Menulis Buku Bagi Mahasiswa
Oleh Agung Kuswantoro
Saya lebih senang mahasiswa menulis. Terlebih saat dosen sedang menerangkan materi. Entah kenapa pilihan saya pada menulis, karena seorang siswa (baca: mahasiswa juga) harus dekat dengan budaya menulis. Sehingga, bisa dikaitkan mahasiswa itu, menulis. Modal menulis adalah membaca. Menurut pakar, dengan menulis akan menambah/meningkatkan daya ingat. Mahasiswa pun “dituntut” agar “mempertahankan” daya ingat tatas materi yang disampaikan oleh dosen.
Satu mahasiswa, satu buku tulis. Itulah, yang sering saya gunakan “strategi” agar mahasiswa mau menulis. Beberapa kali saya menyampaikan materi tiap pertemuan, setelah itu mahasiswa “mengikat” pesan dari setiap materi/pertemuan dengan sebuah tulisan. Tulisan berupa refleksi atas materi tersebut.
Setelah beberapa kali saya membaca tulisan mahasiswa, bahwa terkesan meresume atau memindahkan dari apa yang saya sampaikan ke buku tulis. Artinya: tidak ada uraian ataupun komentar atas materi apa yang disampaikan. Mungkin alangkah baiknya dari apa yang telah disampaikan oleh dosen, lalu diperkuat dengan sebuah bacaan/artikel/buku atau bacaan lainnya. Lalu, olah informasi tersebut dari bacaan tersebut dengan materi yang telah diberikan oleh dosen. Sehingga, akan menemukan sebuah “komentar/kekurangan/kelebihan atau sesuatu yang lain dari hasil bacaan atau renungan yang dilakukan oleh mahasiswa.
Jangan lupa, tulis judulnya dari ulasan/tulisan mahasiswa. Karena judul mewakili keseluruhan dari inti tulisan mahasiswa. Misal: Dosen menyampaikan materi tentang data dan informasi. Kemudian mahasiswa menuliskan tentang data palsu/informasi palsu/hoax. Pastinya, mahasiswa tersebut telah membaca konsep data dan konsep palsu, sehingga “berani” membuat judul tulisannya “Data Palsu”. Nah, kurang lebih caranya seperti itu.
“Asupan” bacaan mahasiswa agar lebih mengolah dengan baik sebuah tulisan, maka dibutuhkan minimal 10 buku atau 10 bacaan lainnya agar mahasiswa mampu “mengolah” atau “menganalisis dengan tajam”. Oleh karenanya, apa yang disampaikan oleh dosen, Insya Allah akan lebih memahaminya. Bahkan, mampu menambahkan sebuah informasi tambahan karena mahasiswa sudah “banyak” membaca sumber rujukan/referensi.
Dengan cara seperti ini, insya Allah mahasiswa mampu menulis sebuah buku. Ketika saya mahasiswa pernah mempraktikkan ini. Berikut bukunya: https://ebooks.gramedia.com/id/buku/catatan-harian-mahasiswa-doktoral-manajemen-kependidikan
Selamat mencoba!
Semarang, 29 Februari 2024/18 Syaban 1445 H
Ditulis di Gedung UPT Kearsipan lantai 2. jam 09.07 – 09.27 Wib.
Recent Comments