Archive for ◊ September, 2018 ◊

• Monday, September 24th, 2018

Penelitian Penyelenggaraan Kearsipan Perguruan Tinggi

Oleh Agung Kuswantoro

 

Kemenristekdikti telah mengeluarkan Permenristekdikti Nomor 78 tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kearsipan di lingkungan Perguruan Tinggi (PT).

 

Menurut saya, hal tersebut sangat menarik. Mengapa? Belum tentu PT dapat/mampu menerapkan Permenristekdikti tersebut.

 

Oleh karenanya, saya sangat tertarik (baca: penasaran) untuk mengkaji hal ini. Tidak usah terlalu jauh. Melakukan penelitian terkait penyelenggaraan kearsipan di PTN di Jawa Tengah dan DIY.

 

Hal ini pula, yang saya lakukan bersama mahasiswa bimbingan skripsi saya – Susi – untuk meneliti ini.

 

Kebanyakan lembaga masih menomor sekiankan kearsipan. Namun, bagaimana dengan PTN di Jateng dan DIY?

 

 

Rembang, 21 September 2018

• Monday, September 24th, 2018

Herdiansyah, Guru (Saya) Penelitian Kualitatif

Oleh Agung Kuswantoro

 

Herdiansyah adalah dosen Fakultas Psikologi Universitas Paramadina. Ia menamatkan S2 di Psikologi UGM. Tesisnya mengenai “Kecemasan dan Strategi Coping pada Wanita Pelacur”.

 

Saya membaca dan mempelajarinya pada buku yang ditulisnya. Judulnya Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu Sosial.

 

Bagian terakhir berisikan lampiran. Dalam lampiran tersebut, mata saya dibuat kagum oleh Herdiansyah yang telah mewawancarai pada pelacur.

 

Palacurnya yang diwawancarai ada 12 orang. Tidak hanya satu. Padahal, wawancara 1 orang saja, susah dan tema-tema yang ditanyakan banyak. Itu pula, tidak sekali wawancara. Pada satu orang, dibutuhkan wawancara lagi, kepada orang tersebut. minimal dua kali wawancara pada orang yang sama.

 

Dalam verbatim wawancara (transkrip wawancara) sangat jelas dialog wawancaranya. Kemudian, tema wawancara.

 

Setelah itu dibuatkan tabel akumulasi tema. Dari tema-tema yang ditanyakan kepada “pelacur” tersebut, kemudian dibuat tabel akumulasinya. Termasuk, wawancara pertama dan kedua.

 

Barulah dibuat tabel kategorisasi dan coding tema wawancara pada subjek orang tersebut. hal yang perlu diperhatikan adalah subkategori tema.

 

Misal, ada tema latar belakang keluarga. Muncullah dari wawancara tersebut subkategori tema yaitu  keluarga subjek tidak harmonis, dan hubungan subjek dengan anaknya sangat baik.

 

Pastinya, penentuan subkategori tema ini harus berdasarkan pertanyaan dari tema yang dijawab oleh subjek/pelacur. Kemudian, ditulis kodenya. Misal, pelacur 1 (YL), W1 (Wawancara 1), 04-01-2007 (4 januari 2017), 39 – 41 (pertanyaan nomor 39-41), dan 179 – 182 (pertanyaan 179-182).

 

Kurang lebih itu yang saya dapat tuliskan dari satu judul pada bagian buku tersebut. Herdiansyah adalah guru penelitian kualitatif.

 

Saya sangat suka penelitian kualitatif, tetapi kualitatif yang “beneran”, bukan asal mendistribusikan saja dari setiap permasalahan.

 

 

Rembang, 21 September 2018