Sebab-Sebab Perilaku Menyimpang

  1. Hasil Sosialisasi yang Tidak Sempurna (Ketidaksanggupan Menyerap Norma-Norma Kebudayaan)

Menutut teori sosialisasi, perilaku manusia baik yang menyimpang maupun yang tidak dikendalikan oleh norma dan nilai yang dihayati, apabila sosialisasi tidak sempurna akan menghasilkan perilaku yang menyimpang. Sosialisasi yang tidak sempurna timbul karena nilai-nilai atau norma-norma yang dipelajari kurang dapat dipahami dalam proses sosialisasi sehingga seseorang bertindak tanpa memperhitungkan risiko yang akan terjadi.

Contohnya, anak sulung perempuan dapat berperilaku seperti laki-laki sebagai akibat sosialisasi yang tidak sempurna di lingkungan keluarganya, karena bertindak sebagai ayahnya yang telah meninggal. Di lain pihak, televisi secara tidak langsung mengajarkan hal-hal yang tidak baik, sedangkan orang tua di rumah selalu membimbing ke hal-hal yang baik. Proses sosialisasi seakan-akan tidak sempurna karena adanya pertentangan antara agen-agen sosialisasi yang satu dengan yang lain. Lama kelamaan akan terjadi penyimpangan sosial di masyarakat

  1. Hasil Sosialisasi dari Nilai-Nilai Subkebudayaan Menyimpang

Shaw dan Mc. Kay mengatakan bahwa daerah-daerah yang tidak teratur dan tidak ada organisasi yang baik akan cenderung melahirkan daerah kejahatan. Di daerah-daerah yang demikian, perilaku menyimpang dianggap sebagai sesuatu yang wajar yang sudah tertanam dalam kepribadian masyarakat itu. Dengan demikian, proses sosialisasi tersebut merupakan proses pembentukan nilai-nilai dari subkebudayaan yang menyimpang.

Contohnya, di suatu daerah perampokan terdapat nilai dan norma yang menyimpang. Dan hal itu sudah menjadi hal yang wajar bagi anggota kelompok setempat. Perilaku tersebut merupakan penyakit mental yang berpengaruh pada masyarakat. Sehubungan dengan itu Emile Durkheim mengenalkan konsep Anomi/Anomie, adalah keadaan yang kontras antara pengaruh subkebudayaan-subkebudayaan dan kenyataan sehari-hari dalam masyarakat. Yang seakan-akan di masyarakat tersebut tidak ada pedoman yang harus ditaati bersama. Akibat tidak adanya keselarasan yang mengakibatkan samar-samar arahnya. Akhirnya mereka memilih cara atau jalannya sendiri-sendiri yang tidak jarang perilaku-perilaku menyimpang.

  1. Proses Belajar yang Menyimpang

Mekanisme proses belajar perilaku menyimpang sama halnya dengan proses belajar terhadap hal-hal lain yang ada di masyarakat. Proses belajar itu dilakukan terhadap orang-orang yang melakukan perbuatan menyimpang. Misalnya, seorang anak mula-mula hanya mencuri uang dari orang tuanya seribu rupiah kemudiam semakin lama nominalnya semakin banyak, dan mengarah ke benda berharga lain. Penjelasan ini menerangkan bahwa anak tersebut terproses mempelajari cara-cara beroperasi hal menyimpang tersebut.

  1. Ikatan Sosial yang Berlainan

Dalam masyarakat, setiap orang biasanya berhubungan dengan beberapa kelompok yang berbeda. Hubungan dengan kelompok-kelompok tersebut akan cenderung membuatnya mengidentifikasikan dirinya dengan kelompok yang paling dihargainya.Dan kemudian tertanamlah pola-pola sikap perilaku kelompoknya di dirinya. Dan apabila menyimpang, kemungkinan besar juga akan sama. Misal, seorang anak yang memiliki kelompok kebut-kebutan di jalan, maka kemungkinan dia juga akan meniru.

  1. Ketegangan antara Kebudayaan dan Struktur Sosial

Setiap masyarakat tidak hanya memiliki tujuan-tujuan yang dianjurkan oleh kebudayaannya, tetapi juga cara-cara yang diperkenankan oleh kebudayaannya itu untuk mencapai tujuan-tujuan yang ditetapkan. Apabila seseorang tidak diperkenankan menggunakan cara ini, maka kemungkinan besar akan ada perilaku menyimpang. Misal seorang buruh diberi gaji dibawah standar UMK, jika hal ini terjadi terus menerus bukan tidak mungkin buruh tersebut akan menyimpang dengan melakukan boikot atau demo.

Ciri-Ciri Perilaku Menyimpang

Menurut PAUL B. HORTON  :

  • Penyimpangan Harus dapat didefinisikan

Penilaian menyimpang tidaknya suatu perilaku harus berdasar kriteria tertentu dan diketehui penyebabnya.

  • Penyimpangan bisa diterima bisa juga ditolak.

Penyimpangan ada yang positif ada yang negatif.Positif apabila penyimpangan itu bisa diterima.Adapun penyimpangan negatif adalah penyimpangan yang ditolak oleh masyarakat.

  • Penyimpangan Relatif dan Mutlak.

artinya perbedaannya ditentukan oleh frekuensi dan kadar penyimpangan.

  • Penyimpangan Terhadap Budaya Nyata atau Budaya ideal

artinya budaya ideal adalah segenap peraturan hukum yang berlaku dalam suatu kelompok masyarakat. Antara budaya nyata dengan budaya ideal selalu terjadi kesenjangan.

  • Terdapat norma-norma penghindaran dalam penyimpangan.

Norma penghindaran adalah pola perbuatan yang dilakukan orang untuk memenuhi keinginan mereka, tanpa harus menentang nilai-nilai tata kelakuan secara terbuka.

  • Penyimpangan sosial bersifat adaptif,

artinya perilaku menyimpang merupakan salah satu cara untuk menyesuaikan kebudayaan dengan perubahan sosial.

Sifat-Sifat Penyimpangan

a.Penyimpangan yang Bersifat Positif.

Penyimpangan yang bersifat positif adalah suatu perbuatan yang tidak sesuai dengan aturan/norma yang berlaku ,namun mempunyai dampak positif terhadap sistem sosial dimana ia tinggal.

Seseorang dikatakan menyimpang secara positif ketika dia merealisasikan cita-citanya akan tetapi masyarakat belum bisa menerima cara yang ia pergunakan ataupun cita-cita yang ia inginkan .Contoh : seorang wanita bercita-cita sekolah setinggi-tingginya dan menjadi seorang dokter spesialis atau wanita karier . Bagi sebagian masyarakat perbuatan sang wanita adalah suatu penyimpangan ,namun dari penyimpangan tersebut ada dampak positif yang muncul,yaitu adanya emansipasi.

b.Penyimpangan yang Bersifat Negatif.

Penyimpangan yang bersifat negatif adalah kecenderungan bertindak kearah nilai-nilai sosial yang dipandang rendah dan berakibat buruk sehingga mengganggu sistem sosial yang ada.

Bobot penyimpangan negatif dapat diukur menurut kaidah sosial yang dilanggar .Pelanggaran terhadap kaidah susila dan adat-istiadat pada umumnya dinilai lebih berat daripada pelanggaran terhadap tata cara dan sopan santun .Apalagi pelanggaran terhadap kaidah hukum positif,maka akan ada hukum dan sanksi yang jelas dari negara.Contoh : penyimpangan yang bersifat negatif adalah pencurian ,pembunuhan ,pemerkosaan ,pelacuran.

Macam-Macam Perilaku Menyimpang Berdasarkan Kekerapannya

1) Penyimpangan Primer (Primery Deviation)

Penyimpangan ini dilakukan seseorang, di mana hanya bersifat sementara dan tidak berulang. Individu yang melakukan ini masih bisa diterima di masyarakat, karena tidak ada keseringan menyimpang yang dilakukannya. Contoh, seseorang yang sesekali melanggar rambu-rambu lalu lintas.

2) Penyimpangan Sekunder (Secondary Deviation)

Penyimpangan ini dilakukan oleh seseorang secara terus menerus sehingga akibatnya pun cukup parah serta mengganggu orang lain. Dalam hal ini individu tersebut memperlihatkan ciri khas orang yang menyimpang, sehingga mengakibatkan tidak diterimanya individu tersebut di masyarakat. Misal, orang yang sering melakukan judi, mabuk-mabukan dsb.

  1. Berdasarkan Jumlah Pelakunya

1) Penyimpangan Individual (Indvidual Deviation)

Penyimpangan ini biasanya dilakukan oleh orang yang telah mengabaikan dan menolak norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat. Orang itu biasanya mempunyai kelainan mental sehingga tidak dapat mengendalikan dirinya.

Penyimpangan yang bersifat individual sesuai dengan kadar penyimpangannya dibedakan atas pembandel, pembangkang, pelanggar, perusuh atau penjahat, dan munafik.

2) Penyimpangan Kelompok (Group Deviation)

Penyimpangan ini dilakukan oleh sekelompok orang yang tunduk pada norma sekelompoknya, namun bertentangan dengan norma masyrakat setempat. Penyimpangan ini terjadi dalam subkebudayaan menyimpang yang umumnya telah memiliki norma, nilai, sikap dan tradisi sendiri sehingga cenderung untuk menolak norma-norma yang berlaku dalam masyarakat yang lebih luas.

Dalam aksinya mereka memiliki aturan-aturan permainan yang cermat, termasuk dalam jaringan yang kuat untuk melakukan kejahatannya sehingga sulit dilacak dan dibongkar pihak berwenang.

Adapun yang termasuk dalam penyimpangan kelompok adalah sebagai berikut.

  1. Kelompok (geng) kejahatan terorganisir yang melakukan perampokan.
  2. Kelompok pengacau keamanan dengan suatu tujuan disebut teroris.
  3. Kelompok yang ingin memisahkan diri dari suatu negara disebut separatis.
  4. persekongkolan dalam dunia usaha dan lembaga pemerintah untuk mencari keuntungan sendiri.

3) Penyimpangan Campuran (Mixture of Both Deviation)

Penyimpangan Campuran adalah penyimpangan terjadi antara dua individu atau lebih yang melakukan penyimpangan , yang kemudian mereka terjalin pada suatu wadah/kelompok menyimpang yang bertentangan dengan norma masyarakat karena jalan pintas yang mereka lakukan untuk mencapai suatu tujuan.

Penyimpangan ini dilakukan oleh suatu golongan sosial yang memiliki organisasi rapi sehingga individu-individu di dalamnya tunduk pada kelompok. Misal, geng motor atau lain sebagainya.

Media Pembentukan Perilaku Menyimpang

Keluarga

Keluarga merupakan tempat pertama kalinya pembentukan kepribadiaan seseorang. Keluarga merupakan penentu bagi pembentukan dan perkembangan kepribadian seseorang. Anak  akan mempunyai kepribadian baik apabila di besarkan dalam  lingkungan keluarga yang baik. Akan tetapi, kepribadian anak akan cenderung negatif apabila ia dilahirkan dalam keluarga yang kurang baik. Keluarga seperti ini gagal dalam memenuhi fungsinya untuk membentuk kepribadian yang baik sehingga anak akan berperilaku menyimpang.

Lingkungan Tempat Tinggal

Lingkungan tempat tinggal juga menjadi salah satu media pembentukan perilaku menyimpang. Apabila seseorang tinggal di lingkungan yang baik, orang tersebut akan berperilaku baik pula. Sebaliknya, jika orang tersebut tinggal di lingkungan yang kurang baik, orang tersebut akan berperilaku kurang baik dan cenderung berperilaku menyimpang.

Kelompok Bermain

Seorang individu mempunyai kelompok bermain  atau pergaulan di dalam dan di luar lingkungan tempat tinggalnya. Apabila seseorang bergaul dalam lingkungan yang baik, maka perilakunya juga cenderung baik. Namun, apabila ia bergaul dalam lingkungan yang kurang baik, maka perilakunya juga cenderung kurang baik dan menyimpang.

Media Massa

Berbagai informasi dan pemberitaan media massa dapat membentuk berbagai opini bagi siapa saja yang melihat atau membaca berita yang disajikan. Kadang kala pemberitaan tersebut berisi adegan kekerasan, tayangan yang berbau pornografi dan pornoaksi sehingga hal tersebut dapat membentuk dan memicu perilaku menyimpang.

Sumber :

Maryati, Kun dan Juju Suryawati.2007. Sosiologi 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta. Exis

Muin, Idianto. 2006. Sosiologi SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta. Erlangga

https://makalahsekolah.com/2012/06/05/sosiologi-perilaku-menyimpang/