Kangen Madrasah
Oleh Agung Kuswantoro
Adalah Riris dan Nisa, kedua santri yang pernah belajar di Madrasah ‘Aqidatul ‘Awwam. Mereka belajar sejak berdirinya, Madrasah. Saya, umi Lu’lu’, dan Ustad Belardo pernah menjadi gurunya.
Sekarang, mereka belum/tidak belajar lagi Madrasah. Lantaran, harus pindah sekolah ke Purwodadi. Sedangkan, Riris masih banyak kendala untuk belajar ke Madrasah. Mengingat usia Riris sudah beranjak remaja dan kesibukannya, mulai padat. Sehingga, Riris belum bisa mengatur waktunya.
Entah pada yang dibenak pikiran mereka. Kemarin (Ahad, 5 Juli 2020) mereka datang ke Madrasah. Kebetulan, sedang ada perbaikan sarana prasarana Madrasah, sehingga saya mondar-mandir ke tempat itu.
Dari jauh, saya mengira yang datang ke Madrasah adalah Mbah Karno. Mbah Karno adalah yang membantu saya mengecat kerai. Karena, mereka duduk di tempat yang buat ngecat.
Setelah saya perhatikan dan mendekati, bukanlah Mbah Karno. Tetapi, Riris dan Nisa. Agak asing pemandangan ini.
Mereka bercengkrama dan duduk di luar Madrasah. Saya bertanya kepadanya: “Mengapa ke Madrasah?”
Jawab spontan Nisa kepada saya: “Saya kangen Madrasah, Pak Agung. Untuk ngaji lagi.”
Terus Riris menjawab: “Ingin ngaji lagi, kaya dulu”. “Yang jalan kaki setelah pulang sekolah.”
Mengingat masa lalu mereka saat mengaji ke Madrasah, bahwa mereka berdua datang selalu bersama. Pulang juga, bersama. Kebetulan, mereka satu kelas. Yaitu, kelas D.
Cerita lugu kedua anak yang menjelang ABG/Anak Baru Gede menjadikan pembelajaran bagi saya, bahwa: “Apapun yang kita lakukan untuk berbuat baik kepada sesama, pasti akan diingat oleh orang tersebut.”
Bisa jadi, yang dilakukan adalah kebaikan. Maka, yang diingat kebaikannya.
Sebaliknya, yang dilakukan keburukan. Maka, yang diingat adalah keburukan.
Semoga, ingatan mereka tentang Madrasah adalah suatu kebaikan. Saya, istri, dan Ustad Ustadzah ingin “menanamkan” kebaikan. Syukur, menyampaikan ilmu yang bermanfaat ke santri.
Itulah kisah sederhana dari mantan santri kita yang sudah pindah ke kota lain dan sudah beranjak dewasa. Semoga apa yang saya dan Ustad berikan waktu dulu di Madrasah bermanfaat hingga meninggal dunia, kelak. Amin. Doakan kami juga, ya, Nisa dan Riris agar bisa terus berjuang pada jalan “ilmu” Allah melalui Madrasah di daerah Gang Pete Selatan 1 ini.
Semarang, 6 Juli 2020
Ditulis di rumah, jam 04.15 — 04.30 WIB.
Recent Comments