DSC_0774-minPertama kali bagi aku nih…makan dengan banyak banget peralatan. Bingung?…Pasti. Ma’lum belum pernah melakukan prosesi makan “seribet” ini. Sebetulnya kesalahan aku mulai dari pakaian. Aku ngga perhatikan panitia menyuruh untuk membawa pakaian bussines attire. Meja lain terlihat memakai jas dan pakaian modis. Aku dan tim memakai pakaian seadanya. Malu?…sedikit, tapi tak apa, ini pengalaman yang keren. Bahkan kami satu meja menamakan diri sebagai “gembel”. “Gembel” yang memberanikan diri untuk ikut dengan bekal seadanya. “Gembel” yang mencoba bisa menyesuaikan dengan lingkungan yang baru. Kami terus menerus menertawakan diri kita masing-masing. Wkwk….

Kata banquet saja aku baru denger ketika mau ikutan iven ini yang ternyata dibawa di hotel mewah. Bersyukur sekaligus bingung sebenarnya. Bersyukur karena bisa menikmati sajian dan masuk hotel berbintang yang terlihat “berkelas”. Bingung karena kikut aku harus ngapain dan bertingkah seperti apa.
Makanan pembuka mulai di sajikan, aku bingung cendok dan garpu yang dipakai yang apa? Banyak banget yang ada di meja. Udah lah…masa bodo yang penting makan. Sedang menikmati rasa aneh sajian pembuka (karena nggak biasa) malah teman aku mencampur adukan makan. Aku lupa detail makanannya tapi seperti sop dan temenku mencampurkan nanas didalamnya. Dan aku menerima dan menikmati begitu saja yang membuat rasa makanan jadi tambah aneh dan petugas hotel terlihat tertawa. Satu mejapun tambah gaduh nggak jelas.

Waktu makanan pembuka selesai dan petugas hotel mulai mengambil peralatan makanan yang sudah digunakan, begitu juga dengan aku. Hal yang aneh petugas malah mengambil cendok yang belum dipakai dan tidak mengambil cendok yang kotor. Dan kesimpulannya bukan petugas hotel yang salah tapi aku yang salah memakai perlatan makanan. Wkwkwk…..

Makanan inti sampai dan untuk rasa memang enak banget. Pengalaman anak desa makan bukan pada tempatnya. Hehe…..Dan yang terakhir sajian penutup dengan berbagai buah-buahan warna-warni menutup malam katro kami. 🙂 🙂