Mengulas Kembali Learning Mangement System [LMS] sebagai Elearning

Konsep E-Learning menjadi salah satu bagian dari konsep pembelajaran yang ada di dalam sebuah sistem pendidikan. Konsep E-Learning sudah mulai digunakan secara umum, baik dari Universitas, Perusahaan dan kursus. E-learning digunakan untuk mengurangi biaya dan waktu yang dihabiskan untuk belajar dalam sebuah kelas offline atau ketemu muka. Dengan E-learning sistem pembelaaran jadi bisa dilakukan dimana saja, karena para siswa tidak perlu datang ke kelas untuk belajar. Cukup dengan lewat jaringan internet dia bisa menghadiri kelas.

Konsep E-learning dijalankan bukan hanya dari sebuah software aatau aplikasi dijalankan secara sistematis dari berbagai sektor, dari sistem pembelajran, test, absensi, dan lain-lain. Hal ini dilakukan agar sistem dari E-learning ini bisa bekerja maksimal dan menghasilkan pendidikan yang kualitasnya sama dengan pembelajaran tatap muka di kelas. Dan untuk menjalan E-learning kita bisa menggunakan sebuah software yang dibuat secara khusus untuk melakukan sistem dari E-learning. Contohnya Moodle, TotaraLms, Elearningfront, dan lain-lain. Software-software ini dikategorikan sebagai LMS atau learning managemen system

Learning Management System ( atau biasa disingkat LMS) seperangkat aplikasi perangkat lunak untuk kegiatan pembelajaran secara online atau yang lebih dikenal dengan E-learning. Sebuah LMS harus memenuhi syarat berikut ini :

  • Menggunakan Layanan self-service dan self-guided.
  • Mengumpulkan dan menyampaikan konten pembelajaran dengan cepat.
  • Mengkonsolidasi inisiatif pelatihan pada platform berbasis web scalable
  • Mendukung portabilitas dan standar
  • Personalisai ini dan memungkinkan penggunaan kembali pengetahuan.

LMS memiliki kemampun untk mengelola catatan pelatihan dan pendidikan, melakukan administrasi seperti pendaftaran, melakukan tracking pendidikan seperti pemberian nilai tes, penyediaan bahan pembelajaran, dan lainnya.

LMS biasanya digunakan oleh kalangan perusahaan, dan oleh perusahaan biasanya digunakan untuk melakukan otomatisasi pencatatan dan pendaftaran karyawan. Selain itu LMS digunakan oleh kalangan pendidikan terutama oleh Universitas walaupun saat ini SMA mulai mengikuti untuk menggunakan sistem LMS dan E-Learning ini. biasanya LMS digunakan untuk menyediakan bahan pembelajarana bagi para mahasiswa ini. dan terkadang digunakan sebagai bagian dari Virtual class antara dosen dan mahasiswanya.

Biasanya sistem LMS dibangun menggunakan pemograman dengan paradigma web based. Seperti Java web atau j2ee, .net, Php, ada juga yang membangunnya menggunakan Phyton Django dan ruby on rails. Hal ini dikarena konsep E-Learning lebih cocok untuk digunakan dengan teknologi web based, jadi lebih mudah untuk dibuka dan di implementasikan. Selain itu digunakan database sebagai penyimpanan datanya, ada yang menggunakan MySQL, PostgreSQL, dan lain-lain.

Untuk melakukan E-Learning atau ada berbagai cara bisa menggunakan konsep seperti sebuah Virtual Class, Simulation, Chatt, Video Confference, atau juga menggunakan LMS. Untuk LMS memiliki karakteristik sendiri dan kebutuhan yang unik dibandingkan virtual class lainnya, sehingga LMS memiliki karakteristik tertentu pada fitur-fiturnya untuk memenuhi bahwa LMS ini bisa digunakan sebagai bagian dari E-Learning.

Karakteristik fitur yang tersedia di dalam sebuah LMS :

  • Mengelola user, Role Course, instrutor, facility.
  • Course Calender
  • Learning Path
  • User Messagging dan Notification
  • Assesment dan testing yang dilakukan sebelum atau sesudah pembelajaran(Pre-test dan Post-test)
  • Menampilkan score atau hasil tes.
  • Course yang disusun sesuai grade
  • Penyajian yang berbasis web, sehingga bisa diakses dengan web browser.

Pada intinya sebuah LMS memiliki fungsi inti sebagai perangkat lunak yang mampu melakukan perencanaan, pengiriman,dan pengelolaan kegiatan pembelajaran dalam sebuah organisasi, termasuk “online”, ruang kelas virtual, dan program instruktur terpimpin. LMS memiliki fokus untuk mengelola siswa, mencatat kemajuan mereka dan kinerja di semua jenis kegiatan yang termasuk bagian dari pelatihan. LMS melakukan tugas-tugas administratif, seprti melaporkan kepada instruktur, SDM tetapi berbeda dengan sistem ERP, karena sistem ERP tidak mampu untuk mengelola isi kursur sedangkan sistem pada LMS mampu untuk melakukkannya.

Beberapa sistem LMS yang biasanya digunakan :

  • Moodle, salah satu sistem LMS yang terkenal dan sering digunakan oleh berbagai perusahaan dan institusi pendidikan. Selain itu sifat dari Moodle Free dan Open source, jadi kita bisa menyesuaikan dengan kebutuhan kita, selain itu tersedia modul-modul tambahan yang bisa disesuaikan.
  • https://www.webducation.cc/wp-content/uploads/2013/08/eFront_screenshot-680x250.png

    via https://www.webducation.cc

    E-front, merupakan sebuah LMS (learning management system) yang sering digunakan dan mendapat penghargaan. E-front juga memiliki fitur-fitur yang cukup lengkap untuk digunakan sebagai Learning Management System.

Source :https://www.plimbi.com/article/39231/learning-management-system

Apa itu Domain ?

https://pusatsitus.com/source/uploads/2015/05/domain.png

Masih melanjutkan perihal dasar-dasar pembuatan website, kali ini saya akan membahas apa itu domain. Jika Anda membuka website seperti Facebook.com, Twitter.com, Google.com, Yahoo.com, Idhostinger.com, bisa dipastikan Anda sedang mengunjungi alamat website tersebut. Ya, nama-nama alamat itu adalah nama domain.

Sepertinya, untuk pengertian domain ini, saya juga masih sering mendapati orang-orang yang belum paham apa itu domain. Padahal sehari-harinya mereka juga kadang menggunakan internet dan membuka situs seperti Tokobagus.com, Berniaga.com, dan tentu saja tidak ketinggalan Facebook dan Twitter.

Lalu, apa itu domain?

Masih menggunakan analogi bangunan dan tanah seperti ketika saya menggambarkan tentang pengertian hosting.

Ibarat sebuah bangunan, tanah tempat bangunan berdiri adalah hosting, sedangkan bangunan adalah website, dan alamat bangunan tersebut adalah domain.

Seringkali orang terbalik-balik dalam memahami istilah ini. Jangan khawatir, Anda tidak sendirian, saya pun begitu dulunya. Nah sekarang jadi kewajiban saya untuk menyampaikan kepada Anda.

Kemudian untuk memilikinya, Anda bisa membelinya di domain provider atau

Satu hal yang perlu diingat, nama domain ini bukan berarti setelah Anda membeli lalu bisa jadi milik Anda seterusnya. Tidak… Kepemilikan nama domain ada masa berlakunya. Minimal 1 tahun. Dan setelah expired, Anda bisa memperpanjang jika masih ingin menggunakannya.

Idealnya, ketika memilih nama domain yang hendak digunakan ada baiknya yang mudah diingat dan diucapkan. Sehingga memudahkan orang lain yang ingin mengunjungi situs Anda. Coba Anda baca tips memilih nama domain, di artikel tersebut dijelaskan bagaimana sebaiknya memilih nama domain.

Selanjutnya, jika Anda sudah memiliki alamat domain, pastikan hubungkan dengan server hosting Anda supaya domain tersebut bisa diakses. Istilahnya adalah pointing IP. Maksudnya arahkan alamat IP domain Anda ke IP hosting milik Anda. Setelah itu baru orang lain bisa melihat Anda di internet.

Disamping itu ada juga beberapa istilah yang sering digunakan, seperti:

  • Sub Domain
  • Addon Domain
  • Parking Domain

pembahasan tentang apa itu domain.