Siapa yang Membuat Fitnah di Masyarakat?
Oleh Agung Kuswantoro
Ada sebuah siir dalam kitab Ta’lim al-Muta‘allim karangan Syaikh Az-Zurnuji fasal finniati hal ta’allam (niat dalam mencari ilmu), berikut siirnya:
Fasadun kabirun ‘alimun mutahattiku, wakbaru minhu jahilun mutanassiku
Huma fitnatun fil “alamina ‘adzimatun, liman bihima fi dinihi yatamassaku.
Artinya:
Orang yang tekun beribadah tapi bodoh bahayanya lebih besar daripada orang alim tapi durhaka. Keduanya adalam penyebab fitnah dikalangan umat. Yaitu bagi orang yang menjadikan mereka sebagai panutan dalam urusan agama.
Saya menangkap dalam nadzom tersebut bahwa ada 2 orang/golongan yang bisa merusak tatanan masyarakat. Adapun bentuk yang menjadikan rusak tatanan masyarakat yaitu fitnah. Fitnah yang berasal dari orang yang tekun beribadah tapi bodoh dan orang pintar tetapi durhaka.
Mendengarkan dan meresapi nadzom tersebut, hati saya terasa “merinding”. Doa saya, semoga saya dan kita terhindar dari perbuatan fitnah. Dan, semoga kita menjadi hamba yang berilmu dalam beribadah.
Dengan adanya nadzom tersebut, menjadikan saya ingin menjadi manusia yang tekun beribadah yang penuh/kuat ilmu. Artinya: ibadah yang dilakukan atas dasar ilmu. Mencari dan mendapat ilmu untuk bekal ibadah. Setelah mendapatkan ilmu, harapannya kita menjadi manusia yang taat kepada Allah dan baik antar sesama manusia. []
Semarang, 28 Mei 2024/20 Dzulqoidah 1445. Ditulis di FEB, jam 10.15 – 10.22 Wib.
Recent Comments