-
ANTROPOLOGI TERAPAN
Saat ini banyak anggapan anggapan yang beredar di tengah tengah masyarakat tentang apa itu antropologi? , antropologi itu yang bagaimana?. Hal tersebut memunculkan banyak anggapan anggapan tentang antropologi. Ada yang bilang kalau antropologi itu ilmu yang digunakan oleh ilmuwan hanya untuk meneliti peninggalan peninggalan masa lalu (mendekati pengertian sejarah), ada juga yang bilang kalau antropologi itu ilmu yang meneliti orang-orang yang aneh dan eksotis yang tinggal di daerah jauh atau terpencil dimana kebiasan kebiasan mereka bagi masyarakat umum (termasuk kita) dianggap asing.
Masalah anggapan anggapan tentang antropologi membawa kebanyakan orang (terutama orang awam) kebingungan mengartikan apa sih antropologi itu?. Dari contoh anggapan-anggapan diatas (menurut orang biasa/awam) memang ada benarnya tetapi belum sepenuhnya benar. Hal itu seperti pandangan orang awam tentang internet yang menganggap bahwa internet itu Cuma untuk facebookan saja. Padahal internet itu bukan cuman untuk facebookan saja. Internet itu luas, ada yang menggunakan internet untuk membaca berita, untuk jual beli, dll. Hal tersebutlah seperti antropologi, bahwa antropologi itu juga luas. Antropologi tidak hanya mempelajari kebudayaan masa lalu/ mempelajari orang yang dianggap agak ketinggalan zaman saja ( anggapan antropologi menurut orang awam), tetapi sekarang antropologi sudah berkembang dengan mempelajari berbagai aspek kehidupan manusia. Perjalanan waktu lah yang menyebabkan banyak anggapan anggapan tersebut. Zaman sekarang kita hidup mungkin akan dianggap zaman yang agak ketinggalan oleh orang yang hidup dizaman yang akan datang.
Perkembangan antropologi yang memasuki berbagai aspek kehidupan manusia lagi lagi membawa kebingungan. Kebingungan tersebut karena seolah olah apa yang dilakukan manusia merupakan kajian dari antropologi. Hal itu menurut saya tidak sepenuhnya benar. Memang benar jika sekarang antropologi mempelajari berbagai aspek kehidupan manusia, tetapi bukan berarti semua tingkah laku manusia semuanya harus dikaji dengan antropologi. Sebaiknya jika kita ingin mengkaji maka kita harus memfokuskan kajian kita pada titik tertentu, atau kita membagi focus kajian tersebut sesuai laci laci yang ada. Menurut saya jika kita mengkaji seluruh tingkah laku manusia dari A sampai Z maka kita akan kebingungan menentukan focus kajian kita atau kita akan membuang buang waktu kita karena kebingungan mengkaji berbagai tingkah laku manusia. Saya setuju dengan yang diakatakan oleh Prof. P.M Laksono yang mengakatakan “kalau kita ngomong segalanya (ngomong semua yang ingin diomongkan) atau apa saja kita omongkan, sama saja kita tidak ngomong apa-apa. Saya menangkap bahwa kalau kita mengatakan semuanya (semuanya itu terdiri dari beberapa bab/focus pembicaraan) tapi dalam omongan tersebut baru sampai bab 1 tetapi belum sampai dari inti omongan bab 1 kita sudah berpindah ke bab 2 (dan seterusnya). Maka sama saja kita tidak bicara apa apa (orang yang kita ajak berbicara/pendengar) akan kebingungan dengan apa yang kita bicarakan. Jadi intinya menurut saya antropologi itu ilmu yang mempelajari tentang budaya dan manusia dan kajiannya menyangkut berbagai aspek kehidupan manusia dan kebudayaannya. Menurut saya antropologi memberikan keleluasaan bagi kita untuk mengkaji manusia termasuk perilakunya tetapi kita tetap harus memfokuskan pada titik tertentu dan bukan keseluruhan.
Dalam antropologi ada dua cabang yaitu antropologi murni dan antropologi terapan. Antropologi murni lebih mengkhususkan dalam pengembangan teori dan berada dibalik layar, sedangkan antropologi terapan lebih mengkhususkan untuk menolong mencari solusi bagi masalah masalah praktis kemanusiaan dan memfasilitasi pembangunan. Saat ini antropologi terapan sedang naik daun dalam membantu mengatasi masalah masalah praktis kemanusiaan. Antropologi terapan seperti pisau bermata dua, tergantung bagaimana cara kita menggunakannya. Saat ini dalam kajian antropologi menggunakan antropologi terapan sedang terjadi kontroversi tentang relativisme budaya. Dalam hal ini ada dua macam pandangan atau aliran antropologi terapan. Ada antropolog yang membiarkan kebudayaan mereka berubah sendiri secara dinamis, ada juga yang menggunakan antropologi terapan untuk merubah suatu kebudayaan masyarakat demi menjamin masa depan seseorang (manusia), sehingga antropolog tersebut sudah mencampuri / mengintervensi kebudayaan tersebut. Saat kita mendapatkan tawaran proyek riset/ kajian masyarakat oleh perusahaan/lembaga tertentu kita punya dua orientasi, yaitu orientasi ekonomi atau orientasi kemasyarakatan.
Antropologi terapan sekarang sudah banyak yang mulai mengikis arti relativisme kebudayaan demi pundi pundi uang, ada juga yang mengintervensi demi kemasyarakatan. Intervensi kebudayaan tersebut juga tidak sepenuhnya salah, menurut saya kita tidak masalah menggunakan intervensi budaya demi kemasyarakatan. Contohnya kebudayaan di masyarakat tertentu menyebabkan menyebabkan penyakit/ mengancam nyawa seseorang seperti contoh di mini essai tersebut seperti pantangan makan bagi ibu hamil yang mengancam ibu hamil dan janin yang sedang dikandung. Menurut saya disini kita tidak masalah menggunakan intervensi budaya demi kemasyarakatan. Walaupun kebudayaan itu bersifat dinamis, tapi kita tidak tahu berapa lama waktu yang dibutuhkan kebudayaan tersebut untuk berubah, hal itulah yang membuat adanya intervensi budaya, tapi kita harus melihat dulu dampak/efek yang akan terjadi bila kita mengintervensi sebuah kebudayaan. Dan intervensi kebudayaan tersebut harus mempunyai alasan yang kuat yaitu demi masyarakat. Intinya kembali lagi pada kita sebagai antropolog ingin menganut aliran yang mana? Kedua aliran tersebut menurut saya tidak ada yang salah dan semuanya benar. Kita mau memilih membiarkan kebudayaan tersebut berubah dengan sendirinya atau kita perlu campur tangan/intervensi untuk membantu kebudayaan tersebut berubah sedikit lebih cepat.
9 thoughts on “ANTROPOLOGI TERAPAN”
Tinggalkan Balasan
ANTROPOLOGI TERAPAN
Pengunjung ke:
kunjungi juga:
Pos-pos Terbaru
Arsip
Kategori
artikelnya sudah bagus, namun lebih bagus lagi judulnya (uts antropologi terapan di taruh di akhir 🙂
judulnya jangan diulang teman
itu keterangan utsnyamungkin bisa dihilangkan saja kakak
mungkin lebih baik jika sub judul dihilangkan
antropologi itu luas ya kakak
Semoga bisa memfollow up di kehidupan sehari hari
Semoga bermanfaat
semoga ini tidak hanya sebuah bacaan tetapi bisa diterapkan dalam kehidupan yang sesungguhnya
Lebih di fokuskan lagi