Silabus Sosiologi Kelas XII
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Sosiologi SMA/MA pada Desember 9, 2015
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Baca hingga selesai »
Silabus Sosiologi Kelas XI
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Sosiologi SMA/MA pada Desember 9, 2015
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Silabus Sosiologi Kelas X
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Sosiologi SMA/MA pada November 20, 2015
Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia Baca hingga selesai »
Auguste Comte Dengan Pemikirannya
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Sosiologi pada November 19, 2015
Auguste Comte dan Positivisme
Positivisme merupakan evolusi lanjut dari empirisme inggris. Inspirasi filosofis empirisme terhadap positivisme terutama prinsip objektivitas ilmu pengetahuan. Kaum empiris meyakini bahwa semesta adalah segala sesuatu yang hadir melalui data inderawi, dengan kata lain pengetahuan harus berawal dari pengamatan empiris. Positivisme mengembangkan klaim empiris tentang pengetahuan secara ekstrim dengan mengatakan bahwa puncak pengetahuan manusia adalah ilmu-ilmu berdasarkan fakta-fakta keras (terukur dan teramati), ilmu-ilmu positif. Kemunculan positivisme tidak bisa lepas dari iklim kultural yang memungkinkan berkembangnya gerakan untuk menerapkan cara kerja ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan manusia. Baca hingga selesai »
Tradisi Sinoman di Kabupaten Batang
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Antropologi pada November 19, 2015
Dewasa ini banyak ahli antropologi ekonomi yang menaruh perhatian terhadap gejala pertukaran yang menggunakan uang. Perhatian seperti ini sangat penting sejalan dengan kenyataan bahwa transformasi ekonomi tradisional menuju sistem ekonomi modern sedang melanda di berbagai tempat, sejak berkembangnya penjajahan sampai pada masa globalisasi sekarang ini. Resiprositas yang menjadi ciri pertukaran dalam perekonomian tradisional sedang berubah dan berhadapan dengan sistem pertukaran komersial. Sistem pertukaran mempunyai peranan penting dalam memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap barang dan jasa, kesejahteraan hidup warga masyarakat disamping dipengaruhi oleh sistem produksi yang dipakai juga dipengaruhi pula oleh sistem perkawinan yang berlaku.
Teori Sistem Dunia Immanuel Wallerstein
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Sosiologi pada November 19, 2015
Berpikir secara global dalam sosiologi bisa memerlukan berbagai pendekatan yang berbeda. Beberapa ahli menggunakan teori sistem dunia. Teori sistem dunia menekankan bahwa sistem dunia (bukan bangsa negara) harus menjadi unit dasar analisis sosial. Situs-sistem mengacu pada pembagian kerja internasional, yang membagi dunia ke dalam negara-negara inti, negara-negara semi-pinggiran, dan negara-negara pinggiran. Negara-negara inti fokus pada keterampilan yang lebih tinggi, produksi padat modal, dan seluruh dunia berfokus pada rendah keterampilan, produksi padat karya, dan ekstraksi bahan baku. Ini terus memperkuat dominasi negara-negara inti. Meskipun demikian, sistem yang dinamis, dan masing-masing negara dapat memperoleh atau kehilangan status mereka inti (semi-pinggiran, pinggiran) dari waktu ke waktu. Untuk sementara waktu, beberapa negara menjadi hegemon dunia; selama beberapa abad terakhir, status ini telah lulus dari Belanda ke Inggris dan, terakhir, ke Amerika Serikat. Baca hingga selesai »
Fenomena Seks Bebas Dikalangan Remaja
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Sosiologi pada November 19, 2015
Dizaman sekarang ini seks sudah sangat wajar terjadi dikalngan muda dan remaja. Bicara soal remaja tidak akan pernah lepas dari percintaan remaja. Tentu semua remaja telah mengalaminya. Hampir seluruh remaja di Dunia termasuk Indonesia mempunyai suatu budaya untuk mengekspresikan percintaan remaja itu sendiri yang biasa kita sebut sebagai “Pacaran”. Pacaran, bukan hal yang lazim lagi di kalangan remaja saat ini. Mulai dari berbagai jenjang pendidikan mereka. Mulai dari Anak-anak kuliah sampai SMP (bahkan anak SD pun mulai mencoba-coba). Mulai dari tingkatan remaja awal sampai remaja akhir, rata-rata mereka sudah mempunyai ‘pacar’. Macam-macam pula remaja mengekspresikan rasa cintanya pada sang ‘pacar; dengan berbagai cara. Mulai dari yang biasa sampai yang tidak bisa diterima secara moral karena perbuatan mereka telah melanggar ketentuan norma yang ada. Salah satu cara yang merupakan cara yang paling tidak diterima di kalangan masyarakat adalah seks bebas. Baca hingga selesai »
Online Shop Sebagai Sarana Berbelanja Masyarakat Masa Kini
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Sosiologi pada November 19, 2015
Penggunaan internet semakin populer dikacamata para generasi muda. Internet adalah suatu kumpulan jaringan komputer dari berbagai tipe, yang saling berkomunikasi dengan menggunakan suatu standar komunikasi. Saat ini ada jutaan sistem komputer dengan puluhan juta pengguna di seluruh dunia yang telah tergabung dengan internet (Andi, 2003). Selain sebagai layanan penyedia informasi yang lebih mudah dan cepat, internet juga digunakan para penggunanya sebagai media sosial seperti Blog, Twitter, E-mail, Facebook dan sebagainya. Selain sebagai tempat berinteraksi para penggunanya, media sosial juga dimanfaatkan sebagai tempat berbisnis yaitu jual beli online.
Online shop telah menjadi fenomena pada saat ini karena dinilai lebih praktis. Online shop merupakan bentuk perubahan yang di sajikan oleh internet dari segi inovasi dalam berbelanja. Pada setiap kesempatan online shop menjadi perbincangan oleh sebagian kalangan mahasiswa, Online shop memberikan berbagai kemudahan dalam proses transaksinya yaitu dengan cara transfer antar bank ataupun dengan COD (Cash On Delivery).
Masyarakat Nelayan Desa Tambak Lorok
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Sosiologi pada November 18, 2015
A. Kondisi umum lingkungan desa Tambak Lorok
Desa tambak lorok terletak di bagian Semarang Utara, Kelurahan Tanjung Mas. Desa ini terletak dipesisir laut pelabuhan Tanjung Mas, tidak terlalu jauh dari pusat kota Semarang. Aktivitas warga dikampung ini tidak jauh berbeda dengan masyarakat nelayan didaerah lain. Desa ini merupakan desa nelayan karena hampir 90% masyarakatnya bekerja sebagai nelayan. Kondisi disekitar perkampungan nelayan ini tergolong kurang bersih karena terdapat limbah limbah dari pengupasan kerang hijau yang cangkangnya dibuang atau dibiarkan berceceran disekitar rumah masyarakatnya, limbah konveksi bekas-bekas kain dan juga sampah-sampah dari kegiatan rumah tangga masyarakat. Kondisi alam di pesisir pelabuhan Tanjung Mas juga sudah mulai tercemar, air laut yang sudah mulai keruh yang disebabkan oleh kapal-kapal bermesin yang menggunakan bahan bakar solar mulai mengotori air laut. Kondisi jalan yang mulai rusak dan udara yang gersang sehingga menyebabkan debu-debu berterbangan membuat akses jalan menuju perkampungan ini sedikit tidak nyaman. Diperkampungan ini terdapat pasar sebagai tempat jual beli masyarakatnya, karena masuk sebagai kampung nelayan barang-barang yang dijual dipasar juga tidak jauh dari hasil tangkapan nelayan berupa udang, rajungan maupun ikan-ikan laut lainnya. Baca hingga selesai »
Ritual Protes Gaya Jawa-Yogya Analisis Antropologi-Struktural
Ditulis oleh Rima A Riani dalam Antropologi pada November 13, 2015
Kajian dalam jurnal ini adalah sebuah usaha untuk menganalisis fenomena sosial budaya dengan berpijak pada prespektif strukturalisme Levi-Strauss. Dimana fenomena sosial yang akan dikaji adalah dua buah peristiwa ritual protes yang terjadi pada masyarakat Jawa-Yogya yang terjadi di tanggal yang sama yaitu pada 20 Mei 1998. Pertama ritual protes yang terjadi di Halaman Gedung Grha Saba Pramana UGM pada pagi hari dan pada siang harinya di Pagelaran Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Dalam tulisan ini penulis berfokus pada subkultural Jawa Yogyakarta, dimana Kota Yogyakarta dipandang sebagai salah satu pusat Kebudayaan Jawa dengan Kraton Yogyakarta sebagai simbol identik yang adiluhung, halus, klasik, dan aristrokratis atau kepriyayiannya. Selain itu Yogyakarta juga sebagai lingkungan yang bertradisi intelektual dengan UGM sebagai ujung tombak baik secara historis maupun kualitas. Jadi bagi Yogyakarta citra sebagai pusat kebudayaan Jawa dan sebagai lingkungan masyarakat bertradisi intelektual telah melahirkan subkultural Jawa-Yogyakarta yang khas dan manifestasinya dapat dilihat pada ritual protes yang terjadi pada 20 mei 1998. Dalam kajian ini metode penelitian yang digunakan adalah pengumpulan data yang memanfaatkan berita-berita di media massa yang tentunya berpijak pada prespektif Strukturalisme Levi-Strauss yang dijadikan landasan teoritik yang mendalam. Baca hingga selesai »