Karya Ilmiah dan Metode penelitian antropologi (Antropologi SMA Kelas XII)
Karya Ilmiah
karya ilmiah adalah suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulis secara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatan metode ilmiah. Karya tulis ilmiah sebagai sarana komunikasi ilmu pengetahuan yang berbentuk tulisan demgan menggunakan sistematika yang dapat diterima oleh komunitas keilmuan melalui suatu sistematika penulisan yang disepakati.
Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik berupa skripsi, tesis, dan disertasi. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat akademik yang bersifat teknis, berisikan apa yang diteliti secara lengkap, mengapa hal itu diteliti, cara melakukan penelitian, hasil-hasil yang diperoleh, dan kesimpulan penelitian. Isinya disajikan secara lugas dan objektif. Karya tulis ilmiah untuk kepentingan masyarakat umum biasanya disajikan dalam bentuk artikel yang cenderung menyajikan hasil penelitian dan aplikasi dari hasil penelitian tersebut dalam subtansi keilmuannya.
Ciri-ciri karya ilmiah
- struktur sajian
Struktur yang terdapat dalam karya ilmiah biasanya terdiri dari pendahuluan, pokok bahasan, dan bagian penutup. Ketiganya sangat terkait satu sama lain. dimana pendahuluan merupakan pengantar untuk masuk kedalam pokok bahasan. Sedangkan pokok bahasan merupakan bagian inti yang berisi gagasan pokok yang ingin disampaikan. Biasanya pada pokok bahasan terdiri dari beberapa bab atau sub topik.
- Komponen dan subtansi
Semua karya ilmiah yang dibuat oleh seseorang harus mengandung pendahuluan, bagian inti atau pokok bahasan, penutup, dan daftar pustaka. Meskipun karya ilmiah terdiri dari berbagai macam jenisnya. Akan tetapi, karya ilmiah yang dimuat didalam jurnal harus terdapat abstrak.
- Sikap penulis
Sikap yang harus dimiliki oleh penulis dalam membuat suatu karya ilmiah adalah objektif, menggunakan gaya bahasa yang impersonal, banyak menggunakan bentuk kata pasif, dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama atau kedua.
- Penggunaan bahasa
Bahasa yang digunakan dalam menulis suatu karya ilmiah adalah bahasa yang baku. Dengan menggunakan pilihan kata atau istilah dan menggunakan kalimat-kalimat yang efektif dengan struktur yang baku.
- Jenis-jenis karya ilmiah
Menurut Arifin (2003) karya ilmiah dibedakan menjadi berikut ini:
- Makalah, sebuah karya tulis ilmiah yang menyajikan suatu masalah. Pembahsan yang dikaji dalam karya tulis ilmiah ini berdasarkan data yang diperoleh di lapangan dan bersifat empiris-objektif.
- Kertas kerja, kertas kerja hampir sama dengan makalah. Akan tetapi pembahasan dalam kertas kerja lebih mendalam dibandingkan dengan makalah.
- Skripsi, merupakan sebuah karya tulis ilmiah yang ditulis berdasarkan pendapat orang lain. Data diperoleh secara langsung melalui observasi lapangan atau percobaan di laboratorium. Dalam pembuatan skripsi dibutuhkan sumbangan material yang berupa temuan baru tentang salah satu aspek atau lebih dalam bidang spesialisasinya.
- Tesis, berupa temuan baru yang diperoleh dengan melakukan penelitian sendiri. Tesis merupakan karya tulis ilmiah yang lebih mendalam dibandingkan dengan skripsi.
- Disertasi, berupa suatu temuan penulis sendiri dan bersifat orisinil. Disertasi adalah suatu karya tulisan ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapat dibuktikan oleh penulis. Temuan ini berdasarkan data dan fakta yang validdengan analisi yang terperinci. Apabila temuan peneliti dapat dipertahankan dari sanggahan penguji, maka penulisnya berhak mendapatkan gelar doktor (S3).
Hal-hal yang harus ada dalam karya ilmiah antara lain:
- Karya tulis ilmiah memuat gagasan ilmiah lewat pikiran dan alur pikiran.
- Keindahan karya tulis ilmiah terletak pada bangun pikir dengan unsur-unsur yang menyangganya.
- Alur pikir dituangkan dalam sistematika dan notasi.
- Karya tulis ilmiah terdiri dari unsur-unsur: kata, angka, tabel, dan gambar, yang tersusun mendukung alur pikir yang teratur.
- Karya tulis ilmiah harus mampu mengekspresikan asas-asas yang terkandung dalam hakikat ilmu dengan mengindahkan kaidah-kaidah kebahasaan.
- Karya tulis ilmiah terdiri dari serangkaian narasi (penceritaan), eksposisi (paparan), deskripsi (lukisan) dan argumentasi (alasan).\
Metode Penelitian
- Studi Kuantitatif
Berdasarkan pendekatan yang dilakukan, studi dapat dikelompokkan menjadi studi kuantitatif dan kualitatif. Studi kuantitatif adalah studi yang mementingkan hasil, bukan proses. Hasil studi berwujud laporan dengan menggunakan lambang dan bilangan. Hasil studi didasarkan pada data empiris yang diperoleh dari lapangan yang sudah ditata dan direncanakan sedemikian rupa. Data lapangan masih merupakan informasi atau data kasar, yang harus diolah dan dianalisis dengan menggunakan statistik agar dapat menjawab permasalahan studi. Statistik yang digunakan dapat berupa persentase, media, mean, simpangan baku dan korelasi. Pada umumnya data akan ditampakkan dengan menggunakan tabel, grafik, diagram dan prosedurnya. Ada beberapa ciri studi kuantitatif, yaitu :
- Penelitian kuantitatif pada umumnya bertujuan membuktikan suatu hipotesis yang dimunculkan secara jelas dengan data empirik. Penelitian ini akan menguji suatu teori yang mengandung hubungan antara variabel yang diteliti. Peneliti cenderung menentukan model dan variabel yang sudah ditetapkan secara terperinci dan relatif pasti.
- Penelitian kuantitatif menggunakan penyusunan dan penghitungan data yang berujud angka-angka.
- Penelitian kualitatif menggunakan asisten, angket, atau interviuw yang berstruktur untuk memperoleh dan mengumpulkan data.
- Penelitian kuantitatif menggunakan prosedur bertingkat untuk menilai data, mengolahnya dengan menggunakan statistik serta memberikan hasil statistik sebagai jawaban terhadap permasalahan.
- Penelitian kualitatif menyajikan data dalam bentuk angka-angka, baik frekuensi atau teknik penyajian data yang lain.
- Studi Kualitatif
Studi kualitatif berusaha mendekati dan memecahkan permasalahan yang tidak dapat dipecahkan oleh studi kuantitatif. Dibalik keberhasilan studi kuantitif memecahkan berbagai permasalahan, masih banyak juga tersisa persoalan yang tidak terpecahkan, oleh karena itu diperlukan studi kualitatif. Sangat banyak studi Antropologi yang menggunakan studi kualitatif. Contohnya; bagaimana proses adaptasi budaya budaya dari anak yang baru masuk sekolah? Bagaimana akulturasi budaya terjadi pada setiap masyarakat? Sejauh mana pengaruh agama dan sistem religi terhadap kebudayaan manusia?
Beberapa hal penting mengenai studi kualitatif antara lain:
- Studi kualitatif mempunyai latar belakang alami. Studi akan menghabiskan banyak waktu di daerah studi untuk mengamati dan memahami permasalahan secara mendalam. Orang yang melakukan studi terjun langsung dan tinggal di lapangan agar bisa memahami konteks yang ada. Perilaku akan lebih mudah dipahami apabila dilakukan observasi langsung di daerah kejadian.
- Studi kualitatif bersifat deskriptif. Data yang dikumpulkan lebih banyak berupa kata atau gambar daripada data dalam ujud angkaangka. Laporan yang ditulis sering mengutip data dalam rangka menunjukkan sesuatu yang dihadapi. Studi kualitatif memiliki asumsi bahwa dalam studi tidak ada teka teki yang lepas sama sekali dari konteksnya. Sesuatu hal pasti ada kaitannya dengan hal lainnya kalau dipelajari secara menyeluruh. Misalnya; Mengapa di malam yang dingin ada lelaki yang merasa kepanasan?
- Studi kualitatif lebih menekankan proses daripada produk. Biasanya studi kualitatif menjawab pertanyaan “bagaimana” atau “mengapa”. Misalnya; Bagaimana sikap anggota masyarakat terhadap masyarakatnya? Jawaban terhadap pertanyaan itu akan mempengaruhi perilakunya terhadap masyarakatnya. Pertanyaan jenis ini menghendaki jawaban yang mengambarkan proses, bukan hasil.
- Studi kualitatif cenderung menganalisis data secara induktif.
Sumber:
Anggraeni, Silvia. Materi Antropologi SMA Kelas XII: Karya Ilmiah Dan Metode Penelitian Antropologi. https://blog.unnes.ac.id/anggraeni/2015/12/15/materi-antropologi-sma-kelas-xii-karya-klmiah-dan-metode-penelitian-antropologi/. [Online]. diakses pada 15 Desember 2015
Leave a Reply