Observasi Pusat Oleh-Oleh Pandanaran Semarang

Hallo Blogys, gimana nih kabarnya? dipostingan kali ini, saya mau sedikit share mengenai beberapa tugas-tugas saya dari semester 1 sampai lima nih. hayoo siapa yang udah siap baca-baca tentang tugas kuliah nih? Tugas ini ada di mata kuliah Sosiologi Perkotaan, tepatnya di semester IV, silahkan di baca-baca ya Blogys…

LATAR BELAKANG

Sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu Socius yang berarti kawan, sedangkan Logos berarti ilmu pengetahuan. Ungkapan ini dipublikasikan diungkapkan pertama kalinya dalam buku yang berjudul “Cours De Philosophie Positive” karangan August Comte (1798-1857). Walaupun banyak definisi tentang sosiologi namun umumnya sosiologi dikenal sebagai ilmu pengetahuan tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Sosiologi hendak mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Sebagai sebuah ilmu, sosiologi merupakan pengetahuan kemasyarakatan yang tersusun dari hasil-hasil pemikiran ilmiah dan dapat di kontrol secara kritis oleh orang lain atau umum.

Kota merupakan kawasan pemukiman yang secara fisik ditunjukkan oleh kumpulan rumah-rumah yang mendominasi tata ruangnya dan memiliki berbagai fasilitas untuk mendukung kehidupan warganya secara mandiri. Pengertian “kota” sebagaimana yang diterapkan di Indonesia mencakup pengertian “town” dan “city” dalam bahasa Inggris. Selain itu, terdapat pula kapitonimKota” yang merupakan satuan administrasi negara di bawah provinsi. Kota dibedakan secara kontras dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum. Desa atau kampung didominasi oleh lahan terbuka bukan pemukiman.

Sosiologi perkotaan adalah studi sosiologi tentang kehidupan sosial dan interaksi manusia di wilayah metropolitan. Studi ini adalah disiplin sosiologi norma yang mempelajari struktur, proses, perubahan dan masalah di sebuah wilayah urban dan memberi masukan untuk perencanaan dan pembuatan kebijakan.

Semarang ibukota Jawa Tengah terletak di pesisir utara pulau Jawa. Orang-orang Belanda ”tempo doeloe” memberikan gelar pada Semarang sebagai ”Venesia dari Timur” karena keindahan dan keunikan geologisnya yang jarang dimiliki kota lain, yaitu memiliki wilayah perbukitan (kota atas) dan lembah daratan (kota bawah) yang berbatasan langsung dari wilayah laut (pantai). Semarang sebagai sebuah kota pantai sangat berbeda dengan Surakarta dan Yogyakarta yang berciri pedalaman yang menurut sejarahnya dibuka melalui proses babad alas, Semarang sungguh-sungguh merupakan kota yang muncul dari endapan lumpur yang secara perlahan-lahan membentuk daratan aluvial yang berhasil mendesak garis pantai ke laut. Kota Semarang merupakan kota yang memiliki banyak potensi menarik. Semakin banyak tempat-tempat wisata yang berkembang, serta beberapa kawasan yang unik untuk dikunjungi. Semakin hari Kota Semarang semakin berkembang. Perkembangan ini berlangsung di segala aspek, baik ekonomi, sosial, maupun budaya. Selain itu lokasi Kota Semarang tergolong strategis, karena banyak dilewati orang yang akan pergi dari dan ke beberapa kota sekaligus sebagai tempat transit sementara orang-orang yang bepergian antar daerah. Potensi-potensi inilah yang harus dimanfaatkan untuk mengembangkan dan membuat Kota Semarang menjadi semakin baik di segala bidang. Salah satu kawasan yang unik di Kota Semarang adalah Kawasan Jalan Pandanaran. Kawasan Jalan Pandanaran dikenal sebagai pusat oleh-oleh Kota Semarang. Hal ini terbukti dari sangat terkenalnya Kawasan Jalan Pandanaran ini baik bagi warga Semarang maupun orang—orang dari luar daerah. Bahkan banyak orang-orang terkenal di Indonesia (artis, pengusaha kaya) yang menyempatkan diri mampir ke Kawasan Jalan Pandanaran untuk membeli oleh-oleh. Kawasan Jalan Pandanaran di masa depan sangat mungkin akan makin berkembang. Kawasan ini memiliki letak yang sangat strategis yaitu di jantung Kota Semarang yang menghubungkan Tugu Muda dan Simpang Lima. Kawasan Jalan Pandanaran semula tidak didesain sebagai pusat perdagangan, namun seiring berjalannya waktu mampu mengubah kawasan ini menjadi pusat kehidupan niaga Kota Semarang. Makin banyak bangunan yang disulap menjadi tempat usaha. Jika dibandingkan dengan pusat-pusat bisnis lain di Kota Semarang seperti kawasan Simpang Lima dan kawasan Johar, Kawasan Jalan Pandanaran merupakan kawasan yang unik, karena koridor jalan ini menghubungkan dua titik penting yang merupakan pusat Kota Semarang, yaitu Jalan Pemuda yang merupakan kawasan pendidikan dan perkantoran, serta kawasan Simpang Lima yang merupakan pusat perdagangan, jasa dan hiburan yang ramai di Kota Semarang. Keadaan seperti ini jarang ditemukan, sehingga bersamaan dengan perkembangan berbagai sektor bisnis di sisi Jalan Pandanaran yang lain, menjadikan kawasan ini sebagai salah satu yang sangat potensial di masa depa

ISI

Nama Narasumber      : Yulianto

Tempat                              : Pusat Oleh-oleh Pandanaran “Djoe”

Waktu                                : Sabtu

Tanggal                              : 8 April 2017

Semarang punya Pandanaran sebagai pusat oleh-oleh di Semarang. Ini menjadi. tujuan wajib bagi para pelancong yang berkunjung ke Kota Lumpia ini. Berbagai macam oleh-oleh mulai dari jajanan, cinderamata, dan berbagai oleh-oleh khas lainnya ada di jalan yang lokasinya sangat dekat dengan Simpang Lima ini. Kawasan Jalan Pandanaran ini dulunya merupakan kawasan permukiman. Seiring bergulirnya waktu, Pandanaran tumbuh menjadi salah satu jalan strategis. Dari sinilah kemudian muncul beberapa toko yang menawarkan oleh-oleh khas Semarang. Toko-toko yang menjadi pelopor penjualan oleh-oleh khas di kawasan ini adalah ”Bandeng Presto” dan toko roti ”Danti” yang dulunya bernama ”Danish”. Sejak berdirinya toko-toko pelopor di tahun 1970-an, dan diikuti dengan bermunculannya toko-toko lainnya, Jalan Pandanaran ini kemudian tumbuh menjadi pusat oleh-oleh khas Semarang. Kini hampir semua oleh-oleh khas Semarang memiliki toko di jalan yang menghubungkan Tugu Muda dan Simpang Lima ini. Beberapa oleh-oleh khas Semarang yang telah banyak dikenal dan bisa didapatkan di Jalan Pandanaran adalah bandeng presto, lumpia, wingko babat, kue mochi, roti ganjel rel, dan tahu bakso. Tentunya berbagai oleh-oleh lain seperti kaos khas Semarang, batik Semarang, dan berbagai cinderamata lainnya juga bisa ditemui para pelancong di tempat ini.

Pusat oleh-oleh Pandanaran menjadi ikon buah tangan di Semarang. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh narasumber kami. Beliau mengungkapkan jika keberadaan pusat oleh-oleh disini membuka banyak lapangan pekerjaan. Namun, ditempat tersebut kebanyakan yang bekerja bukanlah orang asli Semarang melainkan para pendatang yang datang dari berbagai daerah. Akan tetapi tidak terkecuali masyarakat asli Semarang pun ada yang bekerja di pusat oleh-oleh tersebut. Biasanya pusat oleh-oleh ini ramai pengunjung ketika weekend dan liburan.

Di pusat oleh-oleh “Djoe” yang banyak terjual adalah lumpia dan bandeng presto. Ada dua jenis lumpia yang dijual yaitu lumpia basah dan lumpia kering. Terdapat tiga isi lumpia yaitu lumpia isi udang, lumpia isi ayam, dan lumpia isi campuran antara keduanya. Harga bandeng presto di Pandanaran sangat bervariasi misalnya di toko ini, bandeng rasa teriyaki dibandrol dengan harga Rp 30.000,00 per ekor atau bandeng dalam sangkar yang terdiri dari 3-4 ekor ikan dijual dengan Rp 95.000,00 per kilogram.

Dahulu sebelum adanya aturan parkir, pengunjung dari berbagai daerah boleh parkir disepanjang bahu jalan Pandanaran dan karena hal tersebut menyebabakan kemacetan, maka semenjak kejadian tersebut tanggal 1 Desember 2014 diberlakukannya larangan parkir disepanjang jalan Pandanaran tersebut. Parkir hanya diperbolehkan bagi pengunjung yang akan membeli. Pusat oleh-oleh Pandanaran buka setiap hari pukul 08.00 hingga pukul 21.00 WIB. Adanya pusat oleh-oleh di Pandanaran memberikan dampak positif yaitu :

  • Meningkatkan pendapatan kota Semarang melalui pajak dan retribusi daerah
  • Peluang usaha bagi wirausahawan
  • Memberikan kesan bagi para pengunjung yang datang ke Semarang
  • Menarik masyarakat luar untuk berkunjung ke Semarang
  • Mampu meningkatkan inovasi kreasi penjual terhadap produk-produk yang dijual

Dampak negatif nya yaitu sebagai berikut :

  • Menjadi pusat kemacetan
  • Adanya pungli (pungutan liar)
  • Adanya parkir liar

Simpulan

Kawasan jalan Pandanaran di masa depan sangat mungkin akan semakin berkembang. Kawasan iini memiliki letak yang sangat strategis yaitu di jantung kota Semarang yang menghubungkan Tugu Muda dan Simpang Lima. Kawasan jalan Pandanaran yang merupakan pusat oleh-oleh kota Semarang mampu mewakili citra kota Semarang. Sehingga keberadaan toko-toko dikawasan jalan Pandanaran sebagai pusat oleh-oleh perlu dilestarikan untuk mempertahankan identitas kawasan jalan Pandanaran tersebut.

Saran

Untuk memudahkan pengunjung menangkap gambaran Kawasan Jalan Pandanaran sebagai pusat oleh-oleh Kota Semarang, dapat dibuat sculpture atau patung berbentuk bandeng dengan skala kawasan. Digunakan patung bandeng karena ikan bandeng presto terkenal sebagai oleh-oleh khas Semarang. Dibuat gate atau gerbang masuk kawasan dengan desain menarik yang mampu menggambarkan suasana Kawasan Jalan Pandanaran sebagai pusat oleh-oleh khas Semarang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: