Universitas konservasi merupakan universitas yang menanamkan karakter peduli terhadap kelestarian lingkungan alam. Sebagai mahasiswa, apalagi mahasiswa universitas konservasi perlu adanya kesadaran untuk peka terhadap lingkungan. Lingkungan alam yang masih lestari perlu kita jaga dan lingkungan yang sudah rusak harus kita perbaiki.

Untuk mewujudkan universitas konservasi perlu adanya peran aktif dari seluruh pihak yang bersangkutan. Menjaga kebersihan lingkungan kampus merupakan kewajiban seluruh elemen kampus, bukan hanya tugas tukang kebersihan. Bayangkan mahasiswa, dosen, staff Unnes yang jumlahnya ribuan apabila mereka semua menyadari akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pastilah akan terwujud lingkungan kampus Unnes yang bersih dari sampah.

Selama ini masih banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab, membuang sampah sembarangan, padahal sudah disediakan tempat pembuangan sampah, tetapi sampah masih banyak berserakan. Hal itu tentu sangat merusak pemandangan, lingkungan kampus yang seharusnya bersih dan indah menjadi kotor dan tidak enak dipandang. Tentunya hal tersebut juga akan berimplikasi dengan kenyamanan belajar di kampus.

Sebenarnya upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan bisa tumbuh dari kesadaran dan kemauan masing-masing individu. Akan tetapi masih banyak orang yang tidak peduli akan hal itu. Perlu adanya sanksi yang tegas bagi pihak yang masih membuang sampah sembarangan karena himbauan saja tidak cukup untuk menanganinya.

Sebagai universitas konservasi juga perlu peduli terhadap kelestarian alam. Program menanam pohon merupakan salah satu program yang tepat untuk menangani permasalahan yang saat ini sedang timbul, yakni pemanasan global. Banyaknya pohon yang ditebangi hutan yang dibakar untuk lahan industri merupakan penyumbang masalah pemanasan global. Banyak pohon yang ditebang sehingga penyerap gas CO semakin berkurang dan akhirnya merusak ozon, menimbulkan masalah pemanasan global.

Program menanam pohon perlu digalakkan dan berkelanjutan. Program tersebut perlu mempertimbangkan kondisi alam yang sesuai dan perlu juga adanya pemeliharaan dan pelestarian, sehingga pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Program menanam pohon merupakan salah satu penyumbang untuk menangani masalah pemanasan global.

Selain kelestarian alam, kelestarian sumber daya alam juga perlu kita jaga. Kita harus bijak dalam menggunakan energi. Selama ini masih banyak elemen kampus yang menggunakan kendaraan bermotor dan sangat sedikit yang jalan kaki. Hal itu merupakan salah satu penyumbang kelangkaan bahan bakar fosil dan pemanasan global, karena bahan bakar fosil termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan gas buang dari kendaraan bermotor mengandung gas CO yang bisa merusak ozon.

Setidaknya kita harus bijak dalam menggunakan energi, misalnya berangkat ke kampus dengan jalan kaki atau bersepeda akan mengurangi produksi gas CO yang bisa menimbulkan pemanasan global. Bijak dalam menggunakan energi juga bisa diartikan dengan menggunakan energi secara efektif dan efisien, misalnya mematikan keran air yang sudah tidak digunakan, mematikan lampu dan televisi yang sudah tidak digunakan merupakan salah satu upaya menghemat energi listrik.

Dengan mengamalkan etika karakter konservasi dalam kehidupan kampus akan mengarahkan kita untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan sehingga akan terwujud rumah ilmu berbasis konservasi yang bereputasi.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.