Author Archive

• Friday, December 04th, 2015

Pembentukan Kelompok Sosial

Pendahuluan

            Manusia sebagai makhluk  individu dan makhluk sosial memiliki naluri untuk hidup bersama, berusaha mempertahankan hidup,serta meneruskan keturunan dan generasinya. Di dalam hubungan antara manusia dengan manusia yang lain terjadi reaksi yang timbul dari hubungan sosial yang menyebabkan orang melakukan tindakan-tindakan untuk memberikan keserasian dengan tindakan untuk memberikan keserasian dengan tindakan orang lain. Dalam arti, manusia membentuk kelompok-kelompok yang akan membantu proses sosialisasinya.

       Kelompok sosial ada dasarnya terhimpun secara alamiah berdasarkan orientasi persamaan keturunan, persamaan wilayah, persamaan ideologi, dan persamaan ras yang mengakar pada kehidupan bersama. Kelompok sosial akan mengalami perkembangan dalam kualitas maupun kuantitas, sehingga membentuk susku-suku bangsa, kelompok umat beragama, kelompok ras yang membentuk masyarakat dengan struktur sosial yang berdimensi multikultural. more…

Category: Sosiologi SMA  | 2 Comments
• Saturday, November 28th, 2015

Silabus Sosiologi SMA/MA Kelas XII

Silabus-K 13

Satuan Pendidikan           :  SMA/MA

Kelas                             :  XII

Kompetensi Inti              :

KI 1   : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2   : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. more…

• Saturday, November 28th, 2015

Silabus Sosiologi SMA/MA Kelas XI

Silabus-K 13

Satuan Pendidikan           :  SMA/MA

Kelas                             :  XI

Kompetensi Inti              :

KI 1   : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2   : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. more…

• Friday, November 27th, 2015

Silabus Sosiologi SMA/MA Kelas XSilabus-K 13

 

Satuan Pendidikan           :  SMA/MA

Kelas                             :  X

Kompetensi Inti              :

KI 1   : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

KI 2   : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. more…

• Friday, November 20th, 2015

Pelaksanaan Manajemen Bimbingan dan Konseling

Di Lembaga Pendidikan Anak Usia Dini

(An-Najah : Wonosobo)

BAB I

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang

Banyak ahli yang mengemukakan pengertian masalah. Ada yang melihat masalah sebagai ketidaksesuaian antara harapan dan kenyataan dan ada pula yang mengartikannya sebagai suatu hal yang tidak mengenakkan. Prayitno (1985) mengemukakan bahwa masalah adalah sesuatu yang tidak disukai adanya, menimbulkan kesulitan bagi diri sendiri dan atau orang lain, dan ingin atau perlu dihilangkan.

Ketika seseorang berada di fase kanak-kanak, individu mengalami tahap awal dimana seseorang akan membentuk karakternya masing-masing dan pencerminannya akan terlihat pada masa pertumbuhannya nanti. Perubahan tersebut berdampak pada sikap dan perilaku individu tersebut. Sikap dan perilaku anak tersebut akan sangat baik ketika ia dipantau, diakin arahkan, dibimbing, dan diawasi perkembangannya. Pemberian nilai mulai sejak sedini mungkin sangat baik diberikan pada masa kanak-kanak.

Sekolah/lembaga pendidikan (khususnya PAUD) sebagai tempat belajar dan mengingat tujuan pendidikan adalah perkembangan yang optimal dari setiap individu, maka masalah-masalah yang terjadi pada siswa perlu mendapat perhatian dalam pelayanan pendidikan. Sekolah hendaknya memberikan bantuan kepada peserta didik dalam menghadapi permasalahan–permasalahan tersebut. Usaha melayani peserta didik ini dapat dilaksanakan melalui program bimbingan dan konseling. more…

Category: Pendidikan  | Leave a Comment
• Friday, November 13th, 2015

Pemanfaatan Sumber Daya Alam Masyarakat Kalipucang

Kec. Welahan – Kab. Jepara

BAB I

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pembangunan yang berkelanjutan banyak memberikan peluang bagi banyak orang. Apalagi ditunjang pendapatan yang semakin meningkat sehingga memberikan kesempatan untuk memenuhi kebutuhan utama, seperti properti. Dari hal inilah sebuah peluang muncul dalam pengadaan material utama pendukung dalam pembangunan properti yaitu batu bata. more…

Category: Antropologi  | 4 Comments
• Friday, November 13th, 2015

Kepramukaan Sebagai Pendidikan Karakter Progresif  dalam Rangka Mewujudkan Remaja Bermoral di Desa Jungpasir

1. LATAR BELAKANG

Maraknya tindakan-tindakan amoral yang terjadi di Indonesia khusunya yang dilakukan oleh kebanyakan remaja saat ini sungguh menjadi tamparan keras bagi bangsa Indonesia. Mulai dari tindak kekerasan, kriminalitas seperti tawuran antar sekolah atau geng, pembunuhan, pencurian dan yang paling identik dengan permasalahan remaja adalah pergaulan bebas serta pemakaian obat-obat terlarang. Hal tersebut sudah menjadi bumbu kehidupan para remaja yang tidak lazim dan semakin membudaya. Hal ini menandakan bahwa apa yang terjadi pada para remaja saat ini adalah wujud dari lemahnya pendidikan karakter dan moral di Indonesia. more…

Category: Kepramukaan  | One Comment
• Sunday, November 08th, 2015

Refleksi Gender dalam Kehidupan Masyarakat

Pendahuluan

Pada dasarnya semua orang sepakat bahwa perempuan dan laki-laki berbeda. Namun, gender bukanlah jenis kelamin laki-laki dan perempuan sebagai pemberian Tuhan. Gender lebih ditekankan pada perbedaan peranan dan fungsi yang ada dan dibuat oleh masyarakat. Oleh karena itu, gender penting di pahami dan dianalisa untuk melihat apakah perbedaan tersebut menimbulkan diskriminasi dalam artian perbedaan yang membawa kerugian dan penderitaan terhadap pihak perempuan. Dilihat dari penyiapan pakaian pun kita sudah dibedakan sejak kita masih bayi. Juga dalam hal mainan, anak laki-laki misalnya: dia akan diberi mainan mobil-mobilan, kapal-kapalan, pistol-pistolan, bola dan lain sebagainya. Dan anak perempuan diberi mainan boneka, alat memasak, dan sebagainya. Ketika menginjak usia remaja perlakuan diskriminatif lebih ditekankan pada penampilan fisik, aksesoris, dan aktivitas. Dalam pilihan warna dan motif baju juga ada semacam diskriminasi. Warna pink dan motif bunga-bunga misalnya hanya “halal” dipakai oleh remaja putri. Aspek behavioral lebih banyak menjadi sorotan diskriminasi. Seorang laki-laki lazimnya harus mahir dalam olah raga, keterampilan teknik, elektronika, dan sebagainya. Sebaliknya perempuan harus bisa memasak, menjahit, dan mengetik misalnya. Bahkan dalam olahraga pun tampak hal-hal yang mengalami diskriminasi tersendiri. more…

Category: Sosiologi  | 3 Comments
• Sunday, November 08th, 2015

Suronan

Dalam menyambut Peralihan Tahun Baru Islam 1435-1436 H yang biasanya dalam masyarakat Jawa disebut ‘Suronan’ di Kabupaten Demak di laksanakan berbagai kegiatan oleh Umat Islam yang pada khususnya di Desa Jungpasir. Kegiatan tersebut di pusatkan di Masjid Jami’ Al-Azhar, Jumat 24 Oktober 2014. more…

Category: Sosiologi  | One Comment
• Friday, November 06th, 2015

Antroplogi Terapan Versus Antropologi Murni

Menurut apa yang telah saya baca terkait pada teks di atas, sebenarnya yang menjadi grand design dan penggambarannya adalah mengenai perkembangan tentang Antropologi iu sendiri. Mulai dari aspek siapa objek yang sebenarnya dikaji dan diteliti dalam bidang ilmu antropologi, kemudian segala perilaku yang dilakukan oleh manusia, selain itu juga kebudayaan dalam antropologi dianggap sebagai sesuatu hal yang selalu berkembang dan berubah-ubah, serta mengarah pada bagaimana konsep penerapan ilmu antropologi di tengah-tengah masyarakat yang dianggap dapat memberi solusi dan mampu dterapkan di dalam masyarakat secara nyata.

Kaitannya dengan salah satu topik yang akan saya bahas adalah mengenai sejauh mana antropologi berkembang sampai sekarang ini ‘Antroplogi Terapan Versus Antropologi Murnimore…

Category: Antropologi  | 4 Comments