Jangan Sampai Kematian yang Memisahkan
Oleh Agung Kuswantoro
“Biarlah maut yang memisahkan”, mungkin kata-kata orang yang sering kita dengar saat berkata kepada pasangan atau sahabatnya. Menurut saya, kurang pas jika kematian itu “jalan” atau cara untuk berpisah. Jika mati yang memisahkan, maka kesiapan seseorang tersebut untuk “ditinggal” atau berpisah dengannya, tidaklah siap.
Karena sebuah kematian adalah kepastian. Oleh karenanya, janganlah kematian menjadi salah satu “jalan” atau cara untuk berpisah. Mulailah dari sekarang: biasakan dan mulai menata sebuah “kehilangan” sesuatu. Jangan sampai “sesuatu” (bisa jadi orang) itu pergi/hilang, tetapi kita belum siap. Siapkanlah sejak sekarang, bahwa segala sesuatu itu tidak ada yang abadi selama hidup di dunia. Termasuk cinta kepada sesama manusia/benda. Adapun cinta yang abadi adalah cinta kepada Allah. Nah, jangan sampai kita kehilangan cinta kepada Allah. Karena Allah bersifat kekal/baqo. Namun, manusia/makhluk bersifat fana/musnah. []
Ditulis di Sulang, Rembang, 16 Dzulqaidah 1445 / 24 Mei 2024
Jam 18.15 – 18.17 Wib.
Recent Comments