Teori Bunuh Diri “Emile Durkheim”

Hallo teman-teman semua, kali ini saya akan membagikan sedikit materi mengenai Teori Bunuh Diri “Emile Durkheim”, materi ini merupakan tugas kuliah dari mata kuliah Teori Sosiologi Klasik, pada semester 2 yang lalu, kalian dapat membacanya di bawah ini:

Di zaman sekarang ini banyak sekali konflik-konflik kriminalitas, mulai dari penculikan, pembantaian, pemerkosaan hingga konflik bunuh diri. Tidak dipungkiri di Indonesia banyak orang-orang yang mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri, entah dikarenakan alasan agama, alasan keluarga, alasan politik, hingga alasan kekacauan hidup. Tindakan bunuh diri tersebut merupakan teori dari Emile Durkheim.
Dalam kehidupan sehari-hari misalnya bunuh diri karena alasan agama, dua remaja yang sedang jatuh cinta dengan perbedaan keyakinan. Kemana-kemana selalu bersama, mereka lebih memfokuskan kepada hubungan cintanya. Hingga pada suatu saat keluarga mereka tidak menyetujui hubungan dua remaja tersebut dan menyuruh agar saling menjauh karena perbedaan keyakinan, salah satu dari mereka tidak diperbolehkan untuk berpindah keyakinan oleh keluarga masing-masing, akibatnya dua remaja tersebut memilih untuk kabur dari rumahnya.

Dan mereka berpendapat bahwa jalan satu-satunya agar tetap bersama yaitu dengan cara bunuh diri bersama, Mereka berpendapat setelah mereka meninggal, mereka akan dipertemukan kembali di alam lain. Seperti dalam kisah romantis romeo dan Juliet.
Dengan alasan keluarga misalnya karena pertengkaran antara bapak dan ibunya, seorang anak nekad bunuh diri. Setiap orang menginginkan orang tuanya hidup rukun dan penuh kasih sayang, tetapi karena alasan ekonomi dan kecemburuan yang berlebihan mengakibatkan seseorang menjadi bertengkar, dampak yang ditimbulkan tentu saja berpengaruh pada psikis anak, anak tersebut beranggapan bahwa tidak ada lagi yang perduli dengannya hingga akhirnya anak tersebut mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri karena anak tersebut tidak mempunyai semangat untuk hidup. Anak tersebut tertekan dengan kondisi yang ada, kondisi dimana setiap harinya kedua orangtuanya selalu bertengkar dan bahkan sampai melakukan tindakan kekerasan. Itulah yang menyebabkan si anak bunuh diri.
Dengan alasan politik misalnya seseorang yang menjabat sebagai anggota DPR karena ketahuan korupsi anggota DPR tersebut kabur bersembunyi dan ada juga yang bunuh diri, karena malu jika semua masyarakat tahu akan keburukannya tersebut. Mereka yang tergiur akan hidup mewah dan suka berfoya-foya tidak ingat dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai wakil rakyat. Mereka lupa akan janji-janji yang diucapkannya, dan akhirnya terjerumus kedalam jurang kehancuran.
Dengan alasan kekacauan hidup misalnya pada remaja perempuan yang hamil diluar nikah karena pergaulan bebas. Kasus ini sering terjadi khususnya di Indonesia, kurangnya hubungan harmonis antara anak dengan orang tua menjadi faktor utama terjadinya anak salah dalam bergaul, sikap acuh orang tua kepada anak, membuat anak tersebut merasa bebas dalam melakukan apa saja yang mereka inginkan. Tingkat emosional remaja yang masih labil menyebabkan remaja tersebut bertindak sesuka hati. Remaja cenderung mempunyai keinginan untuk mencoba hal-hal baru. Di lingkungan luar mereka sudah mengenal lawan jenis. Mereka sudah pandai dalam bergaul, tetapi dengan tidak adanya batasan-batasan dalam pergaulan, menyebabkan remaja tersebut melakukan hubungan seks bebas. Hingga akhirnya lama kelamaan si remaja perempuan tersebut mengalami kehamilan, si remaja tersebut bingung mereka tidak ingin keluarganya tahu, akhirnya banyak remaja yang aborsi dan bunuh diri. Tidak sedikit remaja yang mengambil jalan bunuh diri, rasa tertekan dan malu membuat remaja tersebut tidak berfikir panjang, dan langsung mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Banyak kasus-kasus bunuh diri yang disebabkan karena hal lain, orang-orang cenderung lari dari tanggung jawabnya dengan cara yang salah, bunuh diri bukan akhir dari segalanya. Seharusnya mereka selesaikan masalahnya dengan cara yang positif, berani mengambil sesuatu maka harus berani bertanggung jawab.
Jika mencintai seseorang yang perbedaan agama seharusnya mereka membicarakan dengan keluarga masing-masing, apakah salah satu dari mereka mau berpindah agama atau tidak. Jika tidak seseorang tersebut harus rela untuk berpisah. Jangan mengedepankan ego masing-masing. dan yakin pasti di luar sana mereka akan dipertemukan dengan seseorang yang jauh lebih baik. Jangan mengambil keputusan untuk bunuh diri bersama.
Jika kedua orang tua kita bertengkar dengan alasan apapun, seharusnya kita sebagai anak selalu menasehati orang tua kita agar tidak bertengkar kembali. Walau kadang orang tua kita mengabaikan nasehat kita tetapi kita jangan putus asa dan tetap menasehati mereka dengan benar. Tidak ada seorang anak yang menginginkan kedua orangtuanya bertengkar dan bercerai. Tetapi apabila orang tua kita sudah tidak bisa di persatukan kembali, maka jalan satu-satunya adalah harus mengikhlaskan salah satu dari mereka pergi. Kita sebagai anak harus mengerti keadaan keluarga kita. Dan janganlah sekali-kali mengambil keputusan untuk bunuh diri. Karena itu dapat menambah kesedihan bagi keluarga yang ditinggalkan.
Apabila kita dipilih rakyat untuk menjadi anggota DPR maka jalanilah pekerjaan tersebut dengan penuh tanggung jawab jangan mengecewakan rakyat yang sudah mendukung kita. Tetapi kenyataannya banyak anggota DPR yang lupa akan tanggung jawabnya dan mereka melakukan tindakan korupsi secara individu maupun berkelompok. Seseorang yang menyembunyikan kesalahan pasti ujung-ujungnya akan ketahuan bersalah. Jika sudah terbukti bersalah biasanya mereka akan bersembunyi dan jalan terakhir yaitu dengan cara bunuh diri. Seharusnya mereka berani menghadap pengadilan dan di proses kasusnya sesuai dengan hukum yang berlaku, mereka hendaknya di dalam tahanan lebih mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa dan senantiasa memohon ampun atas tindakannya. Jangan mengambil jalan dengan bunuh diri, karena itu akan menambah masalah bagi keluarganya. Keluarga yang tidak mengetahui apapun tiba-tiba harus menanggung beban yang sudah dilakukan oleh kita, harus pula membayar uang yang diambil dan lain sebagainya.
Kita hidup tentunya saling berhubungan antara satu sama lain, selalu berinteraksi dengan masyarakat luar. Hendaknya kita sebagai orang tua tetap mengawasi anak-anak kita, dan selalu memberi nasehat-nasehat yang baik untuk anak-anak kita, ciptakanlah suasana yang harmonis untuk keluarga. Sikap saling terbuka sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dengan keluarga. tetapi kenyataanya banyak remaja yang hamil di luar nikah. Jika sudah terlanjur terjadi hendaknya si remaja tersebut menceritakan kejadian sebenarnya kepada keluarga dan janganlah melakukan aborsi ataupun bunuh diri. Karena nantinya keluarga akan membantu menyelesaikan masalah tersebut. Kuncinya tetaplah jujur dan saling terbuka dengan keluarga, karena jika tidak dengan keluarga siapa lagi yang akan menolong kita dalam menghadapi masalah.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

* Kode Akses Komentar:

* Tuliskan kode akses komentar diatas: