Aku Suka
Suka-Suka Aku
Aku Suka Jamu Jun Semarang
Categories: Aku Suka Makan

Ingatkah kalian wahai orang Semarang dengan minuman yang bernama wedang jun atau jamu jun? Bagi yang tidak pernah merasakan jamu jun, sesungguhnya mereka adalah orang yang merugi (halah). Kenapa disebut jamu jun? Karena jamu ini ditempatkan dalam “jun”, yaitu semacam gentong kecil berleher sempit untuk tempat air (tapi bukan untuk tempat jin, haha). Jamu jun ini katanya asli Demak, tapi malah sepertinya menjadi minuman khas Semarang.

Jamu Jun

Sekarang ini jamu jun sudah cukup sulit ditemui. Waktu saya kecil, ada beberapa mbok-mbok penjual jamu jun dengan tampilan khasnya, berkebaya dan jarik batik, memakai caping, menggendong bakul dagangan serta menenteng ember kecil berisi air untuk mencuci mangkok. Sekarang penjual jamu jun jarang ditemui. Setidaknya di kampung saya, masih ada satu penjual yang masih eksis dan itu pun jarang lewat. Dulu anak-anak kecil suka jajan jamu jun sambil berjongkok mengelilingi penjualnya, menikmati jamu jun. Kecil-kecil sudah hobi wedangan, hehe. Ternyata sampai sekarang juga masih seperti itu. Pembeli yang masih anak-anak suka jongkok mengitari si penjual sambil mengobrol (obrolan anak kecil tentunya). Yang paling saya ingat, kebanyakan anak suka minta tetesan jamu yang ada di ciduk jamunya itu, yang ditaruh di mangkok tersendiri, lalu mangkok yang berisi sisa jamu yang menempel di ciduk itu di-tus (istilah jawa, semacam diteteskan) di mangkoknya sendiri. “Lik imbohi jamune lik!

Jamu jun tidak seperti jamu pada umumnya, karena rasanya manis dan berempah. Jamu jun terbuat dari campuran air, tepung beras, tepung ketan, santan, gula jawa, gula pasir, daun pandan, serta 18 jenis rempah yang disebut sariwangi batanget. Bahan rempah antara lain jahe, serai, merica, dan kayu manis. Biasanya ketika disajikan, jamu jun ditambah bubuk merica, selo (bubuk putih dari bahan herbal), serta bola-bola kecil berwarna coklat yang dinamakan krasikan. Bola-bola ini dibuat dari parutan kelapa, jahe, gula merah, dan tepung ketan.

Oh ya, semangkuk jamu jun yang sekarang ini harganya sekitar Rp 1000 – 2000. Sayangnya, yang berjualan jamu jun sekarang jarang sekali. Yang sering berjualan di kampung saya pun jarang lewat. Ada yang berminat menjual jamu jun??

Sumber : https://loenpia.net/blog/umum/jamu-jun-apa-kabar.html

Leave a Reply