Sastrasiswa.com : Sebuah Gagasan Pengembangan Laman Penerbitan Mandiri untuk Meningkatkan Minat Menulis Karya Sastra bagi Siswa #2

Pembelajaran sastra yang diselenggarakan di sekolah-sekolah hingga saat ini dianggap masih belum menyentuh substansi serta mampu mengusung misi utamanya, yakni memberikan pengalaman bersastra (apresiasi dan ekspresi) kepada para siswa. Akibatnya, seperti kerap dilaporkan dalam berbagai penelitian bahwa capaian pembelajaran sastra senantiasa berujung pada kata ‘memprihatinkan’. Jika meminjam istilah sastrawan Taufik Ismail, akibat ketidaksungguhan dunia pendidikan kita dalam menyelenggarakan pembelajaran sastra telah menjadikan para siswa kita mengalami ‘rabun sastra’.

Ketidaktercapaian pembelajaran sastra yang diselenggarakan di berbagai sekolah disebabkan oleh beberapa faktor. Ada beberapa faktor penyebab kegagalan pembelajaran sastra, salah satunya adalah faktor siswa. Adapun  hal-hal yang diduga keras menjadi penyebabnya, yakni rendahnya minat baca siswa terhadap karya sastra, kurangnya pemahaman tentang sastra, dan kurangnya kesadaran tentang pentingnya bersastra. Akibat faktor-faktor tersebut, minat siswa dalam menghasilkan karya sastra pun masih tergolong rendah.

Alih-alih belajar sastra, dewasa ini fenomena tentang kecintaan anak muda terhadap bahasa Indonesia pun kerap diperbincangkan. Permasalahan yang terjadi adalah banyak di antara mereka lebih bangga menggunakan bahasa asing daripada bahasa Indonesia. Padahal dengan mencintai sastra Indonesia, otomatis kecintaan terhadap bahasa Indonesia pun semakin bertambah. Hal tersebut dapat terjadi karena kaitan antara sastra dan bahasa sangat erat walaupun seperti dua sisi mata koin.

Mereka berasumsi bahwa belajar sastra atau menghasilkan karya sastra tidak memiliki manfaat dan keuntungan yang nyata bagi kehidupan. Selain itu, ada juga siswa yang memiliki minat untuk bersastra tapi tidak pernah mendapatkan kesempatan untuk mempublikasikan karyanya karena kerap ditolak di berbagai media massa. Hal tersebut makin menguatkan persepsi bahwa belajar dan menghasilkan karya sastra itu tidak berguna.

Padahal pada dasarnya karya sastra merupakan ekspresi dan cermin kehidupan. Dengan membaca dan memahami karya sastra, kita mencoba mengungkap dan memahami hidup dan kehidupan, melihat dan memahami dunia. Karya sastra dapat memperkaya batin dan memperhalus rasa pembacanya. Oleh karena itu, pengajaran karya sastra di sekolah haruslah dapat membantu siswa untuk memanfaatkan karya sastra dalam pengembangan kepribadian mereka, mengembangkan wawasan dan daya nalar mereka. Berdasarkan permasalahan tersebut, penulis merekomendasikan sebuah cara yang diyakini mampu meningkatkan minat siswa dalam menulis karya sastra yakni melalui laman Sastrasiswa.com.

 

Strategi Sastrasiswa.com sebagai Laman Penerbitan Mandiri

Sastrasiswa.com adalah laman penyedia self publishing atau penerbitan mandiri yang merupakan sistem jaringan berbasis laman dengan prinsip perdagangan elektronik yang dapat digunakan sebagai solusi menerbitkan karya sastra apa saja bagi siswa tanpa penolakan karena dilakukan secara independen. Penerbitan mandiri pada Sastrasiswa.com dapat dilakukan oleh perorangan atau sekelompok orang sehingga memungkinkan untuk dilakukan oleh siswa secara berkelompok. Penggunaan sistem dalam jaringan didasari atas fakta bahwa perdagangan dalam jaringan semakin marak digunakan oleh masyarakat dan terbukti mampu menyedot animo masyarakat, salah satu contohnya dapat dilihat pada laman https://www.mizan.com/selfpub.html atau https://www.nulisbuku.com/ yang selalu ramai dan dipandang mempunyai prospek penerbitan mandiri yang menjanjikan.

Pengaplikasian penerbitan mandiri memerlukan organisasi khusus yang menangani sistem ini sebagai perantara antara penulis dan pembeli. Oleh sebab itu, dibutuhkan sumber daya manusia yang kompeten di bidang pendidikan, bahasa dan sastra, keuangan, dan telekomunikasi berbasis internet sebagai sarana utama perdagangan elektronik. Sejalan dengan konsep ini, penulis menerapkan tiga pilar pokok pelaku yang akan bergotong-royong mengaplikasikan sistem ini, yaitu pihak sekolah, siswa, dan administrator. Sekolah berperan sebagai fasilitator atau penyeleksi dan juga sebagai promotor. Siswa memiliki peran yang sangat strategis karena karya siswalah yang akan menjadi “bahan jualan” pada laman penerbitan mandiri. Administrator berperan untuk memegang kendali pengelolaan laman.

Adapun cara untuk menerbitkan buku secara mandiri pada laman dapat dilihat pada bagan di bawah ini :

sastrasisw

Siswa mendaftarkan diri melalui laman Sastrasiswa.com, pada langkah ini pendaftar bebas menentukan harga dan jenis kertas yang diminta, tentu saja dengan aturan yang sudah ditentukan. Selanjutnya siswa mengunduh template atau format baku penerbitan buku versi Sastrasiswa.com. Adapun naskah yang dikirim harus memenuhi persyaratan jumlah halaman yakni minimal 100 halaman A4 spasi 2. Setelah itu karya siap diunggah beserta dengan desain sampul buku. Langkah selanjutnya adalah dengan menghubungi administrator laman Sastrasiswa.com untuk konfirmasi. Terakhir, siswa dan sekolah tinggal mempromosikan buku yang sudah diunggah. Strategi promosi dapat dilakukan oleh pihak sekolah, siswa, maupun keluarga siswa. Hal tersebut dapat memberikan motivasi kepada siswa bahwa menulis karya sastra juga dapat menghasilkan .

 

Strategi Meningkatkan Minat Menulis Karya Sastra Melalui Sastrasiswa.com

Strategi meningkatkan minat menulis karya sastra bagi siswa melalui laman Sastrasiswa.com dapat dilakukan oleh pihak sekolah maupun pengelola laman. Adapun strategi yang dapat dilakukan oleh pihak sekolah antara lain:

Pertama, guru dapat bekerjasama dengan pihak sekolah untuk mengadakan kompetisi menulis karya sastra seperti puisi, cerpen, dan naskah drama. Karya-karya terbaik akan diajukan pihak sekolah untuk diterbitkan melalui Sastrasiswa.com dan dipromosikan pihak sekolah sebagai buah karya siswa, kemudian siswa mendapat komisi sesuai dengan penjualan buku. Kedua, guru dapat mengadakan proyek menulis di masing-masing kelas. Contohnya, membuat buku kumpulan karya sastra. Kemudian dijual melalui laman Sastrasiswa.com. Ketiga, pengelola laman Sastrasiswa.com dapat mengadakan sayembara penulisan karya sastra terbaik. Bagi karya yang dimuat, maka akan dijadikan buku unggulan. Keempat, siswa dapat membuat proyek sendiri bersama teman-teman sejawat untuk membuat buku sastra. Siswa dapat membuatnya secara perorangan atau berkelompok.

 

Kelebihan dan Kendala Pengembangan Sastrasiwa.com

Kelebihan pengembangan laman Sastrasiswa.com ini antara lain : (1) memotivasi siswa untuk menulis karya sastra dengan tanpa resiko tidak dimuat di media massa karena semua karya akan dimuat, (2) memberikan pengalaman bersastra bagi siswa, (3) menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada siswa untuk memasarkan buku, (4) menumbuhkan kesadaran pada siswa bahwa menulis karya sastra juga bisa memberikan manfaat baik secara material maupun spiritual.

Kendala dan solusi pengembangan laman Sastrasiswa.com ini antara lain : (1) siswa masih tidak memiliki motivasi untuk menulis, solusi yang ditawarkan adalah guru dapat mewajibkan tiap siswa untuk menulis proyek buku, tentu saja diimbangi dengan motivasi, dan (2) buku yang dijual tidak banyak diminati, solusi yang bisa ditempuh adalah pihak sekolah melakukan promosi kepada orang tua murid, komite sekolah, dan lain-lain.

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Lomba Blog Dosen dan Tendik. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

 

 

 

 

About Meina Febriani

Meina Febriani adalah seorang tenaga pengajar di Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Semarang.
This entry was posted in Uncategorized and tagged . Bookmark the permalink.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: