Dampak Positif Dengan Lepas Dari Media Sosial

https://cdn0-a.production.liputan6.static6.com/medias/847513/big/084829000_1428579303-gib_10_socialrocketmedia.jpg

via https://cdn0-a.production.liputan6.static6.com

Sebelum Mark Zuckerberg menghadirkan Facebook ke hadapan kita, berkomunikasi dengan cara terhubung langsung dengan teman dan keluarga kita. Namun pada era dimana media sosial menjadi penghubung segala aktivitas sosial yang kita lakukan, perubahan adalah sebuah hal yang dipastikan terjadi khususnya bagi mereka para pengguna media sosial.

Banyak orang tidak menyadari bahwa dengan menggunakan media sosial, perubahan-perubahan positif akan banyak terjadi pada diri kita. Seperti 7 hal positif yang ada di bawah ini.

1. Hidup akan lebih bahagia dengan konten hidup yang lebih banyak

Dalam kehidupan media sosial virtual, sangatlah mudah bagi kita untuk membanding-bandingkan kehidupan kita dengan kolega-kolega kita, kadang kita merasa inferior, dan kadang juga kita merasa superior.

Pada media sosial juga kebanyakan orang hanya memposting hal-hal baik yang mereka alami. Mungkin ada juga yang memposting hal ,atau pengalaman buruk, namun kemungkinannya sangatlah kecil.

Jika kita tidak menggunakan media sosial lagi, kita tidak akan melihat postingan-postingan yang mungkin membuat kita iri. Dimulai dari situ, kita yang asalnya merasa lebih tidak bahagia, dari orang akibat melihat postingan-postingan mereka yang isinya kebahagiaan semua, akan lebih fokus dengan kehidupan sendiri.

2. Hidup akan lebih produktif

Dengan tidak menggunakan media sosial, dengan perlahan kita akan sadar bahwa banyak hal yang dapat kita lakukan dari pada menggerak-gerakkan mouse saja. Tidak menutup kemungkinan, dari situ kita akan mulai banyak berpikir termasuk berpikir tentang masa depan kita.

Ketika bekerja juga kita akan dapat melakukan banyak hal dibandingkan ketika kita masih terhubung dengan media sosial dimana setiap saat yang kita lakukan adalah mengintip akun Facebook atau media sosial lainnya.

3. Kita akan mengetahui sebenarnya seberapa indah dunia ini

Mungkin sebelumnya, kita berpikir bahwa kita sudah melihat kecantikan dunia secara keseluruhan lewat internet. Akan tetapi, keindahan yang ditampilkan di komputer hanya dapat dinikmati oleh mata dan bukan dengan indera kita yang lain.

Dengan tidak terhubung lagi ke media sosial, kita akan punya lebih banyak waktu untuk menikmati keindahan dunia khususnya dunia di sekitar kita.

4. Kita akan menjadi orang yang inovatif

Ketika kita terlalu berfokus menggunakan media sosial, otak kita akan tertutup terhadap hal yang terjadi di dunia nyata, dan akibatnya kita akan menjadi orang yang tidak inovatif.

Namun, dengan tidak terhubung lagi ke media sosial, kita akan lebih banyak berpikir. Contohnya, ketika kita tidak memiliki uang, kita akan mencoba memikirkan berbagai cara untuk mendapatkan uang.

5. Kita akan menjadi lebih pintar dan bijak

Bijak disini, adalah bijak dalam penggunaan waktu. Dengan kata lain, ketika kita tidak terhubung lagi dengan media sosial, kita akan lebih banyak menggunakan waktu yang kita punya pada hal-hal yang berguna, seperti membaca buku atau menjelajahi situs-situs yang dapat merubah kehidupan kita ke tingkat yang lebih baik.

Tanpa ada maksud menghina atau melecehkan, kebanyakan orang yang menjadi pecandu media sosial itu adalah orang yang gemuk, dan memiliki pola hidup tidak sehat.

Dengan berhenti menggunakan media sosial, waktu yang asalnya kita gunakan untuk bersosialisasi, dapat kita gunakan untuk berolahraga dan membentuk tubuh kita menjadi tubuh yang sehat jasmani dan rohani.

6. Hubungan di dunia nyata antara kita dan keluarga dan teman kita akan meningkat

Media sosial mengklaim bahwa mereka menghubungkan kita dengan keluarga dan teman kita. Namun apakah itu benar?

Seberapa sering kita terhubung di media sosial dan mengacuhkan mereka yang ada di sekitar kita? Seberapa sering kita bercanda dengan teman kita di media sosial namun membiarkan orang di sebelah kita kebosanan karena tidak ada lawan bicara?

Mungkin di satu sisi, media sosial memang menghubungkan kita dengan keluarga dan teman kita. Namun, di sisi lain, media sosial juga memutuskan kita dengan keluarga dan teman kita.

7. Diri kita di masa depan akan berterimakasih

Tidak ada batu akik yang mengkilap tanpa dipoles terlebih dahulu. Begitu juga masa depan, tidak ada masa depan yang cerah tanpa ada usaha untuk membuat masa depan tersebut cerah.

Jika kita terlalu banyak memusatkan perhatian kita pada media sosial, kita akan melewatkan banyak peluang yang sebenarnya dapat kita lakukan jika kita tidak terlalu sibuk dengan media sosial.

Contohnya jika kita tidak sibuk dengan media sosial, kita dapat melakukan investasi untuk masa depan kita dengan belajar Bahasa asing, membuat sebuah perusahaan bersama teman dan keluarga di dunia nyata ataupun mencoba hal-hal yang kita rasa adalah bakat kita.

via Lifehack

source : Plimbi.com

Sering main gadget, waspadai penyakit ini!

Sering main gadget, waspadai penyakit ini!

Dilansir dari Kontan.co.id. JAKARTA. Apakah Anda sering merasa mata Anda perih, panas, dan berwarna kemerahan? Atau merasakan pusing di kepala dan juga pegal di sekitar pundak, mata Anda terasa gatal? Jika ya, besar kemungkinan Anda menderita Computer Vision Syndrome (CVS).

CVS adalah sekumpulan gejala-gejala gangguan kesehatan pada penglihatan yang diakibatkan oleh penggunaan komputer termasuk tablet, pad dan telepon seluler lebih dari dua jam dan secara terus-menerus.

CVS disebabkan oleh frekuensi berkedip yang menurun akibat menggunakan komputer dalam waktu lama, sementara posisi komputer serta pengaturan cahaya juga berada dalam posisi yang salah.

Kondisi ini juga dapat diperparah dengan kurang diperhatikannya suplemen yang dibutuhkan oleh mata yaitu Lutein dan Zeaxanthin, padahal kedua zat tersebut sangat dibutuhkan oleh mata sebagai pelindung dari cahaya yang merusak dan juga antioksidan.

Menurut dr. Made Susiyanti, SpM dari RS Jakarta Eye Center, mata pada dasarnya memiliki Lutein dan Zeaxanthin alami. Namun semakin tingginya ritme serta gaya hidup modern, antioksidan alami ini tidak cukup melindungi mata dari faktor yang dapat merusak kesehatannya.

“Lutein dan Zeaxanthin terdapat dalam jumlah banyak pada manusia tepatnya di retina. Kedua zat tersebut juga merupakan pembentuk pigment kuning pada makula lutea,” kata Susiyanti, Jumat (9/10).

Menurutnya, gaya hidup modern dengan kesibukan yang tinggi, terutama bagi mereka yang sering bekerja lama dengan komputer dan menatap gadget membuat pelindung alami tubuh ini tidak mampu melindungi mata dan memperbesar risiko terjadinya Computer Vision Syndrome.

“Hal ini diperparah dengan paparan cahaya yang konstan dan terus-menerus dari perangkat elektronik itu,” tambahnya.

Tidak hanya Computer Vision Syndrome, berdasarkan Journal of the American Optometric Association kekurangan lutein dan zeaxanthin bahkan dapat meningkatkan risiko peyakit katarak, dan juga Age Related Macular Disease (AMD) yaitu menurunnya ketajaman penglihatan seiring dengan usia yang bertambah tua.

Susiyanti mengatakan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan mata yaitu:

1. Banyak berkedip
Biasakan untuk mengedipkan mata. Saat tidak ada ketegangan, mata akan berkedip secara otomatis setidaknya 10-12 menit kali per menit. Orang yang menderita masalah penglihatan biasanya cenderung jarang berkedip. Akibatnya, mata terbuka lama dan mengakibatkan mata tegang, kering dan lelah. Lakukan aturan berkedip serba 20 untuk mata. Setiap 20 menit, pengguna komputer harus berhenti selama 20 detik dan melihat objek lain sejauh 20 kaki (sekitar 6 meter), lalu mengedipkan mata sebanyak 20 kali. Cara ini efektif untuk mencegah mata lelah karena terlalu lama bekerja.

2. Kurangi cahaya yang menyilaukan
Ubahlah cahaya yang ada di sekitar anda untuk mengurangi pantulan cahaya yang menyilaukan yang datang dari layar komputer. Jika anda bekerja di dekat jendela, aturlah letak layar monitor sedemikan rupa untuk mengurangi pantulan cahaya yang menyilaukan dari pantulan layar monitor. Meredupkan cahaya ruangan dapat membantu mengurangi pantulan cahaya dari layar monitor.

3. Atur jarak antara perangkat elektronik dengan mata Anda
Untuk layar komputer jarak 50 – 100 cm merupakan jarak yang ideal. Jangan lupa juga untuk mengatur tingkat kecerahan layar perangkat anda agar mata tidak mudah lelah.

4. Mengatur ulang meja kerja
Menurut para ahli, posisi optimal layar komputer adalah berada di bawah mata artinya kepala tidak sejajar atau menengadah untuk melihat layar monitor. Jarak antara mata dan layar monitor diusahakan sekitar 40 – 50 cm. Taruhlah materi yang anda ketik tepat di sebelah layar komputer untuk mencegah anda berulang ulang memandang meja untuk melihat materi ketikan.

5. Pilih layar komputer yang sesuai
Gunakan layar komputer yang nyaman di mata dan mampu memberikan kenyamanan pada mata. Layar komputer yang baik adalah yang rendah emisi cahaya birunya, dan bebas kedip atau flicker, hal ini tentu saja untuk mengurangi kelelahan pada mata yang berimbas pada terjadinya computer vision syndrome(CVS).

6. Konsumsi lutein dan zeaxanthin alami.
Terdapat pada sayuran berwarna hijau, antara lain bayam dengan jumlah minimal 2 ikat per hari. Atau bisa juga mengkonsumi produk suplemen mata seperti Matovit® AX yang mengandung lutein dan zeaxanthin, billberry, astaxanthin, zinc, dan selenium. Konsumsi 2 kapsul sehari Matovit® AX sama dengan mengkonsumsi 2 ikat bayam.

Source : https://www.kontan.co.id