Bean Belt

https://camanoislandcoffee.com/wp-content/uploads/2014/08/The-Coffee-Map1.png

Via : https://camanoislandcoffee.com

While you may drink coffee every day, unless you’ve lived in a coffee-producing country you may have no idea what a coffee tree looks like. A coffee tree is a woody perennial evergreen, covered with dark-green, waxy leaves growing opposite each other in pairs. They can grow 30 feet (9 m) high, but in cultivation, coffee trees are kept short for easier harvesting. It takes three or four years after planting for the tree to become productive. The tree produces fragrant white blossoms (some say the blossoms smell like jasmine), and then, nearly a year later, the coffee cherries mature. A coffee tree produces continuously: One plant can be flowering, have immature beans and mature cherries all at the same time. Each tree can produce beans that make between 1 and 1.5 pounds (0.45 and 0.68 kg) of roasted coffee every season.

A coffee plant prefers rich soil and mild temperatures, with lots of rain and shaded sun. It grows best in a band around the middle of the world, bounded by the Tropics of Capricorn and Cancer, known as the Bean Belt. Soil, climate and altitude affect the flavor of the beans.

Source : https://science.howstuffworks.com

Asal Mula Kopi

Nambah pengetahuan tentang Kopi yuk, ada yang tahu tentang asal muasalnya kopi itu dari mana?, siapa sih penggagas pertama dan pertama kali makan kopi itu siapa? penasaran? lanjut baca dari lansiran selanjutnya ini

https://static.republika.co.id/uploads/images/detailnews/kopi-_130304202854-302.jpg

via : Republika.co.id

Tanaman kopi berasal dari hutan dataran tinggi Ethiopia. Tanaman pertama ditemukan tumbuh liar di daerah Kaffa, asal mula nama kopi berasal. Kata “coffee” resmi menjadi bahasa Inggris pada 1598 yang berasal dari bahasa Belanda, “koffie”. Sedangkan, “koffie” dipinjam dari Turki “kahve” yang berasal dari bahasa Arab “qahwa”.

Sebuah legenda populer bercerita tentang seorang gembala kambing bernama Kaldi pada abad ke-9. Suatu hari dia melihat kambing-kambingnya berperilaku aneh. Kambingnya menjadi lebih berenergi, saling berkejaran, dan mengembik dengan keras. Ia melihat mereka sedang makan buah merah dari semak-semak di dekatnya.

Merasa lelah dan sedikit penasaran, Kaldi memutuskan mencoba beberapa buah. Ia pun menjadi segar kembali. Kisah tertulis mengenai Kaldi baru muncul dalam manuskrip bertahun 1671. Alih-alih memakan buah kopi begitu saja, biji kopi direbus sehingga tercipta al-qahwa. Kaum sufi di Yaman meminum al- qahwa dengan alasan yang sama dengan kita saat ini, yakni agar tetap terjaga saat berzikir dan shalat malam.Continue reading