Archive for category Uncategorized

Parikan Konservasi

Pak Yono tindak Wonogiri

Kepanggih Siti lan Riyadi

Ayo nindakno budaya konservasi

Supaya alam tetep lestari

 

Kembang mawar kembang melati

Yen lagi mekar ambune wangi

Unnes iku kampus konservasi

Mahasiswane uga berprestasi

 

Tuku ketan menyang Solo

Gawe jadah, jadahe wangi

Nyawang tanduran ijo royo-royo

Gawe bungah lan ngayemke ati

 

Parikan ini saya buat dalam memenuhi tugas mata kuliah pendidikan konservasi di Universitas Negeri Semarang.

 

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

 

Hanya Sebuah Refleksi

Ketika kamu kehilangan semangat

Ketika kamu berjalan tak tentu arah, semangat tak lagi ada, seolah-olah ingin menyerah, putus asa, patah semangat, hilang arah, tak  punya motivasi untuk kuliah. Ingatlah tujuan awalmu, ingatlah mimpi-mimpimu, ingatlah perrjuanganmu, ingatlah bayanganmu dulu, ingatlah ketika kamu berjuang untuk dapat lolos seleksi masuk perguruan tinggi. Tidak sadarkah kamu, bahwa kamu telah berjalan sejauh ini, tidak sadarkah kamu sesungguhnya kamu sudah berjuang bahkan kamu mampu melewati semua ujian itu, hingga sadarkah kamu sesungguhnya kamu sangat-sangat dekat dengan keberhasilan. Bayangkan dulu, bayangkan dulu mimpimu seperti apa, bayangkan seolah-olah kamu kembali ke masa lalumu. Masa dimana kamu bingung menentukan pergururuan tinggi manakah yang akan kammu pilih, bayangkan dulu kamu bingung memilih program studi apa yang akan kamu pilih. Bayangkan dulu kamu ingin lolos seleksi tanpa tes, bayangkan kamu ingin sekali lolos beasiswa bidikmisi, dan bayangkan dulu kamu membayangkan segala kemungkinan yang akan terjadi. Bagaimana jika nanti aku tak lolos seleksi tanpa tes, lagi-lagi akau harus menurunkan grade perguruan tinggi dan program studi yang akan kupilih. Bayangkan ketika kamu tak lolos beasiswa bidikmisi, haruskah kamu melanjutkan studi dengan biaa orang tua, yang kamu tahu perjuangan mereka sudah sangat berat menyekolahkan kamu sampai SMA, membiayai hidup kamu, berkorban jiwa dan raga. Bahkan ayahmu rela meninggalkanmu berbulan-bulan jauh dari keluarga demi menafkahi keluarga, demi mencarikanmu biaya untuk sekolah, untuk biaya hidupmu. Tidak sadarkah kamu, ia bekerja keras demi kamu, lalu apa balasan yang bisa kamu berikan untuknya ? hingga saat ini, sudahkah kamu membuat mereka bangga, sudahkah kamu membuat orang tuamu terseenyum atas apa yang telah mereka korbankan, mereka perjuangkan demi kamu. Semua orang tua pasti berharap kehidupan anaknya akan jauh lebih baik daripadanya, bahkan maling sekalipun pasti tidak ingin anaknya menjadi maling, perampok, penjahat, pencopet tidak ingin anaknya kelak menjadi seperti mereka. Pastilah mereka berharap kehidupan anaknya akan jauh lebih baik. Karena harapan orang tua hanyalah pada masa depan anak-anaknya.

Lalu bayangkan saat ini. Apa yang kau peroleh ? Lolos masuk perguruan tinggi ? Lolos beasiswa bidikmisi ? Kuliah di perguruan tinggi ternama ? Lolos masuk prodi pilihan ? Mulai menjalankan aktivitas sebagai seorang mahasiswa ? Ingat “MAHASISWA”. Kamu sekarang sudah mahasiswa, sudah dianggap dewasa, hidup mandiri, tidak lagi bergantung kepada orang tua, yang ketika bangun tidak lagi dibangunkan orang tua, ketika makan tidak lagi dimasakin ibu, semua itu sudah kamu jalani, semua itu sudah kamu dapatkan, semua itu sudah kamu lalui dengan perjuangan, kamu sudah berjuang sejauh ini, kamu sudah melalui prosesnya, kamu sudah melalui tahap demi tahap, lalu apakah sekarang kamu menyerah ? Tak punya semangat ? Ingin pulang ? Ingin kembali ke masa dulu ? Sekarang kamu sudah memiliki semuanya, sesuatu yang dulu kamu inginkan, kamu harapakan, kamu dambakan, kamu bayangkan, sadar sekarang kamu sudah memiliki semua itu, kamu sudah melaui perjuangan. Apakah kamu ingin menyerah di tengah jalan ? Tidakakh kamu tahu kamu hanya perlu melangkah beberapa langkah lagi ? Iya beberapa langkah lagi. Karena kamu sudah sangat dekat dengan keberhasilan, sudah sangat dekat. Beberapa tahun lagi, sebentar lagi, yakinlah kamu akan mencapai apa yang dulu kamu cita-cita kan. Membahagiakan orang tua. Dengan penuh perjuangan kamu telah melaluinya. Dan ingatlah kamu punya Tuhan, kamu punya Allah, yang semua itu berjalan atas kehendaknya, semua itu berjalan atas takdirnya, maka dekatkanlah diri kepada Allah, mintalah hanya kepada-Nya, berdoalah hanya kepada-Nya, karena semua berjalan atas kuasanya. Jangan bersedih karena Allah selalu bersamamu. Jangan merasa kesepian, karena sesungguhnya Allah selau bersamamu. Yakinlah kamu bisa melewati semua.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi#2

Universitas konservasi merupakan universitas yang menanamkan karakter peduli terhadap kelestarian lingkungan alam. Sebagai mahasiswa, apalagi mahasiswa universitas konservasi perlu adanya kesadaran untuk peka terhadap lingkungan. Lingkungan alam yang masih lestari perlu kita jaga dan lingkungan yang sudah rusak harus kita perbaiki.

Untuk mewujudkan universitas konservasi perlu adanya peran aktif dari seluruh pihak yang bersangkutan. Menjaga kebersihan lingkungan kampus merupakan kewajiban seluruh elemen kampus, bukan hanya tugas tukang kebersihan. Bayangkan mahasiswa, dosen, staff Unnes yang jumlahnya ribuan apabila mereka semua menyadari akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan pastilah akan terwujud lingkungan kampus Unnes yang bersih dari sampah.

Selama ini masih banyak orang-orang yang tidak bertanggung jawab, membuang sampah sembarangan, padahal sudah disediakan tempat pembuangan sampah, tetapi sampah masih banyak berserakan. Hal itu tentu sangat merusak pemandangan, lingkungan kampus yang seharusnya bersih dan indah menjadi kotor dan tidak enak dipandang. Tentunya hal tersebut juga akan berimplikasi dengan kenyamanan belajar di kampus.

Sebenarnya upaya untuk menjaga kebersihan lingkungan bisa tumbuh dari kesadaran dan kemauan masing-masing individu. Akan tetapi masih banyak orang yang tidak peduli akan hal itu. Perlu adanya sanksi yang tegas bagi pihak yang masih membuang sampah sembarangan karena himbauan saja tidak cukup untuk menanganinya.

Sebagai universitas konservasi juga perlu peduli terhadap kelestarian alam. Program menanam pohon merupakan salah satu program yang tepat untuk menangani permasalahan yang saat ini sedang timbul, yakni pemanasan global. Banyaknya pohon yang ditebangi hutan yang dibakar untuk lahan industri merupakan penyumbang masalah pemanasan global. Banyak pohon yang ditebang sehingga penyerap gas CO semakin berkurang dan akhirnya merusak ozon, menimbulkan masalah pemanasan global.

Program menanam pohon perlu digalakkan dan berkelanjutan. Program tersebut perlu mempertimbangkan kondisi alam yang sesuai dan perlu juga adanya pemeliharaan dan pelestarian, sehingga pohon yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Program menanam pohon merupakan salah satu penyumbang untuk menangani masalah pemanasan global.

Selain kelestarian alam, kelestarian sumber daya alam juga perlu kita jaga. Kita harus bijak dalam menggunakan energi. Selama ini masih banyak elemen kampus yang menggunakan kendaraan bermotor dan sangat sedikit yang jalan kaki. Hal itu merupakan salah satu penyumbang kelangkaan bahan bakar fosil dan pemanasan global, karena bahan bakar fosil termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui dan gas buang dari kendaraan bermotor mengandung gas CO yang bisa merusak ozon.

Setidaknya kita harus bijak dalam menggunakan energi, misalnya berangkat ke kampus dengan jalan kaki atau bersepeda akan mengurangi produksi gas CO yang bisa menimbulkan pemanasan global. Bijak dalam menggunakan energi juga bisa diartikan dengan menggunakan energi secara efektif dan efisien, misalnya mematikan keran air yang sudah tidak digunakan, mematikan lampu dan televisi yang sudah tidak digunakan merupakan salah satu upaya menghemat energi listrik.

Dengan mengamalkan etika karakter konservasi dalam kehidupan kampus akan mengarahkan kita untuk lebih peduli terhadap kelestarian lingkungan sehingga akan terwujud rumah ilmu berbasis konservasi yang bereputasi.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Membangun Rumah Ilmu untuk Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi#1

Apa itu rumah ilmu ?

Rumah ilmu merupakan tempat sebagai media untuk belajar, mengembangkan kepribadian, membentuk karakter, memperoleh pengetahuan, pengalaman, dan berbagai bidang ilmu lainnya. Rumah ilmu merupakan sebuah lembaga yang bertujuan untuk mencetak ilmuwan yang ahli dalam bidangnya. Sebagai rumah ilmu yang baik, tentunya sebuah lembaga harus bisa mengajarkan bidang ilmu bukan hanya sebagai teori, tetapi juga perlu mengajarkan pengamalannnya dalam kehidupan sehari-hari, karena ilmu bukan hanya untuk dipelajari tetapi juga perlu diamalkan supaya bisa lebih bermanfaat bagi lingkungan sekitar, seperti kata pepatah “apalah artinya ilmu bila tidak diamalkan”.

Universitas Konservasi

Universitas Negeri Semarang merupakan universitas berwawasan konservasi. Universitas konservasi merupakan universitas yang memperhatikan nilai karakter peduli terhadap lingkungan dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan agar terhindar dari kerusakan. Sebagai universitas konservasi Unnes memiliki tujuh pilar utama konservasi yang dikembangkan untuk mewujudkan kampus berbasis konservasi, antara lain : 1). Konservasi keanekaragaman hayati; 2). arsitektur hijau dan sistem transportasi internal; 3). Pengelolaan limbah; 4). Kebijakan nirkertas; 5). energi bersih; 6). Konservasi etika, seni, dan budaya; dan 7). Kaderisasi konservasi ( Puji Hardati dkk 2015 ). Untuk menciptakan universitas konservasi diperlukan peran aktif dari berbagai pihak.

Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Universitas Konservasi Bereputasi

Sebagai mahasiswa universitas konservasi perlu memiliki kepekaan terhadap kondisi lingkungan alam di sekitarnya. Mahasiswa harus mampu menjaga kelestarian lingkungan dan menjaga kebersihan. Mata kuliah pendidikan konservasi merupakan salah satu mata kuliah yang menjadi sarana dalam menanamkan karakter konservasi kepada mahasiswa. Akan tetapi perlu adanya perombakan sistem perkuliahan, seharusnya perkuliahan juga diimbangi dengan praktik langsung ke lapangan, misalnya dengan melakukan kegiatan peduli kebersihan lingkungan kampus. Perkuliahan tidak melulu harus membahas materi dan teori, karena aksi nyata lebih penting daripada hanya pemikiran. Kemudian diperlukan juga adanya program dari kampus yang dilaksanakan secara periodik untuk mewujudkan konservasi, misalnya kegiatan kebersihan yang dilaksanakan setiap seminggu sekali dan dilaksanakan secara rutin. Sehingga akan terwujud rumah ilmu berbasis konservasi akan benar-benar terwujud.

Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan.

Skip to toolbar