• Saturday, August 17th, 2024

Kemerdekaan
Oleh Agung Kuswantoro

Allah berfirman:

“Dan mereka mengutamakan (orang-orang Muhajirin) atas diri mereka sendiri sekalipun mereka dalam kesusahan.” (Qs. Al-Hasyr:9).

Artinya: orang-orang Anshar mengutamakan orang-orang Muhajirin atas diri mereka sendiri untuk memurnikan dari apa yang mereka keluarkan.

Besok (17 Agustus) bangsa Indonesia merayakan hari Proklamasi Kemerdekaan yang ke-79. Adapun tema hari kemerdekaan tahun 2024 adalah: “Nusantara Baru Indonesia Maju”.

Asal Kata

Dalam Kitab Ar-Risalah Al-Qusyairiyah karya Abul Qosim Abdul Karim Hawazin al Qusyairi an Naisaburi ada bab/kajian mengenai hurriyah. Yang bermakna bebas/Merdeka. Ada kata lain yang serupa dengan makna merdeka selain al-Hurriyah yaitu Al Istiqlal dan al-Hurrun. Hurrun: Merdeka, hurriyah: hari Merdeka. Berasal dari kata harro-yahurru. Hurroton: kemerdekaan.

Makna Merdeka

Ibnu Abbas r.a. menuturkan sabda Rasulullah Saw. yang mengatakan: “Sesungguhnya seseorang dari kalian mencukupkan dengan apa yang menjadi kepuasan nafsunya, sampai menjadi empat hasta dan satu jengkal serta segala perkara kembali pada pamungkasnya.”

Hadist ini disebutkan dalam Kanzul ‘Ummul 3/296 nomor 7123 diriwayatkan Ibnu Lal dari Ibnu Mas’ud.

“Kemerdekaan/Kebebasan adalah ketiadaan hamba di bawah penghambaan makhluk-makhluk. Ada juga yang mengartikan berpaling dari segala hal dan menghadap pada Dzat Yang mempunyai segala hal. Pendapat lain mengartikan ketiadaan selain Allah masuk ke dalam hatimu. Semua definisi ini saling berdekatan arti. Kebebasan adalah maqam keagamaan yang dipuji dan dicari.

Hakikat Merdeka

Ustaz Asy-Syaikh mengatakan, “Sesungguhnya makna kemerdekaan/kebebasan” dibatasi dalam ketiadaan seorang hamba.

Di bawah pengaruh perbudakan makhluk; tidak dikendalikan penguasa yang mengatur alam (raja-raja atau presiden); dan tanda sahnya kemerdekaan dibuktikan dengan keguguran sifat yang membedakan dari hatinya di antara hal-hal (yang menjadi pilihannya). Baginya semua positif yang menghadangnya adalah sama.”

Allah berfirman kepada Nabi-Nya Saw: “Dan sembahlah Tuhanmu hingga keyakinan mendatangimu.” (Qs. Al-Hijr:99). Yakni, kematian. Penafsiran ini lebih disepakati pada ahli tafsir.

Tanda kemerdekaan bagi seorang hamba di antaranya adalah ketiadaan hatinya di bawah penghambaan makhluk, kepentingan-kepentingan dunia, dan tujuan-tujuan akhirat. Dirinya adalah dirinya. Tidak satu pun keduniaan yang sifatnya sementara yang memperbudaknya, tidak juga keinginan, angan-angan, permintaan, tujuan, harapan, dan bagian atau keuntungan. Dirinya bebas dari semua itu. Dalf Asy-Syibli pernah ditanya, “Tidakkah engkau tahu bahwa Dia Dzat Yang Maha Pengasih?” Lalu dijawab, “Benar, semenjak saya mengetahui sifat kasih sayang-Nya, saya tidak lagi meminta-Nya supaya mengasihi saya. Maqam kemerdekaan adalah amat mulia.

Musuh
Musuh untuk meraih merdeka adalah hawa nafsu. Nafsu bisa bersumber dari dalam diri sendiri (internal) dan musuh di luar diri sendiri (eksternal). Musuh dalam diri sendiri adalah keinginan yang berlebihan. Misal: sudah memiliki barang satu, nafsunya masih kurang untuk menambahkan barang tersebut menjadi dua hingga hitungan berikutnya. Musuh dari luar diri sendiri adalah bersumber dari luar seperti teman atau gaya hidup (baca: hedon). Seperti: pergaulan yang selalu menampilkan harta benda. Teman-temannya mempengaruhi gaya hidup yang bermewah-mewahan. Belum lagi, masalah jabatan atau status yang bergengsi dalam masyarakat.

Abul Abbas as-Sayyari berkata, “Seandainya salat tanpa bacaan Al-Qur’an sah, maka sah juga gubahan syair ini:

Saya mengangan-angankan suatu kondisi
berada dalam suatu zaman
yang engkau melihat dua biji mata saya
adalah kemerdekaan yang terbit

Memberi Pelayanan
Ketahuilah, sesungguhnya sebagian besar kebebasan terdapat dalam pemberian pelayanan pada orang-orang fakir. Saya mendengar Syaikh Abu Ali Ad-Daqaq mengatakan: ”Allah mewahyukan Nabi Dawud a.s: Jika kamu melihat-Ku dengan pencarian, maka jadilah kamu pelayan-(Ku).” Rasulullah bersabda: “Tuan suatu masyarakat adalah yang menjadi pelayan mereka.”

Yahya bin Mu’adz mengatakan , “Anak-anak dunia adalah orang-orang yang dilayani para budak dan pelayan. Anak-anak akhirat adalah orang-orang yang dilayani kelompok orang bebas dan baik.”

Ibrahim bin Adham mengatakan,”Sesungguhnya kebebasan yang mulia adalah keluar dari dunia sebelum keluar (mati) darinya.” Dia juga mengatakan, “Janganlah berkawan kecuali dengan orang bebas yang mulia. Mendengarlah dan jangan berbicara.”
Mari pahami makna merdeka secara Bahasa & penjelasan Merdeka dari sisi tasawuf, tanda orang yag Merdeka, musuh dari Merdeka, dan cara mendapatkan kemerdekaan.

Simpulan

  1. Kemerdekaan adalah ketiadaan hamba di bawah penghambaan makhluk-makhluk.
  2. Tanda kemerdekaan bagi seorang hamba di antaranya adalah ketiadaan hatinya di bawah penghambaan makhluk, kepentingan-kepentingan dunia, dan tujuan-tujuan akhirat.
  3. Sebagian besar kemerdekaan terdapat dalam pemberian pelayanan pada orang-orang fakir

Ditulis di Rumah, jam 15.15 – 14.40 Wib (Semarang, 11 Agustus 2024/6 Sofar 1446) dan diedit jam 09.00-09.15 Wib (14 Agustus 2024/9Sofar 1446)

Sumber: Kitab Ar-Risalah Al-Qusyairiyah

Category: Uncategorized
You can follow any responses to this entry through the RSS 2.0 feed. You can leave a response, or trackback from your own site.
Leave a Reply