A. MODERNISASI
Pengertian Modernisasi
Kata modernisasi dengan kata dasar modern berasal dari bahasa latin modernus yang dibentuk dari kata modo dan ernus. Modo berarti cara dan ernus menunjuk pada adanya periode waktu masa kini. Modernisasi berarti proses menuju masa kini atau proses menuju masyarakat modern. Modernisasi dapat pula berarti perubahan dari masyarakat tradisional menuju masyarakat yang maju. Modernisasi tidak sama dengan westernisasi. Westernisasi adalah peniruan secara mutlak pengaruh kebudayaan barat yang masuk. Modernisasi pun bukan sekularisasi. Sekularisasi adalah suatu proses pemisahan antara nilai-nilai keagamaan dan nilai-nilai duniawi.
Berikut beberapa pendapat para sosiolog tentang pengertian modernisasi.
1. Koentjaraningrat mendefinisikan modernisasi sebagai usaha untuk hidup sesuai dengan zaman dan keadaan dunia sekarang
2. Soerjono Soekanto, modernisasi adalah suatu bentuk dari perubahan sosial yang biasanya terarah dan didasarkan pada suatu perencanaan (social planning)
3. Astrid S. Susanto, modernisasi adalah suatu proses pembangunan yang memberikan kesempatan kea rah perubahan demi kemajuan
Ciri Manusia Modern
Menurut Alex Inkeles, terdapat 9 ciri manusia modern
1. Memiliki sikap hidup untuk menerima hal-hal yang baru dan terbuka untuk perubahan
2. Memiliki keberanian untuk menyatakan pendapat atau opini mengenai lingkungannya sendiri atau kejadian yang terjadi jauh di luar lingkungannya, serta dapat bersikap demokratis
3. Menghargai waktu dan lebih banyak berorientasi ke masa depan daripada masa lalu
4. Memiliki perencanaan dan pengorganisasian
5. Percaya diri
6. Perhitungan
7. Menghargai harkat hidup manusia lain
8. Percaya pada ilmu pengetahuan dan teknologi
9. Menjungjung tinggi sikap dimana imbalan yang diterima seseorang harus sesuai dengan prestasinya dalam masyarakat
Syarat-Syarat Modernisasi
Menurut Soerjono Soekanto terdapat beberapa syarat modernisasi
1. Cara berpikir ilmiah (scientific thinking) yang sudah melembaga dan tertanam kuat dalam kalangan pemerintah maupun masyarakat luas
2. Sistem administrasi negara yang baik dan benar-benar mewujudkan birokrasi
3. Sistem pengumpulan data yang baik, teratur, dan terpusat pada suatu lembaga atau badan tertentu seperti BPS (Biro Pusat Statistik)
4. Penciptaan iklim yang menyenangkan (favourable) terhadap modernisasi terutama media masa
5. Tingkat organisasi yang tinggi, terutama disiplin diri
6. Sentralisasi wewenang dalam perencanaan sosial (social planning) yang tidak mementingkan kepentingan pribadi atau golongan
Sikap Mental Manusia Modern
Sikap mental dan budaya suatu masyarakat sangat menentukan diterima atau ditolaknya suatu perubahan atau modernisasi. Sikap mental yang dapat menjadi pendorong modernisasi antara lain adalah rajin, tepat waktu, berani mengambil resiko, disiplin, kompetitif, adil, jujur, toleran, dan peduli lingkungan.
Gejala-Gejala Modernisasi
1. Bidang budaya, ditandai dengan semakin terdesaknya budaya tradisional oleh masuknya pengaruh budaya dari luar, sehingga budaya asli semakin pudar.
2. Bidang politik, ditandai dengan semakin banyaknya negara yang lepas dari penjajahan, munculnya negara-negara yang baru merdeka, tumbuhnya negara-negara demokratis, lahirnya lembaga-lembaga politik, dan semakin diakuinya hak-hak asasi manusia.
3. Bidang ekonomi, ditandai dengan semakin kompleksnya kebutuhan manusia akan barang-barang dan jasa sehingga sektor industri dibangun secara besar-besaran untuk memperoduksi barang.
4. Bidang sosial, ditandai dengan semakin banyaknya kelompok baru dalam masyarakat, seperti kelompok buruh, kaum intelektual, kelompok manajer, dan kelompok ekonomi kelas.
B. GLOBALISASI
Modernisasi menjadikan masyarakat lebih maju baik dalam bidang pendidikan, ekonomi maupun teknologi. Dengan adanya teknologi, komunikasi dan transformasi berkembang pesat, dengannya pergerakan informasi lebih mudah dan cepat. Perubahan tersebut berdampak pada hubungan antarnegara. Antaran negara satu dan lainnya seolah tidak terdapat batas lagi. Hal tersebutlah yang menandai terjadinya globalisasi.
Pengertian Globalisasi Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya popular, dan bentuk-bentuk interaksi lain. Dengan kata lain, kemunculan sebuah system ekonomi dan budaya global yang membuat manusia di seluruh dunia menjadi sebuah masyarakat tunggal yang global. Cohen dan Kennedy berpendapat bahwa globalisasi adalah “seperangkat transformasi yang saling memperkuat” dunia, yang meliputi hal-hal berikut.
1. Perubahan dalam konsep ruang dan waktu
2. Pasar dan produksi ekonomi di Negara-negara yang berbeda menjadi saling bergantung sebagai akibat dari pertumbuhan perdagangan, pembagian pekerjaan yang baru secara internasional, peningkatan pengaruh perusahaan multinasional, dan dominasi organisasi semacam Word Trade Organization (WTO)
3. Peningkatan interaksi kultural melalui perkembangan media massa (terutama televise, film, music, dan transmisi berita dan olahraga internasional)
4. Meningkatnya masalah bersama,
a. Ekonomi
b. Lingkungan
c. Permasalahan lazim lainnya seperti Aids, flu babi, flu burung, perdagangan obat terlarang, terorisme internasional
Proses Terjadinya Globalisasi
Globalisas sebagai fenomena abad ke 20 ini dapat dihubungkan dengan bangkitnya ekonomi internasional. Padahal interaksi antarbangsa di dunia telah ada selama berabad-abad. Benih-benih globalisasi telah tumbuh ketika manusia mulai mengenal perdagangan antarnegara sekitar tahun 1000 dan 1500 SM. Saat itu pedagang dari Cina dan India mulai menelusuri negara lain. Selanjutnya ditandai dengan dominasi perdagangan kaum muslim di Asia dan Afrika. Fase selanjutnya adalah eksplorasi dunia secara besar-besaran oleh bangsa Eropa. Didukung pula dengan terjadinya revolusi industri yang meningkatkan keterkaitan antarbangsa didunia. Pada saat itu berkembang pula kolonialisasi yang membawa pengaruh besar terhadap difusi (penyebaran) antarkebudayaan di dunia.
Fase selanjutnya terus berjalan dan mendapatkan momentumnya ketika Perang Dingin berakhir dan komunisme dunia runtuh. Implikasinya, Negara-negara di dunia mulai menyediakan diri sebagai pasar yang bebas. Hal ini didukung pula dengan perkembangan teknologi komunikasi dan transfortasi. Alhasil, sekat-sekat antarnegara pun mulai kabur.
C. GEJALA MODERNISASI DAN GLOBALISASI DI INDONESIA
Dapat dilihat dalam berbagai bidang kehidupan, mencakup bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang ekonomi, bidang politik dan bidang agama.
D. DAMPAK MODERNISASI DAN GOBALISASI DI INDONESIA
Ada beberapa dampak modernisasi dan globalisasi di Indonesia disamping membengkaknya biaya sosial (social cost) akibat dari ketidaksiapan bangsa Indonesia dalam menghadapi perubahan-perubahan yang ditimbulkan oleh pembangunan. Disamping itu, perkembangan teknologi yang begitu pesat seringkali tidak diimbangi dengan perubahan tata nilai dan norma dalam masyarakat (cultural lag). Selain culture lag, teknologi modern yang dihasilkan pembangunan juga menimbulkan efek samping yang justru bertentangan dengan kemajuan, seperti pergeseran nilai, norma, perilaku, dan lembaga.
Selain itu terdapat beberapa dampak atau akibat lainya, diantaranya.
1. Urbanisasi
2. Kesenjangan sosial ekonomi
3. Pencemaran lingkungan alam
4. Kriminalitas
5. Lunturnya eksistensi jati diri bangsa
E. TANTANGAN MASA DEPAN BANGSA
Globalisasi merupakan tantangan besar bagi setiap bangsa. Di satu sisi, setiap bangsa tidak ingin tergilas oleh arus globalisasi yang akan melunturkan identitas jati dirinya. Namun di sisi lain, tidak mungkin baginya untuk menutup diri di tengah ketergantungannya kepada bangsa lain. Hal ini dapat dilakukan dengan beberapa upaya yakni menjalin kerjasama antarnegara terutama negara-negara berkembang untuk mengendalikan arus globalisasi ini. Dalam bidang budaya, harus ada upaya untuk mendorong berkembangnya potensi-potensi budaya lokal masyarakat. Disamping itu, pendidikan merupakan jembatan emas menuju suatu masyarakat cerdas, bermoral, dan berbudaya.
Sumber.
Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2012. Sosiologi: Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: Esis Erlangga