haii sahabat blogger, masih berkaitan dengan materi antropologi SMA/MA kelas XI kali ini saya akan membagikan sedikit pengetahuan mengenai kesadaran multietnik. Berikut penjelasannya…
Identitas dasar kelompok menjadi acuan bagi para anggota suatu kelompok etnik dalam melakukan intreaksi sosialnya. Selain itu dentitas dasar merupakan suatu acuan yang sangat mendasar dan bersifat umum, serta menjadi kerangka dasar bagi perwujudan suatu kelompok etnik. Identitas dasar tersebut kemudian menjadi suatu pembeda antara satu kelompok dengan kelompok etnik yang lain dalam berinteraksi. Identitas dasar merupakan sumber adanya ikatan primodial, suatu ikatan yang lahir dari hubungan-hubungan keluarga atau hubungan darah (garis keturunan), hubungan ras, lingkungan kepercayaan atau keagamaan, serta bahasa atau dialek tertentu. Kesadaran etnik yang bersumber pada identitas dasar suatu kelompok etnik merupakan suatu hal yang pasti dialami setiap individu dalam kehidupan kelompok. Di negara yang memiliki beragam etnis seperti di Indonesia, selalu ada potensi munculnya konflik baik dalam hal ketenagakerjaan, pertanahan, atau konflik atas sumber daya alam akan menimbulkan konflik antar etnis dan konflik antar agama.
Dalam masyarakat yang multietnik, model pergaulan yang etnosentrik dapat mengakibatkan adanya pertentangan antara satu kelompok dengan kelompok yang lain. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi adanya peretntangan tersebut yaitu dengan sosialisasi mengenai keberagaman multietnik yang ada di Indonesia. Selain itu juga dapat dilakukan dengan cara berhubungan antar individu atau antar kelompok atau individu dengan kelompok yang menimbulkan bentuk hubungan yang harmonis. Dari hubungan tersebut diharapkan mereka semakin saling mengenal, akrab, lebih mudah bergaul, lebih percaya terhadap pihak lain, sehingga dapat bekerjasama antara yang satu dengan yang lain. Salah satu sikap yang menunjukkan adanya kesadaran multietnik dalam masyarakat yaitu dengan adanya sikap toleransi.
Para pakar kebudayaan seperti Galtung, Soedjatmoko mengungkapkan bahwa nilai toleransi bukanlah sebuah nilai yang hadir pada dirinya sendiri tetapi nilai toleransi bersumber dari adanya nilai empati yang secara inherent sudah ada dalam hati setiap manusia. Empati merupakan kemampuan hati nurani manusia untuk ikut merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain dan kemampuan untuk ikut bergembira ataupun berduka dengan kegembiraan dan kedukaan orang lain. Jika rasa empati yang dimiliki seseorang tinggi maka semakin tinggi pula nilai toleransi yang dimiliki individu tersebut, yaitu kemampuan untuk menerima dan menghargai adanya perbedaan, sehingga nilai toleransi menjadi nilai positif dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara dan mengurangi muncul adanya konflik.
Untuk menambah wawasan mengenai cara menumbuhkan kesadaran multietnik yang dapat dilihat pada link berikut ini https://nasional.sindonews.com/read/744191/18/menumbuhkan-kesadaran-multikulturalisme-1369885691
Selain terdapat artikel untuk menambah wawasan anda mengenai kesadaran multietnik di Indonesia, penulis memiliki pertanyaan yang dapat anda gunakan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan anda tentang materi diatas dengan beberapa pertanyaan di bawah ini
- Mengapa hingga saat ini masih banyak ditemui konflik-konflik di Indonesia baik antar suku maupun agama?
- Bagaimana cara yang dilakukan untuk mengurangi adanya ketegangan dalam masyarakat multietnik di Indonesia? Lalu hal apa saja yang diharapkan dari hubungan harmonis antar kelompok yang berbeda tersebut?
- Nilai-nilai apa yang seharusnya dimiliki oleh setiap individu untuk mencapai terjadinya integrasi sosial dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara? Lalu apakah bangsa Indonesia saat ini telah menerapkan nilai-nilai tersebut? Jelaskan pendapat anda !
- Bagaimana peran sikap empati dalam menghargai perbedaan di masyarakat? Jelaskan pendapat anda dan berikan contohnya!
Sumber : Taum, Yoseph.2006.Masalah-masalah Sosial Dalam Masyarakat Multietnik.Yogyakarta:Universitas Sanata Dharma.https://repositori.perpustakaan.kemdikbud.go.id/1113/1/Multietnik-Yapi.pdf