haii sahabat blogger, postingan saya kali ini akan membahas materi antropologi SMA/MA kelas XI mengenai pewarisan budaya. Langsung saja simak paparan materinya berikut ini
Konsep Nilai
Sistem nilai merupakan nilai inti (core value) dari masyarakat yang diakui dan dijunjung tinggi oleh setiap manusia di dunia untuk berperilaku. Sistem nilai menunjukkan tata-tertib hubungan timbal balik yang ada di dalam masyarakat dan berfungsi sebagai pedoman tertinggi bagi tindakan manusia (Koentjaraningrat, 2006). Sistem nilai budaya berupa abstraksi yang tidak sama persis dalam setiap kelompok masyarakat. terdapat beberapa nilai yang berbeda atau bahkan bertentangan, hanya saja orientasi nilai budayanya akan bersifat universal.
Menurut Kluckhohn, sistem nilai budaya dalam masyarakat, secara universal terdapat lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
- Hakikat hidup manusia, yaitu setiap kebudayaan memiliki perbedaan di mana sebagian ada yang berusaha untuk kehidupan di akhirat, tetapi adapula yang fokus pada pola-pola kelakuan tertentu dan menganggap hidup sebagai sesuatu hal yang baik (mengisi hidup).
- Hakikat karya manusia yaitu setiap manusia berbeda-beda, sebagian ada yang memiliki anggapan bahwa karya mereka bertujuan untuk hidup, dan karya tersebut memberikan kedudukan atau kehormatan bagi dirinya.
- Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda yaitu sebagian masyarakat memiliki pandangan untuk lebih mementingkan orientasi masa lampau, tetapi sebagian yang lain juga memiliki pandangan untuk masa kini dan masa yang akan datang.
- Hakikat alam manusia yaitu kebudayaan menganggap bahwa manusia harus memanfaatkan alam semaksimal mungkin, tetapi adapula kebudayaan yang beranggapan bahwa manusia harus harmonis dengan alam dan selaras dengan alam.
- Hakikat hubungan manusia yaitu ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horisontal maupun secara vertikal.
B. Pewarisan budaya
Pada hakikatnya kebudayaan merupakan warisan sosial yang diturunkan dari generasi ke generasi melalui suautu proses pembelajaran. Segala wujud kebudayaan baik spiritual maupun material yang berupa sistem gagasan, ide-ide, norma-norma, aktivitas berpola serta benda-benda hasil karya manusia dikenalkan melalui proses pembelajaran informal melalui enkulturasi dan sosialisasi.
1.Enkulturasi
Enkulturasi merupakan proses pewarisan kebudayaan kepada individu yang dimulai ketika individu dilahirkan yaitu pada saat kesadaraan diri individu telah tumbuh dan berkembang sehingga agar kesadaran diri individu berkembang maka harus dilengkapi dengan lingkungan sosialnya. Proses enkulturasi dimulai dengan mengetahui objek-objek diluar dirinya yang kemudian dipahami menurut nilai kebudayaan di mana individu tersebut dibesarkan. Dalam proses enkulturasi seorang individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikir serta sikap dan perilakunya dengan adat istiadat, sistem norma dan peraturan yang ada dalam kebudayaannya. Dampak enkulturasi terhadap kepribadian dalam beberapa kebudayaan dan pembiasaan dalam mengasuh dan membesarkan anak dengan cara represif cenderung menyebabkan seorang individu dalam pertumbuhannya menjadi pribadi yang penurut. Sedangkan dalam kebudayaan yang lain mengasuh dan membesarkn anak dengn cara permisif akan mempermudah terbentuknya kepribadian yang bebas dan lebih percaya diri.
2. Sosialisasi
Proses pewarisan kebudayaan melalui proses sosialisasi berkaitan erat proses belajar kebudayaan dan berhubungan dengan sistem sosial. Dalam proses sosialisasi seorang individu dari masa kanak-kanak, masa dewasa hingga masa tua belajar bermacam-macam pola tindakan dan interaksi dengan orang-orang yang ada disekitarnya yang masing-masing memiliki kedudukan status dan peran dalam masyarakat. Setiap individu dalam masyarakat yang berbeda akan mengalami proses sosialisasi yag berbeda karena proses sosialisasi ditentukan oleh kebudayaan dan lingkungan sosial masyarakat yang bersangkutan. Praktik pendidikan anak bersumber pada adat kebiasaan pokok dalam masyarakat yang berhubungan dengan papan, pangan, dan perlindungan yang pada akhirnya menyebabkan kepribadian tertentu pada orang dewasa (J.W.M Whiting dan I.L Child dalam Kodiron 2004 ). Dalam kepribadian umum setiap kebudayaan memiliki kepribadian umum atau modal personality structure yaitu sejumlah watak dan ciri yang kadang-kadang secara keseluruhan atau sebagian dari watak tersebut berada dalam jiwa mayoritas masyarakat yang bersangkutan. Hal tersebut selain ditentulan oleh masing-masing individu juga dibentuk oleh latar belakang kebudayaan dan sub kebudayaan dari lingkungan sosial tempat individu dibesarkan.
Untuk menambah wawasan, penulis menambahkan artikel mengenai pewarisan budaya yang dapat dilihat pada link berikut ini https://www.ubaya.ac.id/2014/content/articles_detail/184/Berharap-Pada-Televisi-Lokal-Sebagai-Agen-Pelestari-Budaya-Bangsa.html
Untuk mengetahui pemahaman anda mengenai materi diatas, penulis memiliki beberapa pertanyaan sebagai berikut
- Mengapa suatu nilai dapat dikatakan sebagai pedoman tertinggi bagi manusia dalam bertindak? Jelaskan pendapat anda!
- Salah satu dari lima masalah pokok manusia yaitu hakikat alam dan manusia. Jika melihat keadaaan alam saat ini yang semakin banyak kerusakan, lalu dari hakikat alam dan manusia tersebut manakah yang seharusnya diterapkan dalam kehidupan?
- Bagaimana peran enkulturasi dalam pembentukan kepribadian seseorang? Adakah perbedaan yang ditimbulkan dari pengaruh tersebut?
- Bagaimana pengaruh lingkungan dan kebudayaan terhadap proses sosialisasi seseorang?
Sumber :
Koentjaraningrat. (2006). Pengantar Ilmu Antropologi; Jakarta: Rineka Cipta.
Kodiran.2004.Pewarisan Budaya dan Kepribadian.Vol 16, No 1 hal 10-16.https://download.portalgaruda.org/article.php?article=3079&val=29