Kajian Arbain Nawawi (41): Makna Perlafal Hadist Ke-15
Oleh Agung Kuswantoro
“Barangsiapa yang beriman kepada Allah”, maksudnya adalah siapa saja yang beriman dengan keimanan yang benar dan sempurna kepada Allah. Syekh Isma’il bin Muhammad al-Anshari rahimahullah dalam Hasan (2020) berkata: “Yu’minu (mengimani) adalah iman yang sempurna, yang dapat menyelamatkan dari azab Allah, dan dapat menyampaikannya pada ridha-Nya. Billaahi (kepada Allah) adalah Dialah yang menciptakannya.”
“Dan hari akhir”, maksudnya adalah beriman pada hari kiamat dan semua kejadian setelahnya, seperti yaumul ba’ts (hari Dibangkitkan), yaumul mahsyar (hari Dikumpulkan di Padang Mahsyar), yaaumul mizan (hari Ditimbang amal), yaumul hisab (hari Perhitungan Amal), dan yaumul jazza (hari Pembalasan). Syekh Isma’il al-Anshari dalam Hasan (2020) berkata: “Hari Akhir (maksudnya) adalah pada saat itulah amalnya akan diberikan balasan. Sementara itu, al-Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani rahimahullah meringkas sebagai berikut, “(Yaitu) barangsiapa beriman kepada Allah yang telah menciptakannya dan beriman bahwa dia akan dibalas karena amalnya maka kerjakanlah perbuatan-perbuatan yang disebutkan.”
Bersambung.
Sumber rujukan:
Kitab Azwadul Musthofawiyah karangan KH Bisri Mustofa, Rembang.
Kitab Majalis Saniah, Karangan Syeikh Ahmad Bin Syeikh Al-Fasyaini.
Hasan, F.N. 2020. Syarah Hadist Arba’in An-Nawawi. Depok: Gema Insani.
Semarang, 17 Oktober 2022
Ditulis di Rumah jam 18.15-18.23 Wib.
Recent Comments