Tak Lupa Buka Kitab
Oleh Agung Kuswantoro
Saat mudik ke Pemalang, hal yang tidak terlupakan saat di rumah adalah membuka kitab. Sekadar bernostalgia 24 tahun yang lalu dengan membaca kitab Adzakar (Nawawi). Kitab yang saya pelajari pada tahun 2000. Dulu kajian kitab tersebut diampu oleh KH Romadlon SZ. Beberapa kajian kitab yang saya ikuti diampu oleh KH Romadlon SZ. Sekarang, KH Romadlon SZ adalah pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kauman Pemalang.
Dengan membaca kitab ini, menjadikan saya lebih bersyukur agar tetap menjadi manusia pembelajar. Terlebih, belajar agama dimana guru menjadi faktor penting dalam kemanfaatan dan keberkahan suatu ilmu. Oleh karenanya, ada istilah “sanad keilmuan” dalam mempelajari sebuah ilmu. Artinya: dalam belajar harus bersumber yang valid. Sederhananya, jika belajar suatu ilmu agama tanpa sumber yang jelas, maka bisa dikatakan kurang “ampuh”, misal bersumber dari internet.
Itulah rasa syukur saya yang perlu dijaga yaitu menjaga suatu ilmu dengan membacanya. Pentingnya, nostalgia membaca kitab meskipun sudah 24 tahun lalu, namun batin saya kepada KH Romadlon SZ masih kuat, minimal dengan kirim doa dan membaca surat Al-Fatihah sebelum membaca kitab tersebut. Batin seorang santri kepada Kiai harus menyatu, meskipun tidak mengaji tiap hari sebagaimana dua dekade yang lalu. Semoga guru tauhid saya diberikan kesehatan, keselamatan, dan keberkahan dalam hidup. Terima kasih, KH Romadlon SZ atas segala ilmu yang diberikan kepada santri. Insya Allah sangat bermanfaat untuk diri saya dan masyarakat.
Pemalang, 7 April 2024/27 Ramadan 1445, jam 15.00-15.10 Wib.
Recent Comments