Puisiku

My Super Hero

By : Nurul Hidayah 

 

Kau memang bukan guru,

Bukan tentara, bukan pula pejuang

Tapi kau adalah pahlawan nomor satu dalam hidupku

Kau adalah segalanya bagiku

 

Meskipun kau hanya seorang lelaki biasa

Tapi kau mampu membuatku menangis

Ketika ku mengingat jasamu

Kau juga mampu membuat hidupku yang kelam

Menjadi terang benerang

 

Walaupun tubuhmu tak segagah gatotkaca

Walaupun kekuatanmu tak sehebat superman

Dan walaupun kepandaianmu tak seperti Albert Einsten

Namun, jasamu padaku . .

Melebihi jasa semua super hero di dunia ini

Because, you’re my lovely super hero

 

 

For : My Lovely Dad

Posted in Uncategorized | Leave a comment

MEMBANGUN RUMAH ILMU UNTUK MEWUJUDKAN UNIVERSITAS KONSERVASI BEREPUTASI #2

BRILIAN MUDA KONSERVASI

 

Konservasi merupakan upaya pelestarian lingkungan dengan memperhatikan keadaan lingkungan di sekitar kita serta memanfaatkannya secara bijaksana.  Universitas Negeri Semarang merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang menetapkan diri sebagai Universitas Konservasi.  Universitas konservasi disini yang dimaksud adalah universitas yang mendukung pelaksanaan tata kelola kampus berbasis konservasi  yang diwujudkan melalui 7 (tujuh) pilar utama universitas konservasi, yakni :  1)  konservasi keanekaragaman hayati, 2) arsitektur hijau dan sistem transportasi internal, 3) pengelolaan limbah, 4) kebijakan nirkertas, 5) energi bersih, 6) konservasi, etika, seni, dan budaya, 7) kaderisasi konservasi.  Ketujuh pilar tersebut saling melengkapi, bersinergi dan mendukung satu sama lain sehingga tercipta suatu universitas konservasi ini.

Untuk mewujudkan suatu universitas konservasi yang bereputasi, peran mahasiswa merupakan suatu hal yang sangat penting.  Mahasiswa UNNES harus berperan secara aktif untuk mendukung terciptanya kampus konservasi ini.  Misalnya para mahasiswa fakultas ekonomi yang selalu menjaga lingkungan di kampus FE dan sekitarnya serta mengadakan kegiatan-kegiatan konservasi lainnya seperti penanaman mangrove, bakti pantai, pembuatan vertikal garden dan lain sebagainya.  Para mahasiswa fakultas ekonomi sangat antusias terhadap kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan konservasi, hal tersebut terbukti dengan banyaknya peserta yang mengikuti kegiatan bahkan sampai melebihi kuota yang direncanakan.  Selain berantusias dalam mengikuti kegiatan fakultas, mahasiswa fakultas ekonomi juga selalu berkontribusi terhadap kegiatan-kegiatan yang diadakan oleh Universitas, seperti mengikuti kuliah umum konservasi, senam konservasi dan festival parikan konservasi.

Hal-hal tersebut dilakukan agar terciptanya Universitas Konservasi yang bereputasi serta terbentuknya BRILIAN Muda Konservasi di kampus tercinta ini.  Mengapa BRILIAN Muda Konservasi? Karena hal tersebut sesuai dengan jargon fakultas ekonomi, yakni BRILIAN (Berakhlak, Innovatif, Lugas, Intelektual, Aktif, dan Terdepan).

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang.  Tulisan adalah hasil karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Mahasiswa Konservasi

Masalah Pemborosan Listrik dan Solusi yang Dapat Kita Lakukan Sebagai Mahasiswa

 

Masalah lingkungan hidup yang terjadi di sekitar kami yaitu pemborosan listrik.  Tidak usah jauh – jauh, lihat saja di kos-kosan mahasiswa unnes. Banyak anak kos yang membiarkan alat-alat elektronik menyala tetapi tidak digunakan seperti laptop, televisi, DVD, kipas angin, dan sebagainya. Banyak juga yang sering membiarkan charger handphone tertancap di stop kontak padahal tidak dipakai. Tanpa kita sadari hal-hal tersebut dapat mempengaruhi lingkungan hidup kita. Listrik yang kita nikmati ini dihasilkan oleh PLTA yang tenaganya berasal dari batu bara. Ditinjau dari segi lingkungan, saat ini bumi sedang mengalami global warming dan penyebab dari global warming itu sendiri adalah karbondioksida. Emisi yang dihasilkan oleh Karbondioksida sangat tinggi. Emisi ini dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil seperti batu bara, dan bahan bakar yang tidak dapat diperbaharui. Dengan melakukan pemborosan listrik kita juga turut membuat suhu bumi ini semakin panas karena meningkatnya CO2 yang dikeluarkan dari pembakaran batu bara untuk pembangkit listrik yang terbuang sia-sia dan tidak kita manfaatkan dengan baik.

 

Solusi  : 

Sebagai seorang mahasiswa kita harus lebih perhatian dengan lingkungan kita. Kita harus menggunakan tenaga listrik dengan bijaksana dan menghematnya. Misalnya :

  1. Lepaskan charger telepon genggam dan / laptop bila tidak sedang digunakan, karena bila charger dibiarkan tetap terpasang pada sumber listrik, maka listrik akan terbuang sia-sia.
  2. Nyalakan listrik seperlunya saja, selebihnya dimatikan saja.
  3. Matikan lampu di siang hari dan saat tidur di malam hari.
  4. Matikan laptop, kipas angin, DVD dan / tape recorder apabila sudah tidak diperlukan.
  5. Sebisa mungkin menggunakan tenaga sendiri untuk kegiatan seperti menyuci baju dan tidak menggunakan mesin cuci.
  6. Mematikan pompa air apabila sudah tidak digunakan.
  7. Menyetrika baju seminggu sekali.
  8. Nyalakan televisi ketika ingin menonton, jangan dibiasakan tv menyala ketika tertidur.
  9. Ketika ingin memasak nasi dengan rice cooker, gunakan air yang telah dipanaskan terlebih dahulu, cara ini dapat mempersingkat waktu memasak sehingga pemakaian listrik dapat dihemat.
  10. Dan perbuatan – perbuatan lain yang dapat kita lakukan untuk mendukung upaya penghematan listrik.

Untuk itu, marilah kita memulai penghematan energi listrik dari diri kita sendiri dan dari sekarang.

 

Salam Konservasi

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

DEMOKRASI DI INDONESIA DARI MASA KE MASA

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

DEMOKRASI DI INDONESIA DARI MASA KE MASA

 

 

 

 

 

 

Disusun oleh :

Siti Nurul Hidayah

7311415032

         

 

 

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2015

KATA PENGANTAR

 

Puji syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini sebagai tugas untuk memenuhi nilai mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Makalah ini membahas tentang Demokrasi di Indonesia dari masa ke masa.

Dalam penyusunan makalah ini, Penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Allah Yang Maha Esa.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.

Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.

 

 

 

Semarang,     Oktober 2015

 

 

 

Penulis

 

 

 

 

 

DAFTAR ISI

 

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………. i

DAFTAR ISI………………………………………………………………………………………………. ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………………….. 1

1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………… 1

1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………………. 2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Demokrasi…………………………………………………………………… 3

2.2 Pendidikan Demokrasi………………………………………………………………….. 4

2.3 Demokrasi dalam Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Masa ke Masa       4

2.4 Prospek Demokrasi di Indonesia…………………………………………………….. 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 9

3.2 Saran…………………………………………………………………………………………… 9

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………………………….. 10

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

  • Latar Belakang

Demokrasi merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dimana rakyat memegang kedaulatan tertinggi dan diikutsertakan dalam pemerintah suatu negara.  Di Indonesia, sistem demokrasi sendiri telah mengalami beberapa perubahan dari masa ke masa.  Namun dengan adanya perubahan-perubahan tersebut masalah utama yang sebenarnya dihadapi oleh bangsa Indonesia adalah bagaimana mempertinggi tingkat kehidupan ekonomi dan membina suatu kehidupan sosial dan politik yang demokratis di tengah masyarakat yang beraneka ragam pola budayanya ini.  Pada intinya masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik dimana kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi dengan partisipasi seluruh rakyat serta menghindari timbulnya diktator, baik diktator yang bersifat perorangan, partai, maupun militer.

Untuk memecahkan masalah yang dihadapi tersebut, peran yang paling diharapkan adalah peran para generasi muda, terutama generasi baru yang mempunyai pengalaman politik yang berbeda, yang mengalami sosialisai atau pendidikan politik serta memiliki aspirasi dan tuntutan politik yang berbeda pula dari generasi-generasi sebelumnya.

 

  • Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang diuraikan diatas, dapat diambil rumusan masalah sebagai  berikut :

  1. Apa pengertian demokrasi ?
  2. Bagaimana pengertian demokrasi menurut para ahli ?
  3. Apakah tujuan dari adanya pendidikan demokrasi ?
  4. Bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa ?
  5. Bagaimana prospek demokrasi di Indonesia ?

 

  • Tujuan

Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah :

  1. Untuk mengetahui pengertian dari demokrasi.
  2. Untuk mengetahui pengertian demokrasi menurut para ahli.
  3. Untuk mengetahui tujuan dari adanya pendidikan demokrasi.
  4. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan demokrasi di Indonesia dari masa ke masa.
  5. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

 

  • Pengertian Demokrasi

Demokrasi berasal dari bahasa Yunani, yaitu “demos” yang berarti rakyat dan “kratos” yang berarti pemerintahan.  Jadi demokrasi berarti pemerintahan rakyat, atau suatu pemerintahan dimana rakyat memegang kedaulatan tertinggi atau rakyat diikutsertakan dalam pemerintahan negara.  Adalah Abraham Lincoln yang menyatakan bahwa demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.[1]

Sedangkan pengertian demokrasi menurut para ahli adalah sebagai berikut:

  • Abraham Lincoln, demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
  • Kranemburg, demokrasi berasal dari bahasa Yunani yaitu demos dan kratos. Demos (rakyat) dan kratos (pemerintahan). Jadi, demokrasi berarti cara memerintah dari rakyat.
  • Charles Costello, demokrasi adalah sistem sosial dan politik pemerintahan diri dengan kekuasaan-kekuasaan memerintah yang dibatasi hukum dan kebiasaan untuk melindungi hak-hak perorangan warga negara.
  • Koentjoro Poerbopranoto, demokrasi adalah negara yang pemerintahannya dipegang oleh rakyat. Hal ini berarti suatu sistem dimana rakyat diikut sertakan dalam pemerintahan negara.
  • Harris Soche, demokrasi  adalah pemerintahan rakyat karena itu kekuasaan melekat pada rakyat.

Dari beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa demokrasi adalah pemerintahan yang berasal dari rakyat, dilakukan oleh rakyat dan dipergunakan untuk kepentingan rakyat.

 

  • Pendidikan Demokrasi

Pendidikan demokrasi merupakan suatu upaya yang dilakukan oleh negara dan masyarakat agar mampu mendapatkan generasi muda yang memahami, menghayati, mengamalkan dan mengembangkan konsep, prinsip dan nilai demokrasi sesuai dengan peran dan statusnya dalam masyarakat.  Pendidikan demokrasi dapat diperoleh melalui pendidikan formal (di sekolah atau di perguruan tinggi), pendidikan non formal (pendidikan di luar sekolah) dan pendidikan informal (pergaulan di rumah).

Tujuan dari adanya pendidikan demokrasi adalah mempersiapkan warga negara agar berperilaku dan bertindak secara demokratis melalui aktivitas yang dilakukan dan sekaligus menanamkan pada generasi muda akan pengetahuan, kesadaran dan nilai-nilai demokrasi.  Salah satu sarana yang dapat digunakan untuk mewujudkan pendidikan demokrasi adalah melalui Pendidikan Kewarganegaraan yang dijadikan sebagai mata pelajaran di sekolah maupun mata kuliah di perguruan tinggi.  Selain melalui Pendidikan Kewarganegaraan, pendidikan demokrasi di perguruan tinggi juga dapat diperoleh melalui organisasi kemahasiswaan.

  • Demokrasi dalam Sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Masa ke Masa

Perkembangan demokrasi di Indonesia telah mengalami pasang surut dari masa ke masa.  Masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia bagaimana mempertinggi tingkat kehidupan ekonomi dan membina suatu kehidupan sosial dan politik yang demokratis di tengah masyarakat yang beraneka ragam pola budayanya ini.  Pada intinya masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik dimana kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi dengan partisipasi seluruh rakyat serta menghindari timbulnya diktator, baik diktator yang bersifat perorangan, partai, maupun militer.

  1. Masa Republik Indonesia I (1945-1959)

Demokrasi yang digunakan pada periode ini adalah demokrasi parlementer, karena pada masa ini merupakan kejayaan parlemen dalam sejarah politik Indonesia.  Demokrasi parlementer ini mulai berlaku sebulan setelah kemerdekaan diproklamirkan dan diperkuat dalam Undang–Undang Dasar 1949 dan 1950.  Undang-Undang Dasar 1950 menetapkan barlakunya sistem parlementer dimana badan eksekutif yang terdiri atas presiden sebagai kepala negara dan menteri-menterinya mempunyai tanggung jawab politik.

Penerapan demokrasi tersebut ternyata kurang cocok di Indonesia, meskipun dapat berjalan secara memuaskan dalam beberapa negara Asia lain.  Persatuan masyarakat Indonesia melemah dan tidak dapat dibina menjadi kekuatan-kekuatan konstruktif setelah kemerdekaan tercapai.  Karena lemahnya demokrasi sistem parlementer memberi peluang untuk didominasi oleh partai-partai politik dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Disamping itu ternyata ada beberapa kekuatan sosial dan politik yang tidak mendapat saluran dan tempat yang realistis dalam kehidupan politik, padahal merupakan kekuatan yang paling penting. Misalnya seorang presiden yang tidak mau bertindak sebagai rubberstamp (presiden yang membubuhi capnya belaka) dan seorang tentara yang karena lahir dalam revolusi merasa bertanggung jawab untuk turut menyelesaikan persoalan-persoalan yang dihadapi oleh masyarakat Indoonesia pada umunya.

Faktor-faktor semacam inilah yang mendorong presiden Soekarno untuk mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli yang menentukan berlakunya kembali Undang-Undang Dasar 1945 dan berakhirnya masa demokrasi parlementer.

  1. Masa Republik Indonesia II (1959-1965)

Pada periode ini sistem demokrasi yang digunakan adalah demokrasi terpimpin, dengan ciri-ciri didominasi oleh presiden, terbatasnya peranan partai politik, berkembangnya pengaruh komunis, dan meluasnya peranan ABRI  sebagai unsur sosial-politik.[2]

Dikeluarkannya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959 yang membubarkan Konstituante dan menyatakan kembali kepada UUD 1945 berdampak sangat besar dalam kehidupan politik nasional.  Dengan demokrasi terpimpin memungkinkan Soekarno untuk menjadi salah satu agenda setter politik Indonesia, yang akhirnya membuat dia menjadi pemimpin yang sangat berkuasa dan menjadi seorang diktator.  Politik pada masa demokrasi terpimpin diwarnai oleh tarik ulur yang sangat kuat antara ketiga kekuatan politik yang utama pada waktu itu, yaitu Soekarno, PKI dan Angkatan Darat.

Pada periode ini juga terjadi penyelewengan di bidang perundang-undangan dimana berbagai tindakan pemerintah dilaksanakan melalui Penetapan Presiden (Penpres) yang memakai Dekrit 5 Juli sebagai sumber hukum.  Kemudian didirikan pula badan-badan ekstra konstitusional seperti Front Nasional yang ternyata dipakai oleh pihak komunis sebagai arena kegiatan.  Partai politik dan pers yang menyimpang dari rel revolusi ditutup, tidak dibenarkan, sedangkan politik mercusuar di bidang hubungan luar negeri dan ekonomi dalam negeri telah menyebabkan keadaan ekonomi bertambah suram.  G 30S/PKI telah mengakhiri periode ini dan membuka peluang untuk dimulainya masa demokrasi Pancasila.

  1. Masa Republik Indonesia III (1965-1998)

Landasan formal dari periode ini adalah Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, serta ketetapan-ketetapan MPRS. Pada Periode ini menunjukkan peranan presiden yang semakin besar, karena pemusatan kekuasaan berada di tangan presiden (Soeharto) yang telah menjelma sebagai tokoh yang paling dominan dalam sistem politik Indonesia, tidak saja karena jabatannya sebagai presiden dalam sistem presidensial, tetapi juga karena pengaruhnya yang dominan dalam elit politik Indonesia.  Keberhasilan memimpin penumpasan G 30S/PKI dan kemudian membubarkan PKI dengan menggunakan Surat Perintah 11 Maret (Super Semar) memberikan peluang yang besar bagi Soeharto untuk menjadi tokoh yang paling berpengaruh di Indonesia menggantikan Soekarno.

Masa Republik Indonesia III menunjukkan keberhasilan dalam penyelenggaraan pemilu.  Pada periode ini telah dilaksanakan enam kali pemilu, yaitu pada tahun 1971, 1977, 1982, dan 1997.  Namun ternyata nilai-nilai demokrasi tidak diberlakukan dalam pemilu-pemilu tersebut karena tidak ada kebebasan memilih bagi para pemilih dan tidak ada kesempatan yang sama bagi ketiga Organisasi Peserta Pemilu (OPP) untuk memenangkan pemilu.

Pada periode ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat baik karena menjadikan Indonesia swasembada beras pada pertengahan dasawarsa 1980-an.  Namun seiring dengan keberhasilan pembangunan ekonomi tersebut, ternyata Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) juga berkembang dengan pesat.

Di bidang politik, dominasi Presiden Soeharto telah membuat presiden Soeharto menjadi penguasa mutlak karena tidak ada satu lembaga pun yang dapat menjadi pengawasa presiden dan mencegahnya melakukan penyelewengan kekuasaan (abuse of power). 

Akibat dari semua ini adalah semakin menguatnya kelompok-kelompok yang menentang Presiden Soeharto dan Orde Baru terutama dari kelompok mahasiswa dan pemuda.  Gerakan mahasiswa yang berhasil menduduki Gedung MPR/DPR di Senayan pada bulan Mei 1998 merupakn langkah awal kejatuhan Presiden Soeharto dan tumbangnya orde baru.  Presiden Soeharto merasa tidak mendapat dukungan yang besar dari rakyat sehingga ia memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai Presiden RI pada tanggal 20 Mei 1998. Mundurnya Presiden Soeharto ini menjadi pertanda berakhirnya masa Republik Indonesia III dan disusul dengan masa Republik Indonesia IV.

  1. Masa Republik Indonesia IV (1998-sekarang)

Pada periode ini Indonesia memasuki era baru yang biasa disebut dengan era reformasi yaitu era yang menjadi babak baru dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia.  Jika masa sebelumnya demokrasi di Indonesia diwarnai oleh kekuasaan presiden yang sangat dominan dan peran lembaga-lembaga lainnya, di era reformasi ini tampak peran yang sangat proporsional di antara lembaga-lembaga negara yang ada.  Kemudian jika di masa sebelumnya kebebasan warga masyarakat mendirikan partai politik sangat dibatasi dengan dalih penciptaan stabilitas nasional yang mantap, pada era reformasi ini warga masyarakat memiliki kebebasan politik yang sangat besar untuk mendirikan partai politik.

Langkah terobosan yang dilakukan pada periode ini untuk melakukan perubahan adalah amandemen UUD 1945 yang dilakukan oleh MPR hasil pemilu 1999 serta pelaksanaan pemilu legislatif dan pemilihan presiden pada tahun 2004.  Dengan adanya perubahan-perubahan tersebut, demokrasi di Indonesia telah mempunyai dasar yang kuat untuk berkembang.

  • Prospek Demokrasi di Indonesia

      Harold Crough mengungkapkan pesimisme yang kuat terhadap demokrasi Indonesia, akan tetapi Afan Gaffar mempunyai keyakinan yang sebaliknya yaitu demokrasi akan dapat ditingkatkan kualitas pelaksanaannya dengan alasan selama dua dasawarsa terakhir ini, masyarakat Indonesia telah mengalami transformasi sosial yang sangat fundamental.[3]

Proses transformasi sosial ini membawa hasil positif terhadap pembangunan nasional Indonesia seperti meningkatnya kesejahteraan masyarakat meskipun tingkat distribusi yang masih belum baik.  Selain itu hasil positif lainnya adalah peningkatan proporsi orang yang mengalami peningkatan kemampuan politik.  Hal ini dapat kita lihat dari besarnya jumlah pemilih muda yang semakin bertambah pada setiap pemilu.  Pemilih muda tersebut adalah generasi baru yang mempunyai pengalaman politik yang berbeda, yang mengalami sosialisasi atau pendidikan politik serta memiliki aspirasi dan tuntutan politik yang berbeda pula dari generasi-generasi sebelumnya.

 

BAB III

PENUTUP

 

3.1. Kesimpulan

Demokrasi merupakan salah satu upaya sistematis untuk mewujudkan kedaulatan rakyat dimana rakyat yang memegang kedaulatan tertinggi dan ikut berpartisipasi dalam pemerintah suatu negara.  Di Indonesia sistem demokrasi sendiri telah mengalami beberapa perubahan dari masa ke masa, mulai dari demokrasi parlementer, demokrasi terpimpin, demokrasi pancasila era orde baru dan demokrasi pancasila era reformasi.  Masalah utama yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam sistem demokrasi adalah bagaimana mempertinggi tingkat kehidupan ekonomi dan membina suatu kehidupan sosial dan politik yang demokratis di tengah masyarakat yang beraneka ragam pola budayanya ini.  Pada intinya masalah ini berkisar pada penyusunan suatu sistem politik dimana kepemimpinan cukup kuat untuk melaksanakan pembangunan ekonomi dengan partisipasi seluruh rakyat serta menghindari timbulnya diktator, baik diktator yang bersifat perorangan, partai, maupun militer.

 

3.2. Saran

Sebagai generasi muda, kita harus bisa menjadi generasi baru yang mempunyai pengalaman politik yang berbeda, yang mengalami sosialisai atau pendidikan politik serta memiliki aspirasi dan tuntutan politik yang berbeda pula dari generasi-generasi sebelumnya.  Satu hal lagi yang paling penting adalah kita harus menanamkan nilai-nilai demokrasi pada diri kita dan kemudian kita terapkan pada kehidupan sehari-hari.

 

 

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

Sunarto, dkk. 2015. Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi. Semarang : Pusat Pengembangan MKU / MKDK-LP3 UNNES.

Budiardjo, Miriam. 2008. Dasar-Dasar Ilmu Politik. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

 

[1] Drs. Sunarto, S.H., M.Si., dkk., Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi ( Semarang : Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 UNNES :2015), hlm.48

[2]  Prof. Miriam Budiardjo, Dasar-Dasar Ilmu Politik, (Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama : 2008), hlm. 129

[3] Drs. Sunarto, S.H., M.Si., dkk., Pendidikan Kewarganegaraan di Perguruan Tinggi ( Semarang : Pusat Pengembangan MKU/MKDK-LP3 UNNES :2015), hlm.53.

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Parikan Konservasi

Dolan ning kebon maling kates

Konangan sing nduwe diacungi pacul

Semangat mahasiswa konservasi UNNES

Praktek lapangan reboisasi hutan gundul

 

Masak bandeng enake dipepes

Roti khas China jenenge bakpau

Mangga mahasiswa konservasi UNNES

Dados pelopor pelestarian hutan bakau

 

Mangsa rendheng mangsa ketiga

Kadang udan kadang panas

He kanca mbok ya padha rumangsa

Konservasi hutan sakdurunge kandas

Posted in Uncategorized | Leave a comment

TIPS DAN TRIK HEMAT ALA ANAK KOS

Assalamu’alaikum…

Buat para mahasiswa UNNES terutama yang anak kos, aku punya tips nih buat kalian agar bisa menghemat uang saku.  Adapun tips tersebut adalah :

  1. Usahakan untuk memasak sendiri, karena dengan memasak sendiri kita dapat menekan budget yang akan kita keluarkan untuk biaya makan. Kalau kalian nggak ada waktu buat masak, minimal kalian bisalah buat menanak nasi sendiri kemuadian lauknya beli (soalnya aku juga kayak gitu..), itu juga bisa mengurangi budget makan lho!
  2. Mencari kerja sampingan ataupun berwirausaha. Buat kalian yang mau menambah uang saku, tips kali ini harus dicoba.  Kalian bisa mencari kerja sampingan seperti menjadi guru les, jaga counter, ataupun pekerjaan lain yang bisa menambah uang saku.  Dan buat kalian yang berjiwa wirausaha, berwirausaha merupakan solusi yang sangat tepat.  Usaha yang dapat kalian lakukan dan tidak menyita waktu banyak antara lain seperti jualan pulsa, online shop, jualan makanan dan lain sebagainya.  Tapi perlu kalian ingat, jika kalian mau melakukan tips ini pekerjaan dan usaha yang kalian lakukan harus yang HALAL dan kalian bisa memanage waktu kalian dengan baik.
  3. Jangan mudah terpengaruh ajakan teman. Maksudnya adalah kalian jangan mudah terpengaruh ajakan teman-teman kalian untuk nongkrong, hang-out maupun shopping-shopping nggak jelas, karena itu dijamin kalian pasti akan mengeluarkan uang yang seharusnya bisa kalian gunakan untuk hal lain yang lebih bermanfaat.
  4. Jangan terlalu menomor satukan gengsi, tampilah apa adanya sesuai dengan kondisi kalian. Kalian jangan pernah malu untuk tampil apa adanya dan jangan selalu berpikir bagaimana caranya untuk terlihat mewah dan wah.
  5. Membuat daftar skala prioritas kebutuhan. Sebagai mahasiswa dan anak kos, pasti kebutuhan kita sangatlah banyak, untuk itu kita harus membuat daftar skala prioritas kebutuhan kita agar segala kebutuhan dan pengeluaran kita dapat terkontrol.  Kita harus menentukan apa saja kebutuhan yang sangat penting untuk kita dan apa saja kebutuhan yang tidak terlalu penting untuk kita.
  6. Mencatat segala pemasukan dan pengeluaran. Dengan mencatat segala pemasukan dan pengeluaran yang kita lakukan, hal tersebut dapat mengontrol keuangan kita.

Cukup itu dulu tips dan trik dari saya, dan semoga bermanfaat untuk kita semua.  Ingat hemat ya guys!

Posted in Uncategorized | Leave a comment

MEMBANGUN RUMAH ILMU UNTUK MEWUJUDKAN UNIVERSITAS KONSERVASI BEREPUTASI #1

UNNES KAMPUSKU, KONSERVASI JIWAKU 

Salam konservasi !!!

Itulah semboyan yang selalu kita teriakkan sebagai mahasiswa Universitas Negeri Semarang yang dikenal sebagai kampus konservasi ini.  Namun, dibalik semua itu ada hal yang jauh lebih penting yang harus kita lakukan sebagai mahasiswa konservasi.  Kita tidak hanya dituntut untuk meneriakkan kata “konservasi”, namun hal yang sebenarnya harus kita lakukan sebagai mahasiswa konservasi adalah menanamkan 8 nilai karakter konservasi dalam diri kita dan kemudian kita amalkan pada kehidupan sehari-hari.  Adapun 8 nilai karakter konservasi tersebut terdiri dari : Inspiratif, Humanis, Peduli, Inovatif, Kreatif, Sportif, Jujur dan Adil.

Setelah menanamkan 8 nilai karakter konservasi dalam diri kita dan mengamalkannya, maka secara otomatis kampus kita telah berusaha untuk membangun rumah ilmu yang nyaman untuk kita sebagai tempat untuk menuangkan ide-ide kreatif yang kita miliki agar terwujud Universitas Konservasi yang bereputasi di tingkat nasional maupun internasional.  Rumah ilmu yang dimaksud adalah suatu tempat yang dapat menjadi area yang nyaman untuk kita dalam kegiatan belajar mengajar sehingga kita dapat mengoptimalkan pikiran dan ide-ide kreatif yang kita miliki.

Selain dengan menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai konservasi, hal lain yang dapat kita lakukan adalah dengan mengikuti mata kuliah Pendidikan Konservasi.  Hal tersebut sangat berguna bagi para mahasiswa terutama bagi mahasiswa baru.  Karena dengan adanya Pendidikan Konservasi kita sebagai mahasiswa baru dapat mengetahui dengan jelas bagaimana kampus konservasi itu sesungguhnya dan bagaimana perilaku yang dapat kita lakukan sebagai mahasiswa konservasi.

Jadi, dapat kita simpulkan bahwa cara agar terwujudnya Universitas Konservasi yang bereputasi adalah dengan mengikuti Pendidikan Konservasi dan menanamkan nilai karakter konservasi dalam diri kita yang kemudian kita terapkan dalam perilaku kita sehari-hari.

 

“Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Awards di Universitas Negeri Semarang.  Tulisan adalah hasil karya saya sendiri dan bukan jiplakan.”

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment