Globalisasi adalah suatu proses yang sebenarnya sudah lama terjadi di belahan bumi ini, akan tetapi di era sekarang ini yaitu era modern proses globalisasi lebih berkembang dan banyak dikenal orang. Hal ini terjadi karena globalisasi sekarang wujud atau hasilnya lebih konkrit, menyentuh pada sistem, dan sangat bervariatif.
Globalisasi adalah suatu proses yang menempatkan masyarakat dunia bisa menjangkau satu dengan yang lain atau saling terhubungkan dalam semua aspek kehidupan mereka, baik dalam budaya, ekonomi, politik, teknologi maupun lingkungan(Winarno:2006:39). Globalisasi yang ditandai dengan evolusi informasi menuntut nilai-nilai dan norma-norma baru dalam kehidupan skala nasional maupun internasional. Dua faktor yang menyebabkan terjadinya globalisasi:
Kemajuan teknologi dan perubahan sosial serta perubahan kebudayaan membuat jarak antar negara semakin dekat. Kemajuan teknologi telah memfasilitasi transportasi antara tempat dunia menjadi semakin dekat, menciptakan kesamaan dalam cita rasa, memperlancar arus komunikasi. Dengan kemajuan teknologi tersebut, maka hambatan jarak bagi semua aktivitas yang berskala global dapat dikurangi sampai batas minimal dan kemudian berpeluang untuk menciptakan saling ketergantungan antara satu aktor dengan aktor yang lain di arena global.
Terjadinya konvergensi dalam kebijakan ekonomi, politik dan kebudayaan antarnegara. Dari sisi kebijakan ekonomi, sesungguhnya kecenderungan konvergensi tersebut semacam ini sudah bisa dilihat sejak dua dasawarsa terakhir, yang dikenal sebagai fenomena kejayaan aliran ekonomi neoklasik
Globalisasi nilai dan informasi muncul karena teknologi yang memungkinkan setiap orang bisa memperoleh informasi secara cepat dan mudah, Dalam konteks ini, yang perlu diperhatikan adalah bahwa globalisasi informasi akan memiliki implikasi luas bukan semata-mata karena perubahan teknologi komunikasi, akan tetapi karena globalisasi informasi ini juga membawa akibat globalisasi nilai-nilai atau budaya. Kondisi semacam inilah yang mengakibatkan implikasi globalisasi informasi ini cukup luas dan mendasar. Globalisasi menggeser nilai nilai nasionalisme dan kebudayaan yang telah ada di Indonesia. Globalisasi menimbulkan berbagai masalah dalam bidang kebudayaan, misalnya : hilangnya budaya asli suatu daerah, terkikisnya nilai-nilai budaya, menurunnya rasa nasionalisme dan patriotisme, hilangnya sifat kekeluargaan dan gotong royong, kehilangan kepercayaan diri, gaya hidup yang tidak sesuai dengan adat kita.
Langkah antisipatif mencegah pudarnya budaya daerah atau alternatif untuk mencegah pudarnya rasa cinta pada budaya daerah:
- Diadakannya festival budaya secara berkala . Di ikuti oleh anak anak sekolah maupun di luar sekolah. Diadakannya festival budaya ini di maksudkan agar pemuda pemudi indonesia dan masyarakat tau bahwa adanya budaya Indonesia.
- Diadakannya pertunjukan kesenian daerah seperti wayang kulit, atau seni budaya lain di sekolah. Hal ini di maksudkan agar peserta didik paham mengenai seni budaya Indonesia yang keberadaannya mulai hilang di telan derasnya arus globalisasi.
- Diadakannya fashion showbaju adat. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik paham mengenai beragam baju adat yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
- Memahami budaya dan bentuk-bentuk lain yang meningkatkan kecintaan pada budaya kita sendiri
- Menambahkan budaya daerah sebagai muatan lokal di sekolah.
Sumber:
Suprijanto Agus. 2011. Dampak Globalisasi Ekonomi Terhadap Perekonomian Indonesia. Jurnal Ilmiah CIVIS Volume I No 2
Suneki Sri. 2012. Dampak Globalisasi Terhadap Eksistensi Budaya Daerah. Jurnal Ilmiah CIVIS Volume II No 1