Ngaku Pancasilais ?? Yakin Gak Buat Begini ??

image : https://twitter.com/cinta_pancasila

Pancasila sebagai dasar Negara dan pandangan hidup bangsa diharapkan mampu menjadi landasan setiap tindakan rakyat Indonesian, namun dalam kenyataannya sering ditemui berbagai penyimpangan dalam sila-sila pancasila.

Salah satunya penyimpangan terhadap sila pertama, Ketuhanan Yang Maha Esa, ada banyak sekali fenomena dalam masyarakat yang bisa sering kita jumpai yang tidak mencerminkan nilai ketuhanan, tidak mencerminkan umat yang bertuhan. Misalnya, hampir semua rakyat Indonesia menganut agama, tertapi sedikit yang mengamalkan ajaran agamanya. Inilah kasus nyata yang sudah membudaya, dan sebenarnya sangat berbahaya dan merupakan penyimpangan sebenarnya terhadap nilai ketuhanan. Contohnya Banyak dijumpai umat islam yang tidak menjalankan sholat fardhu, membayar zakat, entah menyimpang dari dalam hal ibadah-ibadah fardhu, sampai berbagai kasus dalam hal budaya, pergaulan, trend, ataupun hukum-hukum. Seperti beberapa warga Negara Indonesia yang mengaku beragama tetapi menikah sesama jenis, ataupun fenomena yang mudah kita jumpai yaitu dalam hal budaya, pergaulan bebas, etika berpakaian, yang menyimpang dari ajaran agama.

Bahkan berbagai kasus penyimpangan dari nilai Ketuhanan ini sering menyimpang nilai sila yang lain. Misalnya kasus kejahatan yang mengatasnamakan agama, yang sebenarnya juga penyimpangan terhadap agama yang dianutnya, tidak menjalankan syariat agamanya dengan sebenarnya karena kesalahan dalam memahami agamanya, membawa penyimpangan terhadap sila yang lain, yaitu terhadap sila ketiga, persatuan Indonesia, karena menimbulkan perpecahan, dan permusuhan.

Ada berbagai factor yang menyebabkan umat beragama, menganut agama tetapi tidak mejalankan syariat agamanya dengan sebenarnya, bisa karena dia salah memahami, tidak mau memahami, atau bahkan tidak punya kesempatan untuk memahami agamanya. Karena tidak ada pemahaman tentang vitalnya agama dalam kehidupan inilah yang menjadi sebab utama seseorang tidak menjalankan syariat agamanya dengan sebenarnya.
Memang ada berbagai sebab, mengapa sedikit orang yang paham agama, dari kurangnya temapat untuk belajar agama, kurangnya guru-guru yang kompeten, atau karena kesibukan seseorang yang membuatnya kurang waktu untuk belajar agama.

Tetapi tidak menjadi keharusan setiap orang fasih dalam ilmu agama, yang utama ia tidak meninggalkan ibadah fardhunya, dan tetap tetap belajar agama meskipun sedikit demi sedikit, serta tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang nyata yang bertentangan dengan agama, seperti melakukan pembunuhan, pencurian, dll.
Dan sebenarnya jikalau setiap orang sudah bisa taat pada ajaran agamanya, menjalankan syariat agamanya dengan sebenarnya, maka penyimpangan-penyimpangan lain pun akan bisa terselesaikan. Karena agama sudah mengatur semuanya, dari hal kecil seperti masuk, keluar kamar mandi, sanpai hal besar seperti kenegaraan ada aturannya.

Leave a Reply

Your email address will not be published.

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: