A. Latar Belakang
Struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam suatu masyarakat. Jadi struktur sosial pada masyarakat petani umumnya hidup dan tinggal di pedesaan sejak kecil. Perkembangan karakter seorang petani tidak hanya dipengaruhi oleh keluarganya sendiri, tetapi juga oleh lingkungannya. Lingkungan hidup petani adalah alam dan masyarakat yang berada di sekitarnya. Apa yang ada dilingkungan sekitarnya itu jelas mempengaruhi perkembangan karakter petani tersebut. Yang dimaksud dengan lingkungan sosial petani adalah lingkungan masyarakat dimana petani itu tinggal dan masyarakat yang tempat kelahiran dan dibesarkan sampai dewasa berprofesi sebagai petani. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar kepada karakter para petani. Jika masyarakat masih konservatif (tidak mau melakukan perubahan karena khawatir mempunyai dampak yang tidak baik terhadap dirinya maupun lingkungan), maka sifat itu juga akan mempengaruhi karakter dirinya. Sebaliknya, jika masyarakat tempat tinggalnya sudah modern, maka kemodernan itu juga akan mempengaruhi karakter para petaninya.
Bertani sebagai sumber penghidupan petani juga sangat dipengaruhi oleh masyarakat sekitanya. Jadi, petani dan pertanian itu sangat dipengaruhi oleh kondisi masyarakat dimana petani dan pertanian itu berdomisili dan berlokasi. Oleh karena itu, perlu adanya upaya untuk mengenal kondisi masyarakat pedesaan itu dengan lebih mendalam.
Struktur sosial masyarakat nelayan umumnya hidup dan tinggal di pedesaan sejak kecil. Perkembangan seorang nelayan tidak hanya dipengaruhi oleh dirinya sendirinya tetapi juga oleh lingkungannya. Lingkungan hidup orang nelayan adalah pesisir pantai dan laut serta masyarakat yang ada disekitarnya. Apa yang ada di lingkungan sekitarnya jelas mempengaruhi karakter nelayan. Yang dimaksud dengan lingkungan sosial nelayan adalah lingkungan masyarakat dimana nelayan itu tinggal dan masyarakat yang tempat kelahiran dan dibesarkan sampai dewasa berprofesi sebagai nelayan. Lingkungan mempunyai pengaruh yang sangat besar kepada karakter para nelayan. Jika masyarakat masih konservatif (tidak mau melakukan perubahan karena khawatir mempunyai dampak yang tidak baik terhadap dirinya maupun lingkungan), maka sifat itu juga akan mempengaruhi karakter dirinya. Sebaliknya, jika masyarakat tempat tinggalnya sudah modern, maka kemodernan itu juga akan mempengaruhi karakter para nelayan.
B. Pembahasan
Kabupaten Brebes yang berada di Provinsi Jawa Tengah memiliki dua wilayah yaitu pesisir dan pedalaman. Sehingga sebagian penduduknya bermata pencaharian sebagai petani dan sebagian lagi bermata pencaharian sebagai nelayan. Dengan begitu tentunya ada struktur sosial didalam masyarakat petani dan masyarakat nelayan. Dimana didalam masing-masing masyarakatnya memiliki strata dalam masyarakatnya.
Desa dan Petani merupakan dua kata yang tak dapat terpisahkah satu dengan yang lainnya. Desa adalah tempat dimana petani menjalani kehidupannya. Desa tidak sekedar bermakna teritorial yang secara wilayah berbeda dengan kota dalam ciri geografis dan ekologis, tetapi desa juga mempunyai karakter sosial yang unik. Banyak ilmuwan telah meneliti tentang apa itu desa dengan karakter sosialnya. Berbagai pandangan muncul sebagai bentuk penjelesan tentang desa dan masyarakat petani.
Ada beberapa tingkatan dalam struktur sosial masyarakat petani yaitu sebagai berikut:
- Pemilik tanah
Petani yang memiliki tanah, namun dia menyewakan pada petani yang hanya memiliki modal tetapi tidak memiliki tanah, dengan begitu petani pemilik tanah tetap mendapatkan pendapatan dari penyewaan tanah tersebut meskipun dia tidak terjun langsung untuk mengelola tanahnya untuk bercocok tanaman.
- Penyewa Tanah
Petani yang memiliki modal namun tidak memiliki tanah, kemudian dia menyewa pada petani yang memiliki tanah untuk bercocok tanam. Sebagian hasil panennya diserahkan pada pemilik tanah sebagai tanda terimakasih telah menyewakan tanahnya dan sebagian lagi dari hasil panennya dijual ke pasar. Selama mengelola dia di bantu oleh buruh tani.
- Buruh Tani
Petani yang tidak memiliki tanah dan modal untuk bercocok tanam dan akhirnya dia bekerja pada petani yang memiliki tanah dan modal. Pekerjaan dari buruh tani itu sendiri adalah melakukan pengelolaan tanah dengan tujuan untuk menumbuhkan dan memelihara tanaman, dengan harapan untuk memperoleh hasil dari tanaman tersebut. Tanaman yang ada di Kabupaten Brebes kebanyakan bawang merah karena Brebes itu sendiri terkenal dengan bawang merah.
Sebagai suatu kesatuan sosial, masyarakat nelayan hidup, tumbuh, dan berkembang di wilayah pesisir atau wilayah pantai. Dalam konstruksi sosial masyarakat di kawasan pesisir, masyarakat nelayan merupakan bagian dari konstruksi sosial tersebut, meskipun disadari bahwa tidak semua desa-desa di kawasan pesisir memiliki penduduk yang bermatapencaharian sebagai nelayan. Walaupun demikian, di desa-desa pesisir yang sebagian besar penduduknya bermatapencaharian sebagai nelayan, petambak, atau pembudidaya perairan, kebudayaan nelayan berpengaruh besar terhadap terbentuknya identitas kebudayaan masyarakat pesisir secara keseluruhan (Ginkel, 2007).
Ada beberapa tingkatan dalam struktur sosial masyarakat nelayan yaitu sebagai berikut:
- Pemilik Perahu
Nelayan yang memiliki perahu, namun dia menyewakan pada nelayan yang hanya memiliki modal tetapi tidak memiliki perahu, dengan begitu nelayan pemilik perahu tetap mendapatkan pendapatan dari penyewaan perahu tersebut meskipun dia pergi langsung untuk mencari ikan di laut.
- Penyewa Perahu
Nelayan yang memiliki modal namun tidak memiliki perahu, kemudian dia menyewa pada nelayan yang memiliki perahu untuk mencari ikan ke laut. Sebagian hasil tangkapannya diserahkan pada pemilik perahu sebagai tanda terimakasih telah menyewakan perahunyadan sebagian lagi dari hasil tangkapannya dijual ke pasar. Selama mengelola dia di bantu oleh buruh nelayan jadi tidak bekerja sendiri.
- Buruh Nelayan
Nelayan yang tidak memiliki perahu dan modal untuk berlayar dan akhirnya dia bekerja pada nelayan yang memiliki perahu dan modal.
Ketiga kelompok dari masyarakat petani maupun masyarakat nelayan tersebut tentunya saling membutuhkan satu sama lain. Masyarakat petani tentunya saling membutuhkan dan bekerjasama karena tidak bisa bekerja sendiri dalam pekerjaan mereka sebagai petani. Pemilik tanah tidak mungkin menggarap sawahnya sendirian dari awal penanaman sampai waktu panen tanpa adanya bantuan dari buruh tani. Buruh tani tentunya membutuhkan pekerjaan supaya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dan begitu juga sebaliknya dengan masyarakat nelayan tentunya saling membutuhkan dan bekerjasama karena tidak bisa bekerja sendiri. Pemilik perahu tidak mungkin berlayar ke laut sendirian untuk mangkap ikan tanpa adanya bantuan dari buruh nelayan. Buruh nelayan tentunya membutuhkan pekerjaan supaya dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
C. Penutup
Struktur sosial adalah tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial dalam suatu masyarakat. Jadi di dalam masyarakat desa terdapat semua bentuk pengelompokan yang diperlukan untuk kelangsungan hidup atau untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar manusia. Termasuk di dalamnya adalah petani dan nelayan.
Perkembangan struktur sosial masyarakat desa saat ini masih mengenal adanya tiga strata, namun kegiatan ekonomi yang ada telah berkembang sehingga kesejahteraan buruh tani dapat lebih meningkat. Pola kemitraan yang sejajar juga telah terbentuk antara buruh tani dan pemilik tanah. Begitupun juga dengan perkembangan struktur sosial pada masyarakat nelayan mengenal tiga strata, namun dalam kegiatan ekonomi yang ada telah berkembang sehingga kesejahteraan buruh nelayan lebih meningkat
D. Daftar Pustaka
https://pertanianunpad.wordpress.com/2012/12/21/sistem-sosial-dan-struktur-sosial/
https://ips-mrwindu.blogspot.com/2013/03/definisi-struktur-sosial.html
https://husainassadi.blogspot.com/2008/04/masyarakat-petani.html
https://www.javanologi.info/main/themes/images/pdf/Budaya_Masyarakat_Nelayan-Kusnadi.pdf
good job 🙂
biar lebih jelas ajakin ke brebes dums kk 😀