TERNATE– Peritiwa tewasnya salah satu siswa SMA Negeri 7 Pulau Moti Kota Ternate Provinsi Maluku Utara pada Jumat (9/10) pekan lalu, merupakan sebuah tragedy pendidikan di Provinsi Maluku Utara. Peristiwa ini merupakan kejadian paling tragis sepanjang sejarah pendidikan di Maluku Utara bahkan Indonesia. Hal ini disampaikan Saiful Bahri Ruray anggota Komisi III DPR-RI Daerah Pemilihan Maluku Utara Minggu (11/10).
Peritiswa ini katanya menjadi gambaran semrawutnnya pengelolaan pendidikan di Maluku Utara. Sudah begitu semrawutnya pendidikan di Maluku Utara, ditambah peristiwa tewasnya seorang siswa di tangan gurunya menjadi tragedy paling memiriskan yang dialami daerah ini,” katanya dari Jakarta. Peristiwa guru menganiaya siswa hingga tewas ini mungkin saja baru pertama kali terjadi di Indonesia. Apalagi penganiayaan itu terjadi di sekolah hingga siswa tewas. “Tragedi ini sangat mengenaskan ,”ujarnya.
Karena masalah ini Saiful meminta pemerintah dan stakeholder di bidang pendidikan daerah ini memahami maksud dan tujuan pendidikan. Tidak itu saja para stakeholder pendidikan juga harus menata sistim kontrol yang efektif lagi agar tidak terulang tragedy seperti ini. Pemerintah daerah Kabupaten/ Kota dan Provinsi tidak hanya tinggal diam dan hanya berkutat dengan masalah politik Pilkada. Masalah pendidikan yang serius seperti ini harus segera diurus,” harapnya.(ici)
[https://kabarpulau.com]