisional atau yang sudah lama diterapkan oleh nenek moyangnya.
Konsep Sakit
Pengertian sakit menurut orang berbeda-beda yang dilatarbelakangi dan dibentuk oleh kebudayaan, ini dapat dibedakan dari pandangan masyarakat tradisional dan masyarakat modern. Menurut masyarakat tradisional atau dipandang secara kultural, sakit adalah keadaan dimana seseorang tidak dapat menjalani fungsi dan peranan sosial karena adanya gangguan fisik/psikis. Karena pada dasarnya masyarakat tradisional masih mempercayai magi, irasioanal, dan masih terikat pada hubungan yang erat antar individu.
Sedangkan menurut masyarakat modern yang memandang secara medis, sakit merupakan gangguan yang terjadi dan dirasakan oleh tubuh karena kondisi yang tidak seperti biasanya, yang disebabkan oleh serangan virus atau bakteri. Karena masyarakat modern berpandangan sangat rasional, mereka menggunakan ilmu kedokteran sebagai ilmu pasti yang bisa dipercaya kebenarannya melalui penelitian.
Pandangan masyarakat mengenai sehat, sakit dan penyakit menjadi berbeda-beda karena pada dasarnya masyarakat mempunyai sifat relatifistik, artinya mereka setiap individu bisa mengartikan perbedaan tersebut sesuai pandangan masing-masing. Apa yang dianggap penyakit pada satu kebudayaan, belum tentu menjadi sesuatu yang dianggap penyakit pada masyarakat dengan kebudayaan lain.
Contoh yang bisa kita ambil adalah, pandangan masyarakat Indonesia dalam menyikapi influenza berbeda dengan masyarakat di Eropa. Di Indonesia yang beriklim tropis menganggap flu adalah sesuatu yang rutin terjadi atau musiman dan hampir semua orang mengalaminya. Flu tidak dianggap penyakit yang serius oleh masyarakat Indonesia, dan tidak ditangani secara serius juga oleh masyarakat. Namun ini berbeda dengan masyarakat Eropa, mereka menganggap bahwa flu adalah penyakit yang serius dan perlu perawatan khusus dalam proses penyembuhan.
Sakit, dalam Antropologi Kesehatan ada istilah illness, disease, dan sickness. Apa perbedaannya? Illness (sakit) dipandang sakit dalam perspektif kultural, berdasarkan pengalaman personal, entah itu karena keadaan emosional, psikis, maupun reaksi dari kondisi spiritual. Disease (penyakit) adalah pandangan sakit dalam pandangan medis, berdasarkan ilmu kedokteran yang dilihat dari segi biologis individu,disease ini dilakukan dengan diagnosis atau keputusan yang diambil oleh dokter secara klinis. Sedangkan sickness adalah bagaimana pandangan budaya berhubungan dengan sosial, dimana sakit itu dipandang melalui orang lain, seseorang sakit karena dipandang sakit oleh orang lain.
Makna Sakit dan Penyakit dalam masyarakat Tradisional?
Sakit pada masyarakat tradisional dimaknai sebagai gangguan fungsional terhadap peran-peran sosial-kultural. Maksudnya, ketika seorang individu mengalami sakit, maka ia tidak bisa melakukan rutinitas seperti biasanya, dan ia tidak bisa menjalankan kegiatan seperti biasanya. Selain hal diatas, sakit juga mempunyai fungsi lain, yaitu sebagai sarana menggerakkan solidaritas kelompok, berupa empati, simpati dan proses penyembuhan. Sakit menjadi alat solidaritas kelompok karena ketika seseorang mengalami sakit, tidak terlihat di lingkungan tempat tinggalnya maka akan membuat tetangga mencari-cari keberadaan individu tersebut, sehingga para tetangga akan datang menjenguk dan ini menjadi simbol bahwa tetangga juga ikut prihatin dengan sakit yang sedang diderita.
Penyakit dalam pandangan masyarakat tradisional bisa berupa fisik dan nonfisik. Penyakit yang datang secara tiba-tiba dan terjadi secara massal, oleh masyarakat tradisional dianggap sebagai peringatan Tuhan, sebagai sanksi atau hukuman, serta sebagai penanda munculnya masa krisis dalam kehidupan masyarakat.
Etiologi atau asal-usul penyakit, dibagi menjadi dua, yaitu naturalistik dan personalistik. Naturalistik memandang bahwa penyakit itu berasal dari alam, misalnya karena cuaca atau makanan yang dikonsumsi. Sedangkan personalisitik melihat suatu penyakit itu berasal dari sesuatu diluar alam. Misalnya penyakit yang disebabkan oleh ulah manusia atau hal gaib (supranantural), sebagai contoh seseorang sakit namun tidak diketahui penyebabnya, maka orang memandang bahwa penyakit itu datang dari kiriman seseorang atau biasa disebut santet.
SISTEM MEDIS
Sistem medis adalah keseluruhan dari pengetahuan, kepercayaan, keterampilan, dan praktek-praktek dari para anggota dari tiap kelompok (Faston dan Anderson 2013:45). Pengetahuan dan keterampilan dalam sistem medis disebut dengan dengan sistem teori penyakit. Sedangkan praktek-praktek yang dilakukan itu merupakan bentuk dari sistem perawatan kesehatan.
Sistem medis dikelompokkan kedalam beberapa hal, antara lain berdasarkan model perawatan kesehatan, berdasarkan jangkauan wilayah pengaruhnya, dan berdasarkan taraf teknologi dalam penanganan penyakit.
Menurut Kleinmann, model perawatan kesehatan dibagi menjadi tiga, yaitu perawatan umum, folk medicine, dan profesional. Model perawatan umum adalah pengobatan yang dilakukan oleh orang sehari-hari, atau self-treatment. Perawatan umum biasa dilakukan ketika orang merasa tidak enak badan, maka orang akan segera meminum paracetamol sebagai langkah awal dalam menangani penyakitnya. Sedangkan model perawatan folk medicine adalah tindakan yang dilakukan seseorang dalam menangani penyakit berdasarkan pengobatan rakyat, bersifat non-profesional dan berkaitan dengan religi pribumi. Sedangkan model perawatan profesional adalah model perawatan kesehatan yang dilakukan oleh profesional (tenaga medis) yang sangat rasional dan ilmiah.
Berdasarkan jangkauan wilayah pengaruhnya, Fred Dunn membagi kedalam lokal, regional, dan kosmopolit. Sistem medis dalam wilayah lokal hanya mencakup pada tempat yang sempit, dilakukan hanya pada masyarakat lokal saja atau dikatakan sebagai folk medicine atau etnomedisin. Contonya adalah penanganan sakit pada masyarakat Jawa ketika masuk angin, mereka akan melakukan tradisi “kerokan”, dan kerokan ini hanya ditemui di Jawa. Sistem medis regional merupakan sistem medis yang dianut dan mempengaruhi beberapa kelompok budaya masyarakat lokal, namun berada pada wilayah regional tertentu. Sistem medis regional terlihat pada Yunani, Ayuvreda, dan China. Dan sistem medis yang bersifat kosmopolit adalah sistem kesehatan yang sama secara universal. Bahwa suatu penyakit dan pengobatan yang dilakukan di seluruh dunia adalah sama. Misalnya penyakit AIDS, adalah jenis penyakit yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Dan ini disepakati diseluruh dunia bahwa AIDS adalah penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yan menyerang sistem kekebalan tubuh.
Berdasarkan taraf teknologi dalam penanganan penyakit, Alpen dan Aris membagi dalam sistem tradisional dan bio-medik. Sistem medis tradisional diperoleh secara turun temurun melalui tradisi yang diberikan lewat mulut ke mulut, melalui cerita dari nenek moyang terdahulu. Sedangkan sistem medis bio-medik adalah sistem medis yang serupa dengan sistem medis modern, yang dalam penanganan orang sakit menggunakan teknologi kedokteran modern.
Setelah mengetahui Pengertian antropologi kesehatan, konsep sakit, makna sakit dan sistem medis, diharapkan kita dapat menyikapi dan menangani suatu penyakit dengan bijak. So, jangan bosan belajar Antropologi Kesehatan ya.
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Ruang utk artikel kok malah lebih kecil drpd ruang utk menu2 bar??
pada menu blog teman bisa dirapikan lagi lina 🙂
saya mengambil sosiologi kesehatan, sementara jenengan mengambil antropologi kesehatan. semoga kita bisa bertukar ilmu ya Bu 😀
Bisa ditambahi gambar ya jeng. 😀
Artikelnya bermanfaat lin 😀
semngat edit blognya
asyik banget kok belajar antropologinya 😀
antropologi menyenangkan & semangat ngblog 🙂
Ditunggu info-info lainnya
ditunggu postingan artikel berikutnya 🙂
semangat