Adab Santri (Siswa) ke Ustad (Guru)
Oleh Agung Kuswantoro
Pada suatu hari Imam Halwani pergi dari Bakhara, bermukim di sebuah desa selama beberapa hari, karena ada satu masalah yang beliau hadapi, Kemudian semua muridnya menjenguk beliau, kecuali yang bernama Abu Bakar. Lalu ketika bertemu Abu Bakar beliau bertanya, “Mengapa kamu tidak ikut menjengukku?” Dia menjawab, “Maaf guru, saya sibuk melayani ibuku”. Lalu beliau berkata, “Semoga kamu diberi panjang umur, tapi kamu tidak akan diberi ketenangan dalam mengaji”. Kenyataannya kata-kata guru tersebut betul-betul terjadi. Abu Bakar tinggal di desa sepanjang waktunya dan tidak dapat melaksanakan belajar mengajar.
Oleh karena itu seorang santri tidak boleh menyakiti hati gurunya, karena belajar dan ilmunya tidak akan diberi berkah. Kata seorang penyair, “Sesungguhnya guru dan dokter keduanya tidak akan menasihati kecuali bila dimuliakan. Maka rasakan penyakitmu jika pada dokter, dan terimalah kebodohanmu bila kamu membangkang pada guru.”
Ditulis di Rumah, Semarang 9 Oktober 2024/6 Robiul Akhir 1446. Diambil dari Kitab Ta’lim Al Muta’alim.
Recent Comments