TOP 5 Negara Ramah Lingkungan di Dunia
5 Negara Paling Ramah Lingkungan di Dunia
1. Swiss
Swiss menjadi negara yang menduduki peringkat pertama. hasil penilaian Environmental Performance Index (EPI) oleh Yale University menempatkan Swiss pada peringkat pertama dengan nilai 87.67 pada skala 0-100 pada tahun 2014. Swiss merupakan negara kecil di Eropa Tengah yang sebagian besar adalah wilayah pegunungan Alpen. Negara yang terkenal sebagai negara netral ini menerapkan kebijakan pajak yang tinggi untuk air dan pengelolaan lingkungan. Hal ini membuat Swiss memiliki tingkat polusi udara dan air yang rendah.
Swiss menjadi negara yang menduduki peringkat pertama. hasil penilaian Environmental Performance Index (EPI) oleh Yale University menempatkan Swiss pada peringkat pertama dengan nilai 87.67 pada skala 0-100 pada tahun 2014. Swiss merupakan negara kecil di Eropa Tengah yang sebagian besar adalah wilayah pegunungan Alpen. Negara yang terkenal sebagai negara netral ini menerapkan kebijakan pajak yang tinggi untuk air dan pengelolaan lingkungan. Hal ini membuat Swiss memiliki tingkat polusi udara dan air yang rendah.
2. Islandia
Selain dianggap sebagai salah satu negara dunia yang paling indah, Islandia memiliki kebijakan lingkungan yang sangat baik. Islandia menggunakan sedikit bahan bakar fosil untuk memproduksi tenaga listrik. Sekitar 82% tenaga listrik Islandia dihasilkan menggunakan tenaga hidrogen dan panas bumi. Penilaian EPI yang dilakukan oleh Yale University pada tahun 2010 menempatkan Islandia sebagai peringkat pertama. Namun pada tahun-tahun lainnya, posisi Islandia berada di bawah Swiss.
Selain dianggap sebagai salah satu negara dunia yang paling indah, Islandia memiliki kebijakan lingkungan yang sangat baik. Islandia menggunakan sedikit bahan bakar fosil untuk memproduksi tenaga listrik. Sekitar 82% tenaga listrik Islandia dihasilkan menggunakan tenaga hidrogen dan panas bumi. Penilaian EPI yang dilakukan oleh Yale University pada tahun 2010 menempatkan Islandia sebagai peringkat pertama. Namun pada tahun-tahun lainnya, posisi Islandia berada di bawah Swiss.
3. Norwegia
Pada tahun 2030, Norwegia menargetkan untuk membuat gas karbon menjadi netral. Negara ini mempunyai panel surya terbesar di dunia. Wilayah yang sangat dekat dengan Kutub Utara membuat Norwegia berupayauntuk membuat kebijakan lingkungan yang sangat ketat agar terhindar dari bencana mencairnya es di kutub. Pemerintah Norwegia membuat kebijakan harga bahan bakar fosil jauh lebih mahal daripada bahan bakar ramah lingkungan untuk merangsang penduduk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Norwegia telah berhasil membuat penjara ekologi pertama di dunia bernama penjara Basty. tahun 2012 lalu, Yale University memberikan penilaian kepada Norwegia sebagai negara dengan nilai EPI terbesar ketiga di dunia. Nilai ii fluktuatif pada tahun-tahun lainnya.
Pada tahun 2030, Norwegia menargetkan untuk membuat gas karbon menjadi netral. Negara ini mempunyai panel surya terbesar di dunia. Wilayah yang sangat dekat dengan Kutub Utara membuat Norwegia berupayauntuk membuat kebijakan lingkungan yang sangat ketat agar terhindar dari bencana mencairnya es di kutub. Pemerintah Norwegia membuat kebijakan harga bahan bakar fosil jauh lebih mahal daripada bahan bakar ramah lingkungan untuk merangsang penduduk menggunakan bahan bakar ramah lingkungan. Norwegia telah berhasil membuat penjara ekologi pertama di dunia bernama penjara Basty. tahun 2012 lalu, Yale University memberikan penilaian kepada Norwegia sebagai negara dengan nilai EPI terbesar ketiga di dunia. Nilai ii fluktuatif pada tahun-tahun lainnya.
4. Swedia
Swedia telah mengumumkan kepada publik bahwa mereka akan bebasdari bahan bakar fosil pada tahun 2020. Negara dengan ibukota Stockholm ini kini menggunakan tenaga etanol, air dan kotoran hewan untuk memproduksi tenaga listrik. Selaain itu mereka juga mengembangkan kekuatan gelombang dan panel surya untuk pembangkit tenaga listrik. Dari hasil investigasi Redaksi Majalah Belanda, Swedia menduduki peringkat ke empat negara paling ramah lingkungan di dunia dengan berbagai indikator.
Swedia telah mengumumkan kepada publik bahwa mereka akan bebasdari bahan bakar fosil pada tahun 2020. Negara dengan ibukota Stockholm ini kini menggunakan tenaga etanol, air dan kotoran hewan untuk memproduksi tenaga listrik. Selaain itu mereka juga mengembangkan kekuatan gelombang dan panel surya untuk pembangkit tenaga listrik. Dari hasil investigasi Redaksi Majalah Belanda, Swedia menduduki peringkat ke empat negara paling ramah lingkungan di dunia dengan berbagai indikator.
5. Kostarika
Pemerintah Kostarika membuat kebijakan reboisasi besar-besaran setelah mengalami deforestasi selama bertahun-tahun akibat perluasan areal persawahan. Kostarika sangat berkomitmen untuk menggunakan energi baru terbarukan dan menetapkan bahwa pada tahun 2021 negara ini akan bebas dari gas karbon.
Pemerintah Kostarika membuat kebijakan reboisasi besar-besaran setelah mengalami deforestasi selama bertahun-tahun akibat perluasan areal persawahan. Kostarika sangat berkomitmen untuk menggunakan energi baru terbarukan dan menetapkan bahwa pada tahun 2021 negara ini akan bebas dari gas karbon.
Lalu, dimanakah Indonesia?
Melihat dan mencermati hasil investgasi tentang lima negara paling ramah lingkungan di dunia. Bagaimanakah kondisi di Indonesia?
Melihat dan mencermati hasil investgasi tentang lima negara paling ramah lingkungan di dunia. Bagaimanakah kondisi di Indonesia?
Pada awal tahun 2014 ini Yale University menetapkan bahwa Indonesia menduduki peringkat 112 dari 178 negara di seluruh dunia dalam perolehan nilai EPI. Ini berarti bahwa Indonesia harus segera berbenah kebijakan dan menata mental masyarakat agar mendukung upaya pemerintah untuk menjadikan Indonesia sebagai negara yang ramah lingkungan. Julukan Indonesia sebagai paru-paru dunia agaknya akan segera terhapus jika Indonesia tidak segera berubah.
‘Tulisan ini dibuat untuk mengikuti Bidikmisi Blog Award di Universitas Negeri Semarang. Tulisan adalah karya saya sendiri dan bukan jiplakan’
Leave a Reply