MADRASAH ISTIQLAL

 

 

Hidup pasti mati. Karena mati sudah menjadi kepastian. Lalu, hidup mau apa? Penulis berpendapat ”beramallah”. Sudah itu saja! Dengan cara apa yang kita miliki. Tidak harus uang, harta, atau wujud fisik. Tubuh kita pun bisa kita amalkan.

 

Madrasah Istiqlal namanya. Saya bangun bersama istri. Bertempat di rumah saya. 3 tahun berdiri (2012 – 2015). Sebuah perjuangan yang tak mudah saya wujudkan. Kendala dan hambatan sudah pasti ada. Namun, kami berusaha menyelesaikan.

 

Doa dan usaha menjadi kekuatan agar eksis Madrasah  tersebut berdiri. Namun, apalah daya, kami juga manusia. Manajemen yang belum terkelola dengan baik, akhirnya di tahun 2016, dengan berat hati “sekolah agama” tersebut kami tutup, dengan kesepakatan orang tua santri.

 

Segala kisah senang, sedih, dan jalannya pembelajaran saya tulis di buku ini. Mulai dari mimpi mendirikan madrasah, pengajuan proposal bantuan, membuat perkembangan akademik, dan undangan rapat koordinasi. Harapannya melalui buku ini, bisa menjadi motivasi di tahun-tahun berikutnya bisa mewujudkan madrasah itu lagi. Amin.

 

KAJIAN FIQIH SUBUH

 

Asahlah otakmu dengan bacaan, bacaan akan menuntun seseorang dalam memahami suatu ilmu. Jangan mengasah otak, karena tutur kata yang tanpa dasar. Disinilah pentingnya dasar berupa bacaan (kitab) yang akan menuntun seseorang dalam beribadah. Beribadah tidak asal. Tetapi, ada rukun-rukunnya, bahkan ada larangannya. Oleh karena itu, penting bagi kita membaca suatu dasar hukum. Buku ini adalah dasar hukum dalam beribadah yang bersumber dari kitab Safinatun Najah, yang saya interpretasikan dengan bahasa yang lebih mudah.

 

Tiap hari, saya menulisnya setelah kajian fiqih di Masjid Nurul Iman, Semarang. Alhamdulillah, sedikit- demi sedikit terkumpul materinya, bahkan jadi buku. Semoga, buku ini memberikan manfaat kepada para jamaah masjid Nurul Iman dan pembaca. Hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui akan suatu ilmu. Saya hanya manusia, mohon maaf, apabila ada kesalahan dalam menyampaikan materi fiqih tersebut. Tiada gading yang retak. Waallahu’alam.

 

KAJIAN FIQIH SUBUH

 

Asahlah otakmu dengan bacaan, bacaan akan menuntun seseorang dalam memahami suatu ilmu. Jangan mengasah otak, karena tutur kata yang tanpa dasar. Disinilah pentingnya dasar berupa bacaan (kitab) yang akan menuntun seseorang dalam beribadah. Beribadah tidak asal. Tetapi, ada rukun-rukunnya, bahkan ada larangannya. Oleh karena itu, penting bagi kita membaca suatu dasar hukum. Buku ini adalah dasar hukum dalam beribadah yang bersumber dari kitab Safinatun Najah, yang saya interpretasikan dengan bahasa yang lebih mudah.

 

Tiap hari, saya menulisnya setelah kajian fiqih di Masjid Nurul Iman, Semarang. Alhamdulillah, sedikit- demi sedikit terkumpul materinya, bahkan jadi buku. Semoga, buku ini memberikan manfaat kepada para jamaah masjid Nurul Iman dan pembaca. Hanya Allah-lah yang Maha Mengetahui akan suatu ilmu. Saya hanya manusia, mohon maaf, apabila ada kesalahan dalam menyampaikan materi fiqih tersebut. Tiada gading yang retak. Waallahu’alam.

 

 

Mengambil Hikmah Dari Kehidupan 1

 

Saat sedang memiliki problem dalam hidup, biasanya kita membutuhkan nasehat orang lain untuk menyemangati dan memberikan solusi atas permasalahan yang sedang kita hadapi. Namun, terkadang ketika kita curhat ke orang lain, orang itu malahan lebih banyak bercerita tentang dirinya sendiri bukannya mendengarkan. Tabiat manusia memang lebih suka berbicara daripada mendengar. Oleh karena itulah kita butuh berdialog dengan diri sendiri. Dialog antara pikiran dengan hati.

 

Dialog pikiran dengan hati, akan bedampak pada motivasi diri. Kita akan bisa memandang dengan “jernih” setiap masalah yang sedang kita hadapi, dan juga berpengaruh pada orang lain.

 

Buku ini adalah kumpulan tulisan yang terinspirasi dari hasi “dialog diri” di sekitar  lingkungan penulis, seperti pendidikan, agama, manajemen hati, sosial, dan kehidupan kampus. Bacalah buku ini, sebagai inspirasi dalam menasehati diri sendiri.