Konservasi merupakan kata yang sudah tidak asing lagi di telinga kita. Kata tersebut bahkan sudah menjadi slogan dan ciri khas bagi kampus kita tercinta yaitu Universitas Negeri Semarang. Dengan mengusung kampus konservasi,UNNES pun memberi mata kuliah tentang konservasi yaitu pendidikan konservasi. Selain itu, UNNES mempunyai kegiatan rutin mengenai konservasi yaitu mengadakan kuliah bersama mata kuliah pendidikan konservasi. Kegiatan tersebut dilaksanakan sebulan sekali pada hari Jum’at. Kegiatan tersebut diikuti oleh semua mahasiswa yang mendapatkan mata kuliah pendidikan konservasi. Kegiatan itu mengajak kita untuk menari tari konservasi, senam konservasi, dan pastinya menanam pohon. Itu semua bertujuan untuk membentuk karakter mahasiswa UNNES yang mempunyai jiwa konservasi. Konservasi adalah upaya pelestarian lingkungan dengan tetap memperhatikan manfaat yang dapat diperoleh dari lingkungan. Intinya kegiatan tersebut untuk membentuk karakter mahasiswa UNNES yang dapat mencintai, menghargai, melestarikan, menjaga, dan tidak merusak lingkungan. Untuk mewujudkan sebuah universitas yang konservasi tidak hanya menggembar-gemborkan jargon konservasi saja tetapi perlu adanya tidakan yang nyata dan diperlukan partisipasi dari semua pihak. Saat ini masih ada mahasiswa yang belum sadar akan pentingnya menjaga lingkungan yaitu dengan masih adanya mahasiswa yang membuang sampah pada tempatnya.
“Buangah sampah pada tempat seharusnya atau pada tempat sampah yang disediakan”, merupakan kalimat sederhana yang sering kita baca dan dengar. Hal ini dapat memudahkan pengelolaan sampah sehingga sampah tidak hanya bersifat “dibuang” atau “ditumpuk” tetapi juga dapat didaur ulang. Terlebih lagi jika kita membuang sampah berdasarkan jenis sampahnya, yaitu sampah organik, sampah kertas, sampah non daur ulang (misalnya baterai, streofoam, ata sejenisnya), dan sampah daur ulang (kaleng, botol, dan plastik non almunium). Salah satu pilar konservasi adalah pengolahan limbah. Namun faktanya kegiatan tersebut belum dilakukan. Sampah hanya dibuang begitu saja. Seharusnya sampah bisa diolah menjadi barang yang bernilai ekonomi. Pihak UNNES perlu mengajak mahasiswa untuk mendaur ulang sampah menjadi barang yang berguna. Jadikan UNNES sebagai rumah kita untuk belajar mencintai lingkungan untuk mewujudkan kampus konservasi.