Mengkomunikasikan hasil studi Antropologi
Sebelum melanjutkan bagaimana dan persiapan apa yang harus dilakukan untuk mengkomunikasikan hasil studi antropologi alangkah lebih baik jika kita melihat peristiwa atau kajian antropologi di sekitar kitam, berikut dijelaskan bagaimana contoh kasus dlingkungan kita mengenai studi antropolgi misalnnya :Ada dua orang bertemu yang berasal dari suku bangsa yang berbeda. Mereka berdua saling menilai. Yang satu berpikir, kok orang ini beda sekali dengan saya, bicaranya lantang dengan dialek yang tegas dan kuat. Kalau bicara sangat keras seperti orang marah, bicaranya terus terang dan tidak peduli pada perasaan orang lain. Dari mana asal orang ini? Yang lainnya berpikir pula, orang ini kok beda sekali dengan saya, bicaranya pelan dan lembut hampir tidak terdengar, sangat hati-hati dan setiap kalimat diatur sedemikian rupa. Dari mana asal orang ini, kok beda dengan saya? Karena perbedaan keduanya bersikap saling hati-hati, bahkan muncul rasa takut yang pada akhirnya membuahkan permusuhan. Seandainya mereka belajar hasil studi Antropologi, khususnya mengenai studi Ethnologi, tentu mereka akan dapat saling menerima dan bersahabat dengan baik.
Masih banyak orang Indonesia yang masih heran ketika orang melihat suku Baduy Dalam yang lebih suka berjalan kaki pada masa dimana begitu tersedia banyak sarana transportasi, akibatnya banyak pandangan negatif terhadap mereka. Orang juga masih sering heran dan bingung ketika melihat suku bangsa Asmat menggunakan koteka, pada masa dimana berbagai masyarakat sudah menggunakan busana.
Hal itu akan bisa dipahami bila kita mempelajari hasil studi Ethnografi yang berhubungan dengan orang Baduy dan Asmat, yang akan dapat digunakan untuk mempercepat perkembangan kebudayaan mereka.
Setiap hari salah satu saluran televisi selalu menyiarkan ramalan cuaca. Adakah kita mempedulikannya. Menurut ramalan cuaca, suatu daerah akan dilanda hujan yang hebat, tetapi kita tidak mempedulikannya, bila ada kepentingan, meskipun dapat ditunda, kita tetap pergi ke daerah itu. Herannya lagi, anak-anak remaja ditengah hujan lebat yang diserta petir tetap saja asik bermain sepak bola di lapangan. Tidak lama kemudian tersiar kabar duka cita, seorang anak remaja tewas tersambar petir ketika bermain sepak bola di lapangan. Mengapa penyesalan selalu datang terlambat?
- Apa Penyebabnya ?
Apa penyebabnya masih ada orang yang tidak dapat merendahkan kebudayaan suku bangsa lain? Apa sebabnya masih timbul rasa heran, takut, tidak akrab dan merasa berbeda bila kita bertemu dengan orang-orang di luar suku bangsa kita? Mengapa terkadang masih sering muncul sikap anti pati terhadap kebudayaan suku bangsa lain meskipun kita sesama bangsa Indonesia?
Jawaban yang sebab pertama untuk semua pertanyaan itu adalah ketidaktahuan terhadap hasil-hasil studi Antropologi. Seandainya setiap orang Indonesia mengetahui secara umum hasil studi ethnologi Indonesia, tentu mereka akan mengetahui keragaman budaya sehingga tidak akan heran ketika bertemu berbagai jenis orang dari berbagai suku bangsa. Mereka akan dapat saling menerima dan bersahabat dengan mesra.
- Bagaimana Cara Mengatasinya?
Bagaimana cara memastikan agar orang tahu hasil penelitian sosial budaya? Tindakan yang harus dilakukan adalah mengkomunikasikan hasil studi Antropologi untuk memastikan bahwa semua orang mengenal keanekaragaman suku bangsa dan budaya Indonesia. Mengkomunikasikan dilanjutkan dengan Sosialisasi studi Antropologi. Sosialisasi hasil studi
Antropologi diartikan sebagai proses penanaman hasil studi Antropologi kepada masyarakat. Sosialisasi hasil penelitian sosial budaya dapat dilakukan melalui berbagai saluran sosialisasi, seperti: sekolah, surat kabar, bulletin, media elektronik, kelompok teman sebaya, pejabat-pejabat pemerintah yang tersebar diseluruh daerah Indonesia dan kegiatan khusus yang dibuat untuk mensosialisasikan hasil penelitian sosial budaya dimaksud. Dengan demikian mereka diharapkan dapat menerima keanekaragaman dan hidup berdampingan bersama guna membangun peradaban dan kebudayaan manusia yang lebih maju.
Komunikasi adalah inti dari kehidupan manusia. Komunikasi melahirkan persamaan makna antara semua pihak yang terlibat. Komunikasi dapat diwujudkan dengan pembicaraan, gerak-gerik fisik ataupun perasaan. Pada prinsipnya komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. Keberhasilan komunikasi sangat tergantung pada ada tidak pemahaman saling pengertian antara si pengirim pesan dan si penerima pesan. Komunikasi adalah kegiatan individu dan kelompok mengenai tukar menukar data, fakta dan ide. Atas dasar pengertian ini, fungsi komunikasi mencakup :
- Informasi; Mengumpulkan, menyimpan, memproses, penyebaran berita, data, gambar, hasil studi, pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar dapat dimengerti dan beraksi secara jelas terhadap orang lain sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat.
- Sosialisasi; menanamkan data, fakta, nilai-nilai hasil studi Antropologi kepada orang lain sehingga mengetahui, bersikap dan berperilaku sesuai dengan hasil studi Antropologi.
- Motivasi; menjelaskan tujuan, manfaat dan kegunaan hasil studi. Antropologi dalam kehidupan masyarakat dalam jangka pendek maupun jangka panjang, dan memotivasi orang menentukan pilihan dan keinginannya untuk bersikap dan bertindak sesuai dengan hasil studi Antropologi.
- Perdebatan dan Diskusi; hindari mengkomunikasikan hasil studi Antropologi melalui upaya paksa, lakukan melalui diskusi dan perdebatan yang diwarna oleh penyajian data dan fakta untuk memungkinkan persetujuan bersama terhadap pentingnya mengetahui dan menerapkan hasil penelitian sosial dan budaya.
- Pendidikan; proses pengalihan hasil studi Antropologi yang mendorong pelaksanaan penelitian selanjutnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
- Memajukan Kebudayaan; menyebarkan hasil studi Antropologi bermaksud untuk melestarikan warisan masa lalu, mengembangkan kebudayaan dan membangun imajinasi dan mendorong kreativitas dan kebutuhan estetikanya.
- Hiburan; hasil studi Antropologi mengandung aspek hiburan, seperti permainan, olah makna, dan sebagainya. Penyebaran hasil studi Antropologi juga berarti mengandung unsur hiburan, kesenangan dan bagi komunikator dan komunikan.
- Integrasi; hasil studi Antropologi berisi berbagai pesan, apabila menimbulkan pemahaman bersama di masyarakat akan mendorong terwujudnya sikap saling mengerti yang mendorong terwujudnya persatuan dan kesatuan.
Cara Mengkomunikasikan Studi Antropologi
Bagaimana cara mengkomunikasikan studi Antropologi agar sampai kepada semua orang. Sangat mungkin untuk mengkomunikasikannya dari mulut ke mulut tetapi hasilnya tidak akan maksimal, orang yang tahu hanya sedikit saja. Bagaimana caranya agar semua orang tahu? Caranya adalah menuliskan hasil studi Antropologi itu dalam berbagai bentuk karya ilmiah, seperti makalah, artikel dan karya foto, kemudian menyebarkannya melalui berbagai sarana komunikasi, seperti radio, televisi, surat kabar, majalah, dan sebagainya.
Sumber:
Zaidan. 2015. Karya Ilmiah dan Metode penelitian antropologi. (https://blog.unnes.ac.id/zaidanfahmi/category/pendidikan-antropologi-sma/ Diakses 16 desember 2015 pada 20:50)
Komentar Terbaru