Tag Archives: islam

Memahami Arah Perjalanan Kehidupan Kita (2)

Oleh: Sholih Hasyim

Kesadaran Tentang Akhir Kehidupan

Sekarang kita mencermati terapan dalam pribadi Rasulullah yang memiliki akhlak yang agung (khuluqin ‘azhim). Setiap kali beliau menuju tempat pembaringan, beliau meyakini secara utuh bahwa tidur adalah saudara kematian. Imam Al-Ghozali mengatakan An Naumu syabihatul maut (tidur itu serupa dengan kematian).Setiap kali kita tidur, Allah سبحانه وتعالى  mengembalikan ruh itu pada shubuh hari. Jika Allah سبحانه وتعالى  menghendaki, tidak akan mengembalikan ruh itu ke dalam jasad kita.

Rasulullah menganjurkan kepada kita ketika menjelang tidur melakukan persiapan-persiapan sebagaimana yang kita lakukan ketika akan menghadapi datangnya kematian. Kita diperintahkan untuk berwudhu, shalat witir tiga rokaat, bermuhasabah. Jadi, muhasabah bukan setiap awal tahun. Terlalu sulit mengkalkulasi dosa kita yang demikian menumpuk. Kemudian menuju ke tempat pembaringan dan berdoa :

“Ya Allah kuserahkan segala urusanku kepada-MU. Dan kuhadapkan wajahku kepada-MU. Dan kuserahkan urusanku kepada-MU. Dan kusAndarkan punggungku hanya kepada-MU. Dengan penuh harapan ridha-MU. Tidak ada tempat kembali, juga tidak ada tempat menemukan keselamatan dari siksa-MU kecuali hanya kepada-MU. Saya beriman kepada kitab yang Engkau turunkan. Dan kepada Rasul-rasul-MU yang telah Engkau utus. Jadikanlah kalimat-kalimat itu sebagai ucapan terakhir.”(HR. Bukhari dan Muslim).

Ibnul Qayyim menjelaskan, bahwa doa-doa itu kita senandungkan menjelang kematian. Doa itu mengandung tiga unsur rukun iman. Iman kepada Allah سبحانه وتعالى , iman kepada kitab-kitab-Nya dan iman kepada Rasul-rasul-Nya. Itu selalu kita ucapkan menjelang tidur.

Oleh itu, ketika kita terbangun maka doa yang kita ucapkan : Segala puji bagi Allah سبحانه وتعالى yang telah menghidupkan kami kembali dan kepada-Nya kelak kembali.

Ingatan yang paling kuat tentang kematian dilakukan oleh uswah, qudwah kita menjelang tidur. Suatu hari dari perjalanan hidup kita, kita susun kembali. Seakan-akan hari tidak akan pernah kembali untuk selama-lamanya.

Dalam kenyataan kehidupan keseharian, unsur kematian dan hari akhirat sepatutnya menggugah kesadaran kita tentang waktu. Jika ada dorongan untuk berbuat maksiat, condong ke bumi, dorongan untuk menjadi tidak berdaya menghadapi godaan, mengharuskan untuk bermuhasabah. Seperti pertanyaan-pertanyaan berikut : Apa yang terjadi jika saya berbuat maksiat, tiba-tiba meninggal, bagaimana bertemu dengan Allah سبحانه وتعالى . Padahal kata Rasulullah bahwa seorang yang sakaratul maut (mabuk kematian) berbanding lurus dengan hobinya ketika hidup di dunia. Sesungguhnya peristiwa kematian manusia itu sama. Cuma caranya yang berbeda.

Pernah ada sebuah video yang merupakan disertasi doktor di Jerman. Disertasi ini memotret berbagai cara untuk mati. Terdiri dari enam kaset video. Semua cara mati dia perlihatkan secara agak detail. Mulai dari cara mati biasa. Mati dalam keadaan sakit. Mati disetrum listrik di penjara. Mati digigit buaya. Mati karena Continue reading Memahami Arah Perjalanan Kehidupan Kita (2)

Memahami Arah Perjalanan Kehidupan Kita (1)

oleh: Shalih Hasyim

BARU saja kita meninggalkan tahun 1434 H. Kini, sudah dua pekan kita memasuki tahun baru 1435 H. Itu berarti terjadi pergantian masa. Dan umur individu dan bangsa terus mengalami penyusutan.

Perjalanan, rute, yang kita lalui akan menuju satu titik. Bukan jalan di tempat. Masa akhir akan menghampiri.  Itulah karakteristik dunia ini.

Datang dan pergi. Muncul dan tenggelam. Pasang-surut. Terus bergerak dan  berputar, tanpa henti. Kadang di atas, kadang di bawah. Itulah pergiliran dan perguliran waktu.

Sesungguhnya pergeseran waktu, perputaran malam dan siang,  tidak saja peristiwa alam yang  bersifat natural (thabii),tetapi merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah سبحانه وتعالى .

إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَاخْتِلاَفِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لآيَاتٍ لِّأُوْلِي الألْبَابِ

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.” (QS. Ali Imran (3) : 190).

Demikian pula kehidupan kita. Tak seorang pun di antara kita mengetahui sampai kapan kesempatan hidup  di dunia diberikan oleh Allah سبحانه وتعالى secara cuma-cuma ini. Dan tiada satu pun jiwa yang mengetahui apa gerangan yang akan dilakukan di esok hari. Dan di belahan bumi mana kelak dia akan mengakhiri kehidupannya.

إِنَّ اللَّهَ عِندَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَّاذَا تَكْسِبُ غَداً

وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana Dia akan mati. Sesungguhnya Allah سبحانه وتعالى Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. (QS. Luqman (31) : 34).

Manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka diwajibkan berusaha (ikhtiar) – memilih faktor-faktor yang terbaik yang mendukung keberhasilan). Adalah suatu karunia yang sangat besar, bahwa Allah سبحانه وتعالى  menjadikan ajal kita ini, sebagai suatu yang gaib/rahasia. Dengan demikian, setiap manusia mempersiapkan diri untuk bertemu dengan Allah سبحانه وتعالى  setiap saat pagi, siang, dan malam.

Sehingga, dalam situasi ketidakpastian, kita bisa beramal shalih lebih baik. Menjalani hidup ini lurus. Tidak berhenti menanam dan mengukir amal shalih.Tanpa menghiraukan persepsi pihak lain, baik pro maupun kontra. Jadi, setiap saat di antara kita, tidak ada yang meyakini kapan hidup akan berakhir.

Rasulullah menceritakan kepada kita bahwa, “Boleh jadi di antara Continue reading Memahami Arah Perjalanan Kehidupan Kita (1)

Raih Keberuntungan dengan Cukup Berpedoman al-Qur’an

SUDAH menjadi aksioma dalam kehidupan, tak satu pun manusia mau merugi. Namun sayangnya, tidak semua orang benar-benar memahami hakikat keberuntungan. Sebagian besar menyandarkan keberuntungan pada pangkat, kedudukan, dan kekayaan. Sebagian yang lain membuat sandaran sendiri sesuai dengan imajinasi atau pun ilusi yang dibangunnya sendiri.

Padahal, al-Qur’an sebagai mukjizat akhir zaman telah memberikan definisi, kriteria bahkan panduan untuk setiap Muslim meraih keberuntungan hakiki. Ingat, keberuntungan hakiki, bukan keberuntungan semu. Istilah sekarang bukan KW-KW-an.

Sayangnya, karena Continue reading Raih Keberuntungan dengan Cukup Berpedoman al-Qur’an

Bahaya Pemikiran Islam Liberal by @mfatihkarim

  • 01. Wajar jika ada hastag #IndonesiaTanpaJIL mengingat mudharat besar yg dihasilkan kelompok ‘kaki-tangan’ barat ini cukup berbahaya
  • 02. mulai dari membolehkan homoseksual, penolakan terhadap syariat Islam dan pembenaran untuk mengumbar aurat mereka dakwahkan
  • 03. sampai ke penghalalan nikah beda agama, penghinaan terhadap kerasulan Muhammad SAW, gugatan atas keaslian Al-Qur’an mereka gencarkan
  • 04. maka wajar ummat Islam menolak liberalisme,bagai menggunting dlm lipatan, mereka menamakan diri Islam padahal justru menikamnnya
  • 05. ditilik dari segi sejarah, kemunculan kaum liberal (JIL) di indonesia sgt terkait dgn gerakan liberal di dunia Islam umumnya
  • 06. pada abad ke17, saat Khilafah Utsmani sudah melemah, misionaris kristen mulai melaksanakan aksi mereka di beirut libanon lwt pendidikan
  • 07. tugas mereka jelas, membuat kaum Muslim ragu dengan agamanya sendiri dan mempertanyakan keabsahan agama mereka
  • 08.pada abad 18-19,seiring kebangkitan dunia barat krn meninggalkan kristen sbagai agama,masalah liberalisme kaum Muslim pun dimulai
  • 09. beberapa tokoh barat bersepakat bahwa masuknya Napoleon ke Mesir pd 1798 adl inisiasi awal dari pemikiran liberal di dunia Islam
  • 10.saat itu, ummat shock mnyaksikan kebangkitan barat& bersamaan dengannya melemahnya Khilafah Islam, dan mulai bertanya-tanya
  • 11. “apa yang membuat barat bangkit?” dan “yang membuat Islam lemah?”, begitulah yang dipikirkan ilmuwan2 Islam saat saksikan majunya barat
  • 12.“apakah kita lemah&barat kuat karena cara pikir barat lebih baik dari cara pikir kita?” begitulah syaitan menyusup lewat akal
  • 13. maka saat itu pemikir2 Islam banyak merapat ke barat, membuka dialog, mengapa “barat maju sementara Islam melemah”
  • 14. tanpa kaum Muslim sadari, melemahnya Khilafah saat itu sesungguhnya karena melemahnya pemikiran Islam, bukan karena Islam mlemah
  • 15.saat itu bhs arab telah melemah penggunaannya, filsafat persia& yunani pun meracuni pemikiran, belum lagi ijtihad yg tak digalakkan
  • 16. namun sebagaimana jebakan barat, kaum Muslim mulai diperkenalkan dgn cara pikir barat yg liberalis, anak kandung dari sekulerisme
  • 17. yakni “memisahkan antara agama dan negara”, “menolak otorisasi kelompok tertentu menafsirkan dalil” itu kampanye barat pada Islam
  • 18. barat via prancis, inggris& AS berusaha mengenalkan paham yg membangkitkan mereka pada kaum Muslim,yaitu “meninggalkan agama”
  • 19.barat sangat sadar,adanya Khilafah menutup jalan bagi mereka utk menguasai Muslim, krn itu liberalisasi agama jadi jawaban
  • 20.maka melalui upaya liberalisasi agama, barat berusaha menanamkan bahwa modernisasi adlh meninggalkan agama sbagai dasar pikir,kharusan