Penampilan seseorang menentukan suatu usaha untuk mencapai kesuksesan. Setiap penampilan seseorang mencerminkan kepribadian di dalam dirinya. Misalnya contoh kasus pada mahasiswa yang kurang memperhatikan penampilan. salah satunya mahasiswa di UNNES (Universitas Negeri Semarang). Setiap mahasiswa kurang memperhatikan dalam berpenampilan. Dari segi pakaian, hanya memakai baju sederhana yang kurang cocok untuk kuliah. Apalagi ditambah mengenakan kerudung yang panjangnya menutupi hampir seluruh bagian tubuh. Dari segi berhias atau make up jarang sekali mahasiswa UNNES menggunakannya. Kebanyakan mahasiwa hanya berpenampilan polos atau tanpa menghias wajahnya. Hampir semua mahasiswa berpenampilan seperti itu. Hanya sebagian mahasiswa yang berpenampilan menarik mengikuti mode yang ada sekarang ini. Hal tersebut mempengaruhi seseorang dalam berpenampilan. Karena penampilan yang menarik akan menciptakan pecaya diri yang tinggi dari dalam dirinya.
Penampilan diri merupakan keberadaan seseorang yang dapat dilihat secara visual atau penampilan lahiriah seseorang atau fisik. Penampilan diri mempengaruhi dan menunjang kepercayaan diri, kematangan diri, kesuksesan dalam pekerjaan, karier atau dunia profesi yang pada akhirnya mempengruhi kepribadian seseorang. Penampilan merupakan hal penting yang harus diperhatikan. Setiap orang dibutuhkan penampilan menarik agar membawa keuntungan bagi dirinya. Salah satunya dalam mencari pekerjaan. Apabila seseorang sudah memasuki fase atau tahap dalam mencari sebuah pekerjaan. Sesuatu yang harus dipersiapkan selain prestasi, adalah penampilan fisik dari dalam dirinya. Adapun salah satu syarat tidak berhasilnya seseorang dalam mencari pekerjaan adalah penampilan fisik. Seorang pelamar di dalam mencari kerja harus dengan proses seleksi. Perusahaan harus menyediakan informasi-informasi mengenai pelamar sevalid mungkin agar kualifikasi pelamar dapat dicocokan secermat mungkin dengan spesifikasinya. Pelamar yang memiliki kualifikasi sesuai dengan persyaratan memiliki peluang untuk diterima, semakin baik kualifikasinya maka semakin besar kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang ditawarkan. Pada kenyataannya, di dalam beberapa kasus, ternyata pengetahuan dan segala kemampuan yang dimiliki seorang pelamar belum menjadi jaminan lolos seleksi baginya apabila dirinya dipandang tidak menarik secara fisik. Sebuah artikel di majalah Tiara (No. 76, April 1993) menyatakan bahwa salah satu penyebab kegagalan para pencari kerja adalah penampilan fisik yang kurang memadai. Sebagai penentu pencari kerja yang bermain penting yaitu penampilan fisik atau daya tarik fisik pelamar, khususnya bagi pelamar perempuan. Menyadari pentingnya arti penampilan fisik sangat dianjurkan Anda mengetahui cara berpenampilan yang baik yaitu : a) Berpakaian yang pantas. Cara berbusana yang baik menempati urutan pertama dalam soal berpenampilan. Maka berpakaianlah yang pantas, dalam arti tidak melanggar batas kesopanan, sesuai dengan kepribadian Anda, dan yang penting gunakan pakaian yang bersih dan rapi. Pintarlah menyiasati motif dan warna pakaian agar anda terlihat lebih langsing dan menarik. b) Perhatikan tatanan rambut. Pakaian keren tapi rambut berantakan, tidak disisir dan bau, sama aja bohong. Makanya sisirlah rambut Anda dengan baik. Bagi yang pria ada baiknya merapikan rambut sebulan sekali. Dan bagi wanita dan pria sebaiknya mencuci rambut dengan shampoo min dua hari sekali, supaya rambut Anda bersih dan senantiasa wangi. c) Kebersihan tubuh. Menjaga kebersihan tubuh wajib hukumnya. Jangan pernah mengabaikan masalah ini. Mandi dan bersihkan tubuh Anda paling tidak sehari dua kali. Jangan sampai rekan-rekan dan teman-teman Anda menjauh hanya karena bau tubuh Anda yang mengganggu. Lagipula menjaga kebersihan tubuh berarti juga menjaga kesehatan. d) Kebersihan mulut. Perhatikan dengan cermat bau nafas Anda. Karena sangat memalukan jika Anda berbincang-bincang dengan klien atau teman anda, tapi nafas Anda tak sedap. Bisa-bisa proyek kerjasama dan transaksi gagal total gara-gara bau mulut anda. e) Rias wajah Bagi wanita, riasan wajah cukup menunjang penampilan Anda. Paling tidak, Anda bisa merias wajah Anda sepantasnya. Jangan terlalu menor. Yang penting wajah Anda bersih dan enak dipandang dengan dibubuhi bedak dan lipstik secukupnya. Bagi pria mungkin hanya perlu memperhatikan kebersihannya, jangan terlihat kusam dan berdebu. (Berdasarkan riset yang dipublikasikan di Jurnal Psikologi Terapan edisi May 2009).
Penampilan fisik di dalam mencari pekerjaan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut yaitu seperti cara berpakaian, cara berhias, cara bertingkah laku, dan lain-lain. Dari segi berpakaian, seorang pelamar harus bisa memilih pakaian yang cocok dan sopan untuk dipakai dalam melamar pekerjaan. Bagi perempuan dalam memakai pakaian, harus menghindari pakaian yang ketat mengikuti bentuk tubuhnya. Bagi laki-laki harus dapat memilih pakaian yang sesuai dengan bentuk badannya. Karena disitu, akan memberikan kesan yang tidak sopan, tidak pantas dipakai dalam sebuah instansi kerja. Seorang pelamar harus bisa menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku di dalam suatu perusahaan. Dari cara berhias, seorang perempuan harus sesuai standard dengan pekerja lain pada umumnya. Jangan memakai make up terlalu tebal karena saat melamar semua penampilan dari atas sampai bawah akan dinilai untuk memastikan diterima atau tidaknya seorang pelamar. Bagi seorang laki-laki harus dapat menata rambutnya agar terlihat rapi. Serta dari cara bertingkah laku, semua gerak-gerik seorang pelamar selalu diperhatikan. Dari cara berkomunikasi, bertegur sapa, berbicara, bertatap muka, cara berjalan, menjawab pertanyaan, dan lain-lain. Maka semua itu harus diperhatikan oleh seorang pelamar karena semua tidak hanya pengetahuan yang diperlukan, namun penampilan fisik menjadi sebuah patokan dalam mencari sebuah pekerjaan.
Ada beberapa pendapat yang dikemukakan oleh ahli tentang pentingnya suatu kebutuhan. Faktor dasarnya adalah kebutuhan yang harus dipenuhi. Seperti yang dikemukakan oleh Maslow (1934) tentang teori motivasi yang dipengaruhi oleh tingkatan kebutuhan-kebutuhan, sesuai dengan tingkatan pemuasannya, yaitu kebutuhan fisik, kebutuhan akan keamanan, kebutuhan harga diri dan kebutuhan akan aktualisasi diri. Dari kebutuhan fisik seseorang jelas bahwa bukan hanya sandang, pangan, papan. Namun di zaman sekarang ini, kebutuhan fisik yang harus dipenuhi yaitu tentang penampilan fisik dari seseorang tersebut.
Untuk mempersiapkan mahasiwa dapat berpenampilan menarik, untuk menunjang dalam mencari pekerjaan, harus diberikan training class. Menurut Pelatihan adalah suatu proses membantu orang lain dalam memperoleh skill dan pengetahuan (M. Saleh Marzuki, 1992 : 5). Pelatihan adalah proses sistematis mengubah tingkah laku pegawai untuk mencapai tujuan organisasi. Pelatihan berkaitan dengan keahlian dan kemampuan pegawai dalam melaksanakan pekerjaan saat ini. (Veithzal Rivai, 2004:226). M. Saleh Marzuki, mengemukakan manfaat pelatihan sebagai berikut :“(a).Pelatihan sebagai alat untuk memperbaiki kemampuan individu atau kelompok dengan harapan memperbaiki performance organisasi. (b).Keterampilan tertentu diajarkan agar karyawan dapat melaksanakan tugas-tugas sesuai dengan standar yang diinginkan. (c).Manfaat lain daripada pelatihan adalah memperbaiki standar keselamatan”. (M. Saleh Marzuki:1992 : 28). Training class memiliki tujuan agar mahasiswa mengetahui pentingnya berpenampilan menarik dengan berlatih secara khusus tentang cara mempercantik diri. Training class yang dapat diberikan kepada mahasiswa salah satunya yaitu memberikan pelatihan kelas kecantikan. Adanya kelas kecantikan memberikan banyak pengetahuan serta pengalaman tentang hal-hal yang menjadi daya dukung dalam penampilan. Kelas kecantikan akan mengajarkan secara khusus tentang berdandan atau berhias diri sesuai dengan bentuk wajahnya. Disini mahasiswa akan berlatih menghias wajah dengan memakai berbagai kosmetik yang telah diajarkan sebelumnya. Setelah mahasiswa mengetahui cara berhias diri dengan cantik, maka selanjutnya diajarkan tentang cara memilih pakaian yang sesuai dengan bentuk tubuh. Dalam pelatihan kelas ini, diajarkan cara memilih pakaian yang sesuai dengan situasi, kondisi yang sedang berlangsung. Apabila memiliki badan yang gemuk disarankan memakai baju yang memilki motif vertikal, karena akan memberikan kesan kecil utuk pemakainya. Sedangkan untuk tubuh kurus lebih baik memakai pakaian yang memiliki motif horisontal, akan memberikan kesan besar untuk pemakainya. Dari kedua hal tersebut dapat mendukung seseorang dalam berpenampilan fisik yang menarik, agar mudah dalam mencari kerja. Menurut Cherrington (1995 : 358), dikatakan bahwa metode dalam pelatihan dibagi menjadi 2 yaitu on the job trining dan off the job training. On the job training lebih befokus pada peningkatan produktivitas secara tepat. Sedangkan off the job training lebih cenderung berfokus pada perkembangan dan pendidikan jangka panjang. Adanya pelaksanaan training class dapat membantu melatih seseorang khususnya mahasiswa UNNES dalam mencari pekerjaan. Karena pelatihan ini akan mengajarkan secara mendalam tentang perlunya seorang mahasiswa berpenampilan menarik sebagai modal utama memperoleh sebuah pekerjaan. Training class harus diberikan sejak dini saat mahasiswa masih berada di dunia perkuliahan. Karena pelatihan ini membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Seseorang harus berlatih sejak saat ini untuk persiapan yang akan datang. Sebuah pelatihan akan sukses apabila adanya hasil yang diinginkan tercapai. Hasil yang diinginkan untuk mahasiswa sudah mahir dalam berpenampilan cantik, menarik, anggun untuk menunjang kesuksesannya. Di dalam pelaksanaan pelatihan kecantikan terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat yang mempengaruhi kelancaran dan efektifitas pelatihan antara lain: Faktor Pendukung; Tersedianya fasilitas serta sarana dan prasarana yang memadai yang di butuhkan dalam proses pelatihan, sehingga pelatihan bisa berjalan dengan lancar seperti apa yang di inginkan. Beberapa hal yang mendukung pelaksanaan pelatihan kecantikan antara lain: (a) Adanya ruangan yang dipakai untuk pelatihan kecantikan. (b) kelengkapan alat dan bahan yang diperlukan untuk proses pelatihan.(c) tingginya antusias mahasiswa dalam mengikuti pelatihan kecantikan. Dalam pelaksanaan suatu kegiatan pelatihan tidak semuanya berjalan lurus pasti ada sesuatu hal yang menjadi penghambat dalam implementasinya. Adapun faktor-faktor penghambat adanya pelatihan kecantikan antara lain : (a) kurangnya sosialisasi tentang pentingnya pelatihan kecantikan. (b) kurang atau tidak disediakannya pelatihan kelas khusus kepada mahasiswa untuk mendukung dalam pelatihan kecantikan tersebut. (c) Banyak mahasiswa kesulitan menggunakan alat-alat dan media yang dipakai di dalam pelatihan kecantikan. (d) Pelatihan yang diadakan di pusat kota yang jauh dari tempat tinggal mahasiswa. Karena kebanyakan mahasiswa UNNES bertempat tinggal di sekitar kampus UNNES. (e) Mahasiwa kurang mengetahui produk-produk kecantikan yang bagus digunakan dalam berhias atau make up. (f) Kurangnya minat mahasiswa untuk ber make up karena alasan ekonomi. Untuk mengatasi adanya hambatan yang muncul dari setiap permasalahan, harus adanya upaya-upaya yang diberikan dari adanya program tersebut. Adapun upaya yang diciptakan yaitu sebagai berikut. (a) Adanya sosialisai yang merata di lingkungan kampus UNNES tentang pentingnya pelatihan kecantikan. (b) Dari UNNES sebaiknya menyediakan pelatihan kecantikan dengan membuka kelas khusus untuk kecantikan. Hal lain yang bisa dilakukan yaitu mahasiswa dari Jurusan kecantikan dapat memberikan pelatihan kepada mahasiswa jurusan lain sebagai upaya kesuksesan dari pelatihan tersebut. (c) Sebaiknya dari sekarang mahasiswa lebih diperkenalkan berbagai produk-produk kosmetik yang cocok untuk make up. Hal yang dapat dilakukan yaitu mendatangkan produk kecantikan seperti Citra untuk mempromosikn produknya. (d) Pelatihan kecantikan diadakan di daerah yang jauh dari kota atau orangnya kurang menggunakan make up. Hal ini sangat berguna karena seseorang yang berada di tempat tersebut kurang mengerti tentang kosmetik. (e) Dapat memilih produk-produk kecantikan yang sesuai dengan BPOM RI. Yaitu pembuatan produk steril dalam pedoman cara pembauatan produk dalam negeri. (f) Kampus harus memotivasi mahasiswa tentang perlunya penampilan untuk menunjang dalam mencari sebuah pekerjaan. Motivasi sangat diperlukan seorang mahasiswa, karena disini fokus dari mahasiswa yaitu prestasi yang harus diraih untuk menyelesaikan studi yang diambilnya. Maka dari segi penampilan tidak begitu diperhatikan. Hanya sebagian orang yang memperhatikan penampilan fisiknya. Adanya training class harapannya dapat memberikan manfaat bagi mahasiswa agar selalu memperhatikan sebuah penampilan. Mereka dapat berpenampilan cantik, menarik, energic, anggun, dan lain-lain. Karena penampilan fisk juga menentukan seseorang dalam menjalani hidup untuk menuju kesuksesan. Bukan hanya prestasi yang dicari, penampilan fisik merupakan hal yang berpengaruh dalam mencari sebuah pekerjaan untuk itu harus diperhatikan dari sekarang. Maka dari itu seseorang harus memperhatikan penampilan fisik untuk mendapat pekerjaan agar meraih kesuksaesan yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA
Werther, W.B., Jr & Davis, K. 1993. Bisnis dan Manajemen : Sepuluh Penyebab Kegagalan Pencari Kerja. Tiara, no 76, 11-24 April 1993.
Marzuki, M.S. 1992, Strategi dan Model Pelatihan, Malang : IKIP Malang.
Dessler, Gary. 2009. Manajemen SDM buku 1. Jakarta : Indeks.
Veithzal Rivai,. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.
Cherrington, David J. 1995. The Management of Human Resources. New Jersey : Prentice Hall Inc.
6 comments
Skip to comment form
tulisannya kurang rapi 🙂
Author
iya kakak sudah saya ganti. Terima kasih masukannya. 🙂
Jadi bisa belajar buat berpenampilan lebih baik..
Author
Iya kak,juga sebagai modal kita untuk memasuki dunia kerja. Banyak orang yang tidak memperdulikan penampilan, dikatakan hal yang sepele. Namun hal tersebut yang menjadi kunci sukses dalam mencari pekerjaan.
Belajar berpenampilan yg baik bagaiman kak. Share tips da triknya jg dong.
Author
Banyak cara yang bisa dilakukan kak, diantaranya : menjaga kebersihan seperti mandi, menggunakan baju yang rapi dan bersih, menggunakan baju sesuai dengan tempat, wangi dan bersih, menggunakan make-up yang natural, dan lain-lain kak. 🙂