JASA ISI ULANG DAN ANTAR JEMPUT AIR GALON DI SEKITAR KAMPUS UNNES

November 13, 2015 in Antropologi | Comments (0)

Jasa isi ulang dan antar jemput air galon adalah jasa yang menawarkan kepada kita untuk mengisi air galon kita yang sudah habis dan sekaligus mengantarkannya ke tempat tinggal kita. Kita tentunya sudah paham dan sudah hafal jelas mengenai jasa perdagangan yang satu ini. Terutama di kalangan anak kos, tapi sebenarnya jasa perdagangan tersebut sudah berada dekat dengan masyarakat mulai dari beberapa tahun yang lalu.

Di manapun, jasa perdagangan ini pasti ada salah satunya di lingkungan kampus UNNES. Banyak berdiri beberapa bahkan puluhan toko-toko yang menyediakan jasa isi ulang air galon sekaligus juga jasa antar jemputnya.

Kebutuhan masyarakat terhadap air minum tentunya sangat besar sekali, mungkin beberapa masyarakat di sekitar UNNES menggunakan jasa perdagangan tersebut karena memang mereka sibuk dengan pekerjaannya sehingga mereka tidak sempat memasak air matang untuk diminum atau mungkin ada juga yang menganggap bahwa air isi ulang lebih higenis daripada menggunakan ait mentah yang kemudian di masak. Sedangkan bagi anak kos, air galon sudah menjadi barang wajib yang tidak bisa di ganggu gugat keberadaannya. Karena jika anak-anak kos harus membeli air minum yang tersedia di warung-warung, sudah jelas akan memakan biaya yang banyak.

Masyarakat dan anak-anak kos pun juga tentunya memliki langganan jasa isi ulang dan antar jemput galon yang berbeda-beda, seperti pengamatan langsung yang telah saya lakukan di beberapa kos-kosan di sekitar UNNES. Mereka memilih jasa isi ulang dan antar jemput air galon yang berbeda-beda dikarenakan beberapa faktor. Faktor pertama, untuk mahasiswa baru khususnya, mereka asal memilih jasa isi ulang dan antar jemput air galon. Biasanya mereka melihat catatan kecil atau bisa dikatakan pamflet berisi jasa perdagangan tersebut di pinggir-pinggir jalan. Namun berbeda dengan di kos bunga ( nama samaran) mahasiswa baru pada umumnya mengikuti atau bisa dikatakan jasa isi ulang dan antar jemput air galon tersebut turun temurun dari mahasiswa angkatan sebelumnya. Jadi bisa dikatakan, mereka ( mahasiswa baru ) menggunakan jasa antar yang jemput yang seadanya ( tukang galonnya sudah sering ke kos ) .

Berbeda lagi dengan di kos Diosas yang saya tempati. Di kos Diosas memiliki langganan jasa isi ulang dan antar jemput air galon yang berbeda-beda dan itu juga karena faktor yang berbeda-beda pula. Menurut teman saya sebut saja namanya nur, setelah saya tanyakan mengapa memilih jasa isi ulang dan air galon “anugerah” , karena dia waktu itu melihat catatan jasa isi ulang dan antar jemput air galon di tembok kos-kosan, dan setelah di hubungi ternyata pelayanan cepat. Kemudian setelah saya tanya lagi mengapa tetap berlangganan dengan jasa isi ulang dan antar jemput air galon tersebut, saya mendapati jawaban yang menakjubkan. Katanya selain pelayanannya cepat, mas-mas pengantar galonnya ganteng jadi betah ngeliatnya. Sebuah jawaban yang sangat menarik bagi saya.

Hal berbeda di katakan oleh teman saya yang lainnya bernama irin, dia mengatakan bahwa awalnya dia sudah memiliki jasa isi ulang dan antar jemput air galon tersendiri. Namun karena di tempat tersebut sudah memiliki banyak pelanggan, akhirnya dia beralih ke tempat isi ulang yang lain, karena di tempat awal pelayanannya kurang dan kadang-kadang pelayanannya lambat.

Namun, mayoritas anak-anak kos diosas menggunakan jasa isi ulang dan antar jemput air galon “pak yos”. Setelah saya tanyakan kepada mereka, memang jawaban mereka sama yaitu yang pertama, karena mereka ikut-ikutan. Jadi ada satu anak yang memakai jasa antar jemput galon pak yos, kemudian disaat yang sama, teman yang lain juga akan memesan air galon, jadi mereka sekalian memesan kepada si pengantar galon dari tempat pak yos tersebut. Akhirnya anak-anak yang lain juga ikut berlangganan dengan jasa dari pak yos. Setelah saya tanyakan mengapa mereka tetap berlangganan kepada pak yos, alasannya karena mereka sudah tidak mau ribet mencari tempat yang lain, menurut mereka dengan “pak yos” sudah merasa nyaman selain itu anak-anak di kos Diosas sendiri sudah kenal akrab dengan si bapak pengantar galon dari tempat “pak yos”.

Lain lagi di kos yang terletak di gang kalimasada, anak-anak kos tersebut memesan air galon tepat di depan kos-kosan mereka, yang dimiliki oleh ibu kos mereka sendiri. Faktornya selain tempatnya dekat, ada juga rasa tidak enak di hati mereka apabila tidak memesan air galon di tempat ibu kos, sehingga akhirnya mereka semua memesan air galon di tempat tersebut.

Kemudian dalam memilih merk air isi ulang tersebut juga berbeda-beda. Ada 2 pilihan air isi ulang, yang pertama biasa disebut air isi ulang asli atau katakanlah air isi ulang dari perusahaan ternama, yang kedua anak-anak biasa menyebut air isi ulang palsu atau katakanlah air yang di produksi oleh tempat isi ulang itu sendiri. Jelas harga menjadi perbedaan yang sangat mencolok, jika air asli harganya Rp.15.000 sedangkan air yang palsu harganya Rp.4.000 harga yang berbeda jauh tersebut tidak menjadikan alasan bagi para mahasiswa untuk memesan air isi ulang yang palsu. Karena perbedaan tersebut juga membedakan kualitas air. Melihat dari pengalaman saya sendiri, air isi ulang yang palsu sedikit kotor dan terdapat endapan di dasar galon. Tapi saya tidak begitu tahu apakah di tempat isi ulang lain juga seperti itu. Teman saya juga pernah mengatakan, terdapat rasa yang tidak enak pada air isi ulang palsu.

Jadi walaupun air isi ulang yang asli mahal harganya, kebanyakan anak-anak kos lebih memilih memesan air isi ulang merk ternama (asli), karena sudah jelas dari segi kualitasnya terjamin dan sudah terkenal di kalangan maysarakat pada umumnya bahkan di Indonesia. Tetapi ada beberapa teman saya yang memesan air isi ulang yang palsu jika sudah di akhir-akhir bulan dengan alasan ekonomi yaitu uang menipis.

Selain itu di sekitar kampus UNNES juga terdapat air isi ulang OX. Air isi ulang OX adalah air isi ulang yang memiliki kandungan oksigen yang lebih banyak. Air isi ulang ini memiliki banyak manfaat, dan bisa juga dijadikan terapi. Jadi jika kita meminum air isi ulang ini, kita merasa berat untuk meminumnya karena kandungan oksigennya banyak. Harganya juga lebih murah daripada air isi ulang merk ternama tersebut. Harganya sekitar Rp.10.000 namun belum banyak di kenal oleh masyarakat sehingga peminatnya masih sedikit. Dan menurut saya sebenarnya lebih berkualitas air isi ulang OX tersebut.

Lain lagi dengan masyarakat sekitar kampus UNNES, mereka lebih memilih untuk memasak air sendiri daripada harus membayar sejumlah uang hanya untuk satu galon air. Hal itu di karenakan tingkat ekonomi masyarakat sekitar UNNES yang masih rendah, jadi lebih memilih menggunakan uang mereka untuk hal lain yang lebih penting.

Kesimpulannya, jasa isi ulang dan antar jemput air galon juga ternyata memiliki pelanggan masing-masing dengan argument mereka yang berbeda-beda. Jasa isi ulang air galon juga sudah menjamur di masyarakat dan menjadi pekerjaan yang menarik bagi orang lain untuk mengikutinya, karena melihat dari banyaknya peminat dan peluang sukses yang ada.

Tulisan ini saya buat ketika saya berada di semester 1 saat menempuh kuliah di Jurusan Sosiologi dan Antropologi, artikel ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Antropologi.


Leave a Reply