PERILAKU MENYIMPANG
a. Pengertian
Perilaku menyimpang diartikan sebagai perilaku yang tidak sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Beberapa pendapat ahli tentang perilaku menyimpang :
- Menurut MZ. Lawang, perilaku menyimpang adalah semua tindakan yang menyimpang dari norma-norma yang berlaku dari sistem sosial dan mneimbulkan usaha dari mereka yang berwenang dalam sistem itu untuk memperbaiki perilaku yang menyimpang.
- Menurut Paul B. Horton Penyimpangan adalah setiap perilaku yang dinyatakan sebagai pelanggaran terhadap norma-norma kelompok atau masyarakat.
- Lewis Coser Perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyelesaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.
b. Faktor-faktor Penyebab
Faktor penyebab perilaku menyimpang antara lain :
- Perilaku menyimpang karena faktor sosialisasi
Perilaku menyimpang terjadi karena ketidak sepadanan pesan-pesan yang disampaikan oleh masing-masing agen sosialisasi, pengambilan yang salah dari generalized other atau belajar sub kebudayaan yang menyimpang.
- Perilaku menyimpang karena anomie
Menurut Emile Durkheim, anomie adalah suatu situasi tanpa norma dan tanpa arah, sehingga tidak tercipta keselarasan antara kenyataan yang diharapkan dan kenyataan sosial yang ada.
- Perilaku menyimpang karena differential association
Menurut Edwin H. Sutherland, pemyimpangan terjadi akibat adanya differential association atau asosiasi yang berbeda terhadap kejahatan. Semakin tinggi derajat interaksi dengan orang yang berperilaku menyimpang, semakin tinggi pula kemungkinan seseorang belajar bertingkah laku yang menyimpang.
- Perilaku menyimpang karena pemberian julukan (labeling)
Teori in menyebutkan bahwa perilaku menyimpang lahir karena adanya batasan (cap, julukan, sebutan) atas suatu perbuatan yang disebut menyimpang.
c. Sifat-Sifat Perilaku Menyimpang
- Penyimpangan Positif
Bentuk peyimpangan yang diterima oleh masyarakat yang mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial karena mengandung unsur kreatif, inovatif, dan memperkaya alternatif. Misal : Emansipasi wanita dalam kehidupan masyarakat yang memunculkan banyak wanita karier.
- Penyimpangan Negatif
Bentuk penyimpangan mengganggu sistem sosial yang cenderung bertindak kearah yang melanggar nilai-nilai dan norma-norma sosial serta dipandang rendah. Misal : seorang individu melakukan pencurian, perampokan, pembunuhan, pemerkosaan.
d. Teori-teori Penyimpangan Sosial
1) Teori Differential Association (pergaulan berbeda)
Teori ini diciptakan oleh Edwin H. Sutherland yang berpendapat bahwa penyimpangan bersumber pada pergaulan berbeda. Penyimpangan dipelajari melalui proses alih budaya. Contoh : Proses menghisap ganja dan perilaku homoseksual.
2) Teori Labelling
Teori ini disampaikan oleh Edwin M. Lemerd yang berpendapat bahwa seseorang yang telah melakukan penyimpangan pada tahap primer (pertama) lalu oleh masyarakat sudah diberi cap sebagai penyimpangan, maka orang tersebut terdorong untuk melakukan penyimpangan skunder (tahap lanjut) dengan alasan “kepalang tanggung”. Contoh: Seorang yang pernah sekali mencuri dengan alasan kebutuhan, tetapi kemudian oleh masyarakat dijuluki penduri, maka ia akan terdorong menjadi perampok.
3) Teori Merton
Teori ini dikemukakan oleh Robert K Merton adalah perilaku penyimpangan merupakan bentuk dari adaptasi terhadap situasi tertentu.
4) Teori Fungsi
Teori ini dipelopori oleh Emile Durkhem adalah bahwa kesadaran moral dari semua masyarakat adalah faktor keturunan, perbedaan lingkungan fisik, dan lingkungan sosial.
5) Teori Konflik
Teori ini dikemukakan oleh Karl Marx yang berpendapat bahwa kejahatan terkait erat dengan perkembangan kapitalisme. Menurut Marx perilaku menyimpang diciptakan oleh kelompok-kelompok berkuasa dalam masyarakat untuk melindungi kepentingan mereka sendiri dan hukum merupakan cerminan kepentingan kelas yang berkuasa, dan sistem peradilan pidana mencerminkan nilai dan kepentingan mereka. Contoh: Banyak pengusaha besar melakukan pelanggaran hukum tetapi tidak diajukan ke pengadilan.
e. Bentuk-bentuk perilaku menyimpang
1. Berdasarkan kekerapannya
- Penyimpangan primer
Penyimpangan yang bersifat temporer atau sementara dan hanya menguasai sebagian kecil kehidupan seseorang. Contoh: Siswa yang membolos atau menyontek pada saat ujian dan pelanggaran peraturan lalu lintas.
Ciri-ciri penyimpangan primer, antar lain:
a) Bersifat sementar
b) Gaya hidupnya tidak didominasi oleh perilaku menyimpang.
c) Masyarakat masih metolelir/menerima
- Penyimpangan Sekunder
Perbuatan yang dilakukan secara khas dengan memperlihatkan perilaku menyimpang. Contoh: Pembunuhan, perjudian, perampokan dan pemerkosaan.
- Berdasarkan Jumlah Pelakunya
- Penyimpangan individu
- Penyimpangan kelompok
f. Proses Pembentukan Perilaku Menyimpang
- Penyimpangan sebagai hasil sosialisasi yang tidak sempurna.
Proses sosialisasi yang tidak sempurna biasanya timbul karena nilai dan norma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses sosialisasi sehingga seseorang tidak mempehatikan resiko yang terjadi. Misalnya : Anak melakukan kejahatan seperti mencuri karena dilatar belakangi oleh faktor keluarga yang broken home dan karena tekanan ekonomi.
- Penyimpangan sebagai hasil sosialisasi nilai-nilai sub kebudayaan menyimpang.
Perilaku menyimpang yang berseumber dari pergaulan yang salah. Misalnya : Seorang anak yang tinggal di daerah yang mayoritas warganya suka melakukan judi atau mabuk-mabukan, dari situ anak akan mulai belajar dan mencari tahu bagaimana ia dapat berperan yang sama seperti orang-orang yang ada di sekitarnya.
Daftar Pustaka :
Salim, Muhammad. 2013. Perilaku Menyimpang. https://serbamakalah.blogspot.co.id/2013/03/perilaku-menyimpang.html. (Dilihat pada 16 Desember 2015 pukul 11.00 WIB).
Saptina, H, Sri, dkk. 2008. Cara Mudah Menghadapi Ujian Nasional 2008 Sosiologi SMA/MA. Jakarta : Grasindo.