Stanene: Saudara jauh Graphene

shutterstock_223503838_0

Graphene, material dua dimesi yang super, memiliki kemampuan yang sangat besar. Dalam hal kekuatan graphene 200 kali lebih kuat dari baja dengan berat yang sama, dan dapat mula menghantarkan panas dan listrik dengan mudah.

Tapi graphene tidak lagi menjadi satu-satunya material dua dimensi dengan hadirnya saudara dari graphene: Stanene. Senyawa baru ini mempunyai sifat yang menarik dan serbaguna seperti halnya graphene.

Senyawa ini dihipotesiskan dua tahun yang lalu, dan peneliti dari Shanghai Jiao Tong University berpendapat mereka sukses mengsintesis senyawa ini. Hasilnya dapat ditemukan dalam jurnal Nature Materials. Stanene merupakan senyawa dua dimensi. Mempunyai kemiripan dengan graphene, tapi tidak dengan atom karbon, melainkan terbentuk dari atom timah. Timah membentuk struktur struktur sarang lebah dengan enam sisi, tidak berbeda dengan graphene yang mencapai ukuran nano.

Lapisannya disangga oleh struktur yang terdiri atas atom bismuth dan tellurium, yang dapat dilihat dalam gambar samping berikut ini.

nCR0gXV

Tampak depan dari struktur stanene (merah-biru) terletak pada senyawa penyangga (cyan dan abu-abu). Feng-feng Zhu et al ./Nature Materials.

Tapi apa yang membuat Stanene ekstra spesial? Dalam teori setidaknya, stanene mempunyai sifat yang membuatnya sangat cocok untuk menghantarkan listrik tanpa membuang energi terlalu banyak dan menimbulkan panas. Elektron turun ke ujung stanene layer, melewati kisi pusat. Sebagai hasilnya, elektron tersebut tidak banyak melepaskan energi dengan berinteraksi dengan partikel lain, dengan demikian material ini  mempunyai potensi digunakan untuk berbagai alat untuk bidang lain. Kesimpulan ini merupakan prediksi yang dibuat pada 2013 oleh Shou-Cheng Zhang, rekan dari peneliti stanene yang baru.

Saat ini belum diyakini bahwa stanene telah diciptakan menurut peneliti lain. Meskipun hasilnya selama ini menjanjikan,  dengan jarak antara layer atom konsinten dengan prediksi,  akan lebih jelas apkah stanene telah berhasil diciptakan ketika para peneliti mempunyai kesempatan untuk menganalisisnya dengan berbagai teknik seperti X-Ray Diffraction. Sayangnya untuk melakukan hal itu, para peneliti membutuhkan lebih banyak stanene daripada yang telah dihasilkan selama ini, jadi masih butuh waktu lama sebelum ada cukup stanene yang dibuat untuk melakukan testkepastian.

Meskipun begitu, bukti yang ada sejauh ini menjanjikan. Sejauh ini stanene seperti material dua dimensi selanjutnya yang akan menjadi besar. Semoga saja benar-benar bisa terjadi. (ifls)

 

Posted by Ahmad Aya Sanusi   @   13 August 2015

Related Posts

Like this post? Share it!

RSS Digg Twitter StumbleUpon Delicious Technorati

0 Comments

No comments yet. Be the first to leave a comment !
Leave a Comment

Name

Email

Website

Previous Post
Next Post
»