Lebih Lanjut Tentang analisis Teknikal Saham

via https://www.ilmu-investasi.com

analisis teknikal merupakan sebuah metode dengan menggunakan grafik historis untuk menentukan pergerakan harga. Sebenarnya analisis teknikal ini lebih tepat disebut strategi untuk antisipasi terhadap pergerakan harga bukan untuk memprediksi. Karena bagaimanapun juga tidak ada seorangpun yang bisa memprediksi dengan tepat pergerakan harga saham / komoditas. Nah dalam  analisis teknikal ,trader dan investor memanfaatkan trend data historis untuk menentukan kapan saat membeli dan menjual. Dengan analisis teknikal, trader dan investor memahami kapan saat yang lebih baik untuk membeli saham dan meminimalkan resiko.

 

Analisis Teknikal Untuk Menentukan Trend Pasar

Salah satu senjata dalam analisis teknikal adalah penentuan trend dan penggunaan garis trend / trendline. Trendline adalah garis imajiner yang membantu menentukan Suport dan Resisten. Suport adalah area harga di mana harga berpotensi naik / mental jika menyentuh area tersebut, seperti lantai. Resisten adalah area harga di mana harga berpotensi turun / memantul turun jika menyentuh area tersebut,seperti atap. Bagaimana caranya menarik garis imajiner resisten ? Mudah, hubungkan 2 titik tertinggi/puncak gunung. Demikian pula, untuk menarik garis suport pada grafik, hubungkan 2 titik terendah / lembah. Prinsip suport dan resisten serta tarik menarik garis ini sangat sederhana namun cukup dahsyat manfaatnya untuk trading saham. Bahkan prinsip tarik menarik garis trendline ini juga bermanfaat untuk trading Forex dan Komoditas, misalnya Gold. Trendline dalam analisis teknikal inilah yang disebut dengan analisa penggaris. Sangat sederhana,tapi sangat ampuh!
Di dalam analisis teknikal dikenal pula “INDIKATOR” yang merupakan alat bantu untuk menentukan sinyal beli dan jual. Indikator analisis teknikal dibedakan menjadi 2 yaitu Leading Indicator dan Lagging Indicator. Apa ya bedanya? Lagging indicator, seperti namanya, lebih “lambat” dalam memberikan sinyal, sedangkan Leading indicator lebih cepat. Namun hal ini tidak berarti bahwa lagging indicator itu tidak baik. Semua indikator punya plus dan minusnya masing-masing. Ada ratusan indikator, bahkan hingga saat ini banyak trader yang gemar programming suka membuat indikator sendiri / AFL. Tipe Lagging Indicator membantu trader untuk menentukan trend pasar. Misalnya apa saja ya ?Lagging Indicator dasar contohnya adalah Moving Average, Parabolic SAR, dan Bolinger Band. Lagging indicator seringkali digunakan oleh para trader yang menggunakan strategi Trend Following. Namun lagging indikator ini tidak bekerja dengan baik ketika pasar sedang flat /sideways dan sering menimbulkan noise. Salah satu solusi mengatasi “keterlambatan” dari lagging indikator adalah dengan menggunakan variasi periode yang lebih kecil. Selain itu, jangan hanya mengambil keputusan teknis berdasarkan indikator saja, tapi kombinasikan dengan prinsip dasar analisis teknikal. .

 

Prinsip Dasar Analisis Teknikal Saham

Apa itu prinsip-prinsip dasar analisis teknikal ? Prinsip dasar analisis teknikal adalah TREND harga, volume transaksi, dan pola harga. Candlesticks juga cukup bermanfaat. Nah berikutnya, apa sih yang menjadi ciri-ciri dari Leading Indicator ? Leading Indicator lebih cepat dalam menunjukkan pembalikan arah atau ketika sebuah trend mulai “lelah”. Oscillator pada umumnya adalah indikator yang termasuk Leading. Contohnya adalah Stochastic, Momentum, dan RSI. Penggunaan oscillator pada umumnya mirip, antara lain petunjuk tentang masa overbought dan oversold. RSI atau Relative Strength Index misalnya, ketika mencapai angka >70% dan mulai menukik, hal itu adalah tanda overbought Sebaliknya, ketika RSI berada di bawah 20% dan mulai membelok ke atas, hal itu menunjukkan sinyal oversold/sinyal beli. Munculnya tanda overbought harus diwaspadai ketika sebuah trend harga sudah mulai mencapai level ekstrim high. Overbought pada trend ekstrim high menunjukkan adanya tanda “lelah” dalam trend tersebut dan berpotensi berbalik arah. Demikian pula, munculnya oversold ketika trend mengalami penurunan ekstrim, bisa jadi itu tanda downtrend/bear mulai “lelah”. Munculnya sinyal oversold merupakan sebuah sinyal beli yang baik, apabila harga juga sudah mencapai suport kuat.
Selain penggunaan oversold dan overbought yang menunjukkan sinyal beli dan jual, divergensi juga penting untuk diamati.  Divergensi antara sebuah oscillator dengan pergerakan harga bisa jadi merupakan sinyal pembalikan arah dan tanda waspada. Sebagai contohnya, bisa dilihat di blog Ellen May – www.ellen-may.com pada artikel “Kopi Pagi 27 Agustus 2012”, ada divergensi antara RSI di monthly chart IHSG. Nah, menarik sekali ya, bagaimana berbagai indikator dalam teknikal analisis bisa memberi sinyal-sinyal beli jual yang cukup akurat. Bereksperimen dengan indikator memang sangat menarik! Namun jangan terjebak pada mencari indikator terbaik ya. Tidak ada indikator yang terbaik lho. Jika boleh dikata, “holy grail” atau jurus ampuh dari analisis teknikal adalah pada prinsip dasarnya sendiri. Prinsip-prinsip dasar analisis teknikal adalah TREND harga, volume,dan suport resisten seperti yang tertuand pada Dow Theory.
Belajar analisis teknikal itu penting dan mutlak untuk seorang trader saham, forex, dan komoditas. Tanpa menguasai analisis teknikal dasar, trader saham, forex dan komoditi hanya akan buang-buang uang saja. Analisis teknikal itu mudah kok, seperti anak kecil yang sedang belajar mengenal huruf, asal tekun pasti cepat bisa. Analisis teknikal juga cukup praktis, dengan tingkat akurasi di atas 70% (ini tergantung objektifitas analisnya juga ya).
Source : https://www.ilmu-investasi.com

Tips memulai KPR untuk Mahasiswa

Via https://smart-money.co

Selain berfikir tentang target kelulusan dan segera mendapat pekerjaan, sebagai seorang mahasiswa, kita juga perlu untuk memikirkan investasi agar bisa punya rumah sendiri jika nanti kita sudah lulus kuliah dan mulai bekerja. Ini tentunya sangat penting karena faktanya setelah kelulusan dari bangku kuliah dan telah bekerja, masih banyak yang tinggal di kontrakan. Nah, dengan fakta tersebut, kenapa kita tidak memulai KPR dari sekarang meskipun kita masih anak kuliahan? Pertanyaannya, mungkinkah kredit pemilikan rumah dilakukan oleh seorang mahasiswa? Yang pasti KPR untuk mahasiswa sangat mungkin untuk dilakukan. Lalu, bagaimana cara kita untuk melakukannya? gimana caranya kita bisa memiliki rumah jika nanti sudah bekerja selama 5 tahun setelah lulus dari bangku kuliah? Berikut ini adalah 5 tips kepemilikan rumah mahasiswa, agar nantinya para mahasiswa mampu punya rumah sendiri dengan cara kredit pemilikan rumah (KPR) :
1. Mengalokasikan dana dari diri sendiri
Mulai dengan melakukan perencanaan keuangan pribadi. Kita mulai dengan cara mengatur alokasi dana bulanan. Kita pisah antara kebutuhan untuk kuliah dan kebutuhan yang tidak berkaitan dengan kuliah. Kita buat pos dana untuk kuliah sebagai prioritas utama (termasuk uang transport dan buku). Nah, pos kedua adalah pos dana non-kuliah yang bisa kita prioritaskan untuk KPR dan sebagai biaya makan tentunya. Untuk dana yang sifatnya untuk hiburan, liburan dan senang-senang, kita tempatkan setelah alokasi dana kredit pemilikan rumah.
2. Cari penghasilan tambahan
Meskipun kita masih diberi uang saku bulanan oleh keluarga kita, untuk bisa memulai KPR, kita perlu mencari penghasilan tambahan. Kita bisa coba dengan mencari pekerjaan paruh waktu. Tentunya yang tidak mengganggu jadwal kuliah kita. Pekerjaan ini bisa dibagi menjadi pekerjaan yang menunjang kuliah dan pekerjaan yang tidak ada kaitan sama sekali dengan mata kuliah yang kita tempuh. Dan ingat, pekerjaan ini hanya sebatas untuk mendapat penghasilan tambahan. Jadi sekali lagi, pekerjaan ini tidak boleh sampai mengganggu tugas utama kita sebagai seorang mahasiswa. Nah, penghasilan tambahan yang kita dapat bisa kita kumpulkan untuk KPR yang kita rencanakan.
3. Hitung future value (nilai rumah di masa yang akan datang)
Kita tentukan dulu harga rumah yang kita inginkan. Jangan terlalu mahal dan harus realistis. Lalu kita hitung harga rumah tersebut di masa yang akan datang dengan menggunakan rumus berikut :

FV = PV * (1 + i)^n

FV : harga rumah saat ini
PV : harga rumah dimasa yang akan datang
i : faktor kenaikan harga rumah (misal 10 persen-20 persen per tahun)
n : waktu yang tersedia untuk memiliki rumah, misalkan lama kuliah 3 tahun, ingin memiliki rumah 3 tahun setelah lulus, maka nilai ‘n’ menjadi 6 tahun

4. Mulai untuk merencanakan pembelian rumah
Kita rencanakan dulu kira-kira kapan kita ingin punya rumah. Maksimal adalah setelah 5 tahun kita bekerja atau setelah lulus kuliah. Tentukan kira-kira mana yang menurut kita paling cepat.
5. Mulai berinvestasi
Kita harus mulai berinvestasi, karena seberapa besar rencana KPR yang kita inginkan, pasti tidak akan pernah tercapai jika kita tidak memulai untuk berinvestasi. Untuk itu, kita perlu lakukan investasi mulai dari sekarang. Bisa mulai dari Investasi rekasadana Saham. Adapun target return sebuah reksadana saham per tahunnya dapat kita hitung dengan asumsi returnnya sebesar 20%. Berapa besarnya dana yang harus kita sisihkan untuk investasi? Bisa dilihat di gambar tabel di bawah ini :
KPR untuk mahasiswa
Dari tabel di atas bisa kita lihat, dengan menyisihkan minimum sebesar Rp 14.757 sampai Rp 42.163 per hari, maka kita bisa punya rumah melalui KPR dengan harga Rp 350 juta hingga Rp 1 milar. Tentunya ini menjadi sebuah investasi yang bermakna buat kita. Jadi, untuk memiliki rumah melalui KPR bagi seorang mahasiswa bukan sesuatu yang tidak mungkin. Kita bisa rencanakan dan lakukan dari sekarang. Adapun tips memulai KPR ini tidak terbatas bagi mahasiswa saja, tapi untuk yang statusnya masih calon mahasiswa, juga bisa menerapkan tips ini.
Sumber :  BisnisKeuangan Kompas
Source : https://www.ilmu-investasi.com/2013/03/tips-memulai-kpr-untuk-mahasiswa.